Chapter 4 : Solve the Codes

372 23 0
                                    

"Bagaimana, Alis? Sudah tahu pemecahan kodenya?"

"Hmm ... ." Alis menampakkan puppy eyes-nya, berharap Shin memberi petunjuk lebih jelas.

"Hahaha, gak perlu gitu juga kali, Lis. Baiklah, baiklah, akan kujelaskan lagi." Shin jadi salah tingkah ditatap Alis seperti itu.
"Seperti penjelasanku tadi, untuk mengakses file ini kita membutuhkan komputer, kan?!" Alis mengangguk-angguk. Setuju.
"Sedangkan kode-kode itu terdiri dari angka dan huruf. Untuk dapat dibaca, maka kode-kode itu harus menjadi huruf semua. Karena itu aku berpikir, benda apa yang memiliki angka dan huruf. Makanya aku kepikiran benda ini sewaktu kau memainkannya." Lanjut Shin sambil menepuk-nepuk benda yang sejak tadi ia tunjukkan pada Alis.
"Sekarang coba kamu konversikan kode-kode tadi menggunakan ini. Jangan lupa lihat bawahnya."

"Baiklah, kode tadi adalah, Qjgq47ijq 0oqaq 07i7o w3jg8oqh 530q5 sedangkan kunci pemecahan kodenya seperti ini. Jadi kalau kita cocokkan maka ... , betul kan, Shin?!" Alis bersemangat menunjukkan jawaban yang ia dapatkan melalui coretan-coretan yang ia buat pada selembar kertas.

"Yup, bom itu akan meledak malam ini di sana sesuai waktu yang pelaku katakan. Tolong kau kirim jawabannya melalui e-mail pengirim dan minta dia segera menghubungi polisi juga penjinak bom agar segera mengevakuasi tkp. Masih ada cukup waktu sebelum malam datang menjelang."

"Roger! Ok!" Alis segera mengirim jawaban pemecahan kode pada salah satu member detektif online yang mengirimkannya dan mencoba menghubunginya secara langsung melalui telpon maupun video call. Sekadar memastikan kalau pesannya tidak terlambat diterima.

"Hebat kau, Shin. Dapat diandalkan seperti biasa." Alis tersenyum dan mengacungkan jempolnya pada Shin, membuat yang diberi jempol cengengesan. Malu.

"Oh ya, ada lagi nih. Kamu mau bantu kan, Shin?" Alis yang masih bersemangat karena baru saja berhasil memecahkan kode yang menurutnya sulit, jadi kecanduan ingin memecahkan kasus lain.

"Eh? Ehm ... gimana, ya? Ehm ... ." Shin kebingungan. Mendadak ia seperti terlupa suatu hal.

"Aku anggap iya. Hehe ... Nih kodenya." Alis membuka kode ketiga.

______________________________________

Tanggal 9 pukul 10.00, terjadi pencurian di sebuah bank. Para pelaku sudah kabur ketika polisi datang. Namun polisi mencurigai adanya indikasi keterlibatan orang dalam pada pencurian hari itu. Dia memeriksa beberapa saksi dan mencurigai empat orang sebagai tersangka.
1. Genji : Satpam bank
2. Shikimura : Manajer bank
3. Shizuka : Customer service bank
4. Bellamy : Nasabah bank ketika perampokan terjadi.
Selain itu polisi juga menemukan pesan rahasia yang diduga ditulis oleh saksi kunci. Diperkirakan pesan itu ditulis oleh orang dalam yang membantu perampokan.
Pesan itu bebunyi:

"Aku tuliskan pesan kepada umat manusia ketika aku menyaksikan dan ketika azan berkumandang."

UFECEASVM

[Q] => KOLIVQYVA

Tolong pecahkan kode itu dan temukan siapa pembuat pesan rahasia itu.

______________________________________

"Hmm ... Aneh ya, perampokannya jam 10 tapi di pesan tertulis adzan berkumandang. Huft, bingung."

"Gimana, Shin?"

"Ehm, gak ada ide nih ... ," Shin tampak lesu. Sepertinya dia mulai lapar. Sejak tadi berpikir membuat perutnya terasa semakin melilit, apalagi dia jarang sarapan.

"Yah, padahal tinggal satu lagi." Alis tampak kecewa. Kepalanya ia rebahkan ke sandaran kursi.

"Hehehe, maaf ya, Lis. By the way, mana Kim dan Ken? Tumben mereka nggak nongol di markas?"

D'Breakers "Misteri Villa Raja"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang