Draco Malfoy merasakan tubuhnya meriang. Kepalanya terasa pusing dan tubuhnya lemas. Pemuda itu memutuskan untuk berbaring di ranjang. Namun baru sedetik ia melempar tubuhnya ke kasur, tiba-tiba saja pintu kamarnya menjeblak terbuka menampilkan sosok Hermione yang berdiri angkuh dengan tangan bersidekap sambil membawa tongkatnya.
"Ada apa?" tanya Draco dengan suara seraknya.
"Aku hanya ingin mengingatkan tentang tugas astronomi kita." jawab Hermione.
Draco mendesah, "Maaf, 'Mione. Tapi sepertinya aku tidak bisa membantumu untuk mengerjakannya sekarang. Aku merasa sedikit tidak enak badan."
Hermione menurunkan tangannya dan menghampiri Draco. Dengan gerakan yang terlihat sangat panik, ia menempelkan punggung tangannya ke atas permukaan dahi Draco. Gadis itu mengernyit seketika saat merasakan suhu kulit dibawah punggung tangannya terasa sangat panas.
"Kau demam," ujar Hermione, "Ku antar kau ke Hospital Wing."
"Tidak," Draco menahan tangan Hermione yang hendak mengangkat tubuhnya, "Kurasa aku hanya butuh istirahat."
Hermione menghela nafas. Ia tahu bahwa memaksa Draco akan membuang-buang waktu saja. Maka ia menurut. Gadis itu pun bangkit berdiri dan berjalan menuju dapur untuk mengambil kain dan juga air dingin sebelum kembali ke kamar Draco. Ia meletakkan bawaannya di meja sebelum menarik kursi di samping ranjang Draco.
Perlahan gadis itu mengompres dahi Draco dengan penuh perhatian. Hermione memang sedang baik sekarang, jadi jangan heran, oke?
Sesekali mata hazel Hermione dan mata abu-abu Draco bertemu pandang dan tentu saja itu membuat jantung Hermione kembali berloncatan.
"Bagaimana keadaan ibumu?" tanya Hermione basa-basi.
"Dia masih sakit."
Hermione menghentikan pergerakannya. Ditatapnya Draco dengan pandangan minta maaf sementara yang ditatap itu hanya membalasnya dengan senyum lemah.
"Draco, kissmark mu belum hilang," kata Hermione saat tak sengaja menatap leher Draco. Otomatis Draco mengernyit dan menyentuh lehernya sendiri. Tapi pemuda itu tidak meletakkan jari-jarinya pada area yang tepat. Maka Hermione menyentuh jari-jari pucat itu dan mengarahkannya pada area berwarna merah. Suhu tubuh Draco masih panas dan itu sedikit membuat Hermione berjengit.
"Aku tidak ingat siapa yang melakukan ini," gumam Draco.
"Lagipula saat bercermin aku tidak melihatnya. Serius," tambahnya.
"Kau tidak ingat siapa yang memberimu tanda itu? Padahal baru kurang dari 48 jam yang lalu kau melakukanya," jawab Hermione.
"Aku sedang tidak sadar, okay?"
"Whatever, Malfoy," ujar Hermione ketus sembari memutar bola matanya.Kebiasaan seorang Hermione.
"Tidak boleh berkata sinis pada orang yang sedang sakit."
Sungguh. Andai saja ular di depannya ini tidak sakit, Hermione sudah menyumpal mulut pedasnya itu. Tapi tentunya Hermione masih punya rasa kasihan. Ia memilih untuk tidak memperpanjang masalah dengan kembali memeras handuk kompres dan meletakkannya diatas dahi Draco.
Setelah selesai mengurusi Draco, Hermione pun hendak keluar dari kamar Sang Pangeran Slyhterin itu. Tapi Draco menahannya.
"Bisakah kau menemaniku?" pinta Draco.
Hermione membuang nafas pelan lalu tersenyum-- senyum tulus, "Tentu."
Dalam ruang bernuansa Slytherin, kedua makhluk berbeda jenis kelamin itu hanya saling bisu. Terkunci dalam keheningan dan kecanggungan yang tidak biasa. Sampai akhirnya si Pemuda Pirang jatuh tertidur, barulah Hermione berani untuk mengamati wajah Draco dari dekat. Hermione menarik senyum simpul saat melihat wajah tenang Draco serta nafasnya yang pendek-pendek namun teratur. Hermione merapikan anak rambut Draco yang menutupi dahinya lalu mengelus pipi pemuda itu dengan lembut. Ia lalu menggenggam tangan Draco dan tanpa ia sangka, Draco membalas sama eratnya. Apakah ia belum tidur? Tapi sepertinya sudah, karena pemuda itu terlihat sangat tenang. Hermione mengacuhkan pemikiran itu dan kembali memandangi wajah Draco.
Draco yang sedang tidur terlihat lebih jinak. Jinak dalam arti sebenarnya. Kalian tahu sendiri kalau Malfoy yang sedang sadar akan terlihat lebih "liar". Mengesampingkan fakta bahwa pemuda ini baru saja menorehkan luka dalam hatinya karena insiden kissmark, Hermione tetap mengakui jikalau Draco selalu saja membuat perutnya menghangat.
Di sela-sela tidur demamnya, tiba-tiba saja Hermione mendengar gumaman dari mulut Draco. Ia tidak mengerti maksud gumaman itu. Namun ia bisa mendengar sedikit kata-katanya. Terdengar seperti, "Tetap disini."
"Tentu, Draco," balas Hermione sembari mengecup pelan punggung tangan yang sedang ia genggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in DAMN Love
RandomDraco Malfoy tak pernah mau mengakui bahwa ia mencintai gadis itu. Gadis yang selalu ia usili, gadis yang selalu ia ejek, dan gadis yang selalu ia pandang rendah. Sensasi aneh yang biasanya ia rasakan jika ia berada di dekat gadis itu hanyalah gejal...