VIII

783 64 4
                                    

Amy's POV

# HARI GURU #

Hari ini sekolahku merayakan hari guru yang diawali dengan upacara bendera tadi pagi, dan sekarang di lanjut dengan acara penampilan kreasi dari tiap kelas.

"Aduh, regan mana nih? Bisa telat kita" kataku sambil melihat jam tangan berulang kali.

"Sabar my sabar" kata neta menenangkan aku.

"Sorry sorry tadi gue kesiangan. Kelas kita belom dipanggil kan?" Kata seseorang dengan napas ngos ngosan.

Regan.

"Lo ini dari mana aja sih? Upacara gaikutan segala. Hampir telat kan" omelku.

"Berisik lu" kata regan cuek sambil meneguk air mineral yang neta kasih. "Gausah berkuasa. Gue kaya gini juga supaya bu ajeng ga ngehukum gue, bukan gara-gara gue tunduk sama lu" lanjutnya ketus.

Regan masih marah kali ya sama aku? Sampe-sampe judes kaya gitu. Dan oh iya sehabis dari ruang bk waktu itu regan ga masuk kelas dan besok besoknya dia kaya ga sama sekali nganggep aku. Ya bagus sih, tapi ya masa ketua kelas di kacangin?

"Selanjutnya ini ada penampilan dari......wohooo pecah rekor nih sekarang hahahahaha. Oke oke penampilan selanjutnya dari Regan Aadidev dari kelas 10-6. Beri tepuk tangan yang meriah untuk 10-6" panggil pembawa acara dari atas panggung. Dan serentak seluruh sekolah bersorak heboh.

"Gan giliran lo tuh, semangat ya" kata neta ke regan sambil senyum.

"Yo, thanks net" kata regan nepuk pundak neta pelan dan jalan ke atas panggung.

"Ayo my kita liat regan" kata neta narik tangan gue ke depan panggung.

"Eeeehhh" kataku tertarik oleh neta.

"So, regan lo bakal bawain apa nih di hari yang spesial ini?" Tanya pembawa acara ke regan.

"Emm sebenernya gue juga gatau ya gue bakal bawain apa. Tapi gue harap gue ga ngecewain guru-guru lah. Ini kan hari spesial mereka" kata regan sambil tertawa.

"Hahaha lo bisa aja. Yaudah hadirin sekalian, Regan Aadidev" kata pembawa acara dan langsung turun panggung.

Regan nutup matanya sebentar, terus dia memetik gitarnya pelan, menghasilkan nada yang lembut.

Loh dari kapan dia megang gitar?

"Terpujilah wahai engkau ibu bapa guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku....."

Ternyata regan menyanyikan lagu hymne guru, biasa sih tapi yang bikin spesialnya itu regan nyanyiinnya dengan penuh penghayatan, dia kali ini bener-bener serius. Sampe - sampe bu ajeng meneteskan air mata haru melihat penampilan regan.

Suara regan bagus, bagus banget malah. Permainan gitarnya juga udah kaya yang ahli gitu. Kalo seandainya aku merem aku bakal ga ngenalin kalo yang tadi itu regan. Beneran deh.

"Beri tepuk tangan yang meriah untuk regan. Bagus gan suara lu, kenapa ga gabung eskul musik aja? Seru kali main band" kata pembawa acara ketika regan sudah selesai tampil.

"Musik bukan pilihan gua" kata regan cuek.

"Oh oke. Makasih ya. Sekali lagi beri tepuk tangan yang meriah buat regan aadidev dari kelas 10 - 6" kata pembawa acara sekali lagi. Aku melihat ke arah panggung ternyata regan udah turun, aku bergegas menuju backstage untung mengucapkan selamat kepada regan.

"Gan" seruku ketika melihat regan yang lagi ngobrol sama temennya.

"Apaan?" Katanya judes.

"Selamat ya penampilan lo tadi bagus" kataku menyodorkan tanganku.

I Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang