Farewell 3

218 21 4
                                    

Anna merasakan angin dingin berhembus. Tubuhnya gemetaran.

"Di ... ngin," ujarnya lirih.

BRUK

Anna jatuh dengan darah yang mulai mengalir dari hidungnya. Dirinya melihat seseorang di sisi Dita memandangnya dengan wajah datar.

Lengkung bibir Anna kembali terbentuk. Pandangannya terpusat pada Dita.

"Dita ... aku ... mencintaimu, kau ... tahu?"

Dita membeku. Sosok hitam disebelahnya-Isra- memandang Dita sesaat, lalu kembali memandang Anna. Tangannya siap mencabut nyawa seorang gadis yang memang ditakdirkan meninggal hari ini.

Isra melayang maju siap melakukan tugasnya, namun ... langkahnya terhenti saat mendengar satu ucapan keluar dari mulut Dita.

"Aku mencintaimu, Anna. Andai aku bisa menghentikan waktu ataupun mengubah takdir, tapi aku ... tak bisa melakukannya." Tangan Dita mengepal. Matanya menangis lagi. Rasa sesak didadanya sangat nyata. Ia ... tidak tahu mengapa ia bisa merasa seperti ini.

Apa ... karena ia baru bertemu orang yang memiliki hati mulia seperti Anna?

Atau ... karena ... Dita memang ditakdirkan mencintainya?

Tapi .. jika begitu, kenapa takdir memisahkan mereka?

":r3

Kindness Diary {Blanc}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang