XXIV

629 57 9
                                    

Sekarang udah jam set 3 malem, dan gue masih di rumah sakit soalnya ayah gue harus dioperasi karena pendarahan dikepalanya cukup parah.
Perasaan gue ga menentu sekarang. Gue takut bokap pergi ninggalin gue sendiri dan entah apa yang gue pikirin sampe-sampe gue nelpon seseorang yang gue yakinin bisa bikin gue tenang.

Amy's POV

"Uhhh siapa sih yang nelpon malem-malem gini" gumamku kesal sambil mengambil handphoneku. aku memencet tombol hijau dan menempelkannya di telingaku.

R : my

Kaya kenal suaranya. aku langsung melihat nama yang tertera di handphoneku. Regan.

A : gan, lo gapapa?

R : bokap gue my (suara lemah)

A : kenapa bokap lu

R : dia masuk rumah sakit

A : astaga, ko bisa?  (kaget)

R : panjang ceritanya, lo bisa kesini?

A : gue kesana sekarang. (turun dari kasur)

Klik.

Aku mematikan sambungan telfon dan berjalan ke kamar mommy.

"Mom" kataku pelan sambil berjalan masuk ke kamar mommy.

"ada apa sayang?" kata mommy dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Amy boleh ke rumah sakit sekarang?" tanyaku.

"rumah sakit?" kata mommy menegakkan badannya. "siapa yang sakit?" tanyanya.

"Ayahnya regan masuk rumah sakit mom, regan tadi telfon amy" kataku.

"astaga" kata mommy memasang muka khawatir. "terus keadaannya gimana sekarang?" tanya mommy.

"gatau, amy kan mau kesana sekarang" kataku.

"yaudah mommy ikut. kamu tunggu pake mobil mommy aja. mommy siap-siap dulu" kata mommy ngasih kunci mobilnya ke aku.

"Tapi mom"

"gaada tapi-tapian, cepet kamu panasin mobilnya. Mommy ganti baju doang ko" kata mom dengan nada khawatir.

Mommy kenapa sih? ko tiba-tiba jadi khawatir berlebihan gini, kan yang sakit ayahnya regan. kenapa mommy khawatir berlebihan gitu? Ah tau ah, yang terpenting sekarang itu keadaan regan. Mungkin dia sedang terpukul soalnya di telfon tadi nada suara dia itu bener-bener lemes, kaya orang yang udah gaada semangat hidup.

------

15 menit aku dan mommy sudah berada di rumah sakit tempat ayahnya regan di rawat, aku segera menghampiri regan di ruang ICU.

"Re" kataku menghampiri regan yang sedang tertunduk di kursi tunggu.

"My" kata regan sambil mengangkat kepalanya menatapku, sedetik kemudian dia menarikku kedalam pelukannya. Tadinya aku mau berontak tapi regan menolaknya "begini dulu sebentar aja" katanya masih memelukku. Mau tak mau aku memeluk regan balik dan mengelus pundaknya pelan seolah-olah aku memberikan energi positif agar regan tenang.

"Regan, gimana keadaan ayah kamu?" tanya mommy dari belakangku. Regan melepaskan pelukannya dariku dan meghapus air matanya sambil melihat ke arah mommy. 

"Gatau tan, belom keluar dari tadi" katanya sambil menatap mommyku dengan tatapan sedih.
Mommy menghampiri regan dan mengelus bahunya pelan.

"Keluarganya bapa shawn?" kata dokter yang masih mengenakan baju hijau khas orang yang habis melakukan operasi keluar dari dalam ruang operasi.

I Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang