Chapter 17 : Three Steps Checkmate

226 22 8
                                    

"Ya, inilah jawaban sandinya!" Shin menunjukkan catatannya pada Ken dan Edgar dengan wajah bangga.

"Apa maksudmu? Itu kan hanya gambar benang kusut!" Ken mulai khawatir dengan kondisi temannya itu. Mungkin dia overdosis kode makanya jadi begitu.

Edgar yang juga menyaksikannya hanya melongo. Ia kehabisan kata-kata untuk sekadar mengomentari Shin. Dipandangnya secara bergantian antara catatan dan wajah Shin.

"Eh, maaf, maaf. Salah halaman. Ini dia jawabannya." Shin kembali mengulangi gayanya dengan senyuman bangga yang berseri-seri. Rupanya tadi ia salah buka halaman. Dan yang kali ini sudah dia pastikan kalau yang ia tunjukkan pada Ken dan Edgar adalah hasil pemecahan kodenya.

WKB6
WRA7
BKB8
THREE STEPS CHECKMATE

"Asandi Anaz"

"Tidak terbaca. Apa maksudnya WKB6, WRA7, BKB8? Jelaskan padaku apa maksudnya itu, Shin!" Ken menyerahkan catatan yang ia pegang pada pemiliknya.

"Perhatikan kalimat terakhir. Three steps checkmate. Tahu artinya?" Shin menyerahkan lagi catatannya lada Ken.

"Checkmate? Seperti istilah dalam catur ... Ah!! Aku paham sekarang. Jadi begitu, ya?!"

"Ya, aku juga paham bagian itu. Tapi bagaimana dengan WKB6 dan sebagainya itu? Apakah itu kode yang lain lagi?" Edgar memandang Shin dan Ken bergantian. Berharap ada yang memberinya penjelasan.

"Oh, ya, itu. Masalahnya aku juga belum paham maksudnya apa. Hahaha ... " Shin tertawa santai. Merilekskan sejenak tubuh dan pikirannya.

"Hey ... hey ... hey ... apa aku ketinggalan sesuatu? Apa kau sudah memecahkan kodenya, Shin?!" Kim tiba-tiba muncul dari balik pintu. Ia telah menuntaskan urusannya.

"Hei, Kim. Lama sekali kau 'ke belakangnya?', dan lagi jaket siapa yang kau pakai itu?!" ujar Shin penasaran.

"Kau pikir punya siapa? Tentu saja ini jaketku. Aku membelinya sebelum kita berangkat ke pulau ini," jawab Kim dengan nada setengah menyindir. Sebelum pergi, Kim telah menyiapkan banyak hal, tidak seperti ketua timnya yang bahkan bangun kesiangan di hari keberangkatan mereka.

"Oh, baiklah, baiklah, aku mengerti maksudmu. Kemarilah, lihat ini!" Shin menunjukkan kode yang berhasil ia pecahkan.

Kim mengamati tulisan Shin beberapa saat kemudian bergumam, "Uhm ... kalau begitu di mana kita dapat menemukan bidak-bidak yang ada dalam kode ini?"

"Bidak? Benar juga, bidak, ya?! Tapi kenapa kau bilang menemukannya? Apa kita harus menemukan papan catur di villa ini?"

Rasa penasaran yang mengganjal di benak Shin akhirnya terobati juga. Tak disangka ternyata Kim cukup paham mengenai permainan catur dan kode. Padahal biasanya dirinyalah yang paling dapat diandalkan untuk urusan catur dan kode.

"Bukannya WKB6, WRA7, BKB8 adalah singkatan dari White Knight B6, White Rook A7, dan Black Knight B8." Kim menjelaskan dengan percaya diri.

"Wah, hebat! Tapi darimana kau yakin kalau jawabanmu itu tepat?" Ken tampak meragukan jawaban Kim yang begitu lancar. Jangan-jangan temannya itu hanya mengada-ada saja.

"Ah, ehm ... uhm ... " Kim kebingungan menjawab tebakan Ken.

"Aku mengerti sekarang. Seperti yang Kim katakan, ini memang kode dari bidak catur. Namun kurasa WKB6 dan BKB8 bukanlah Knight melainkan King!" terang Shin kembali menuliskan analisisnya pada buku catatan.

D'Breakers "Misteri Villa Raja"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang