X

716 62 2
                                    

"RAMA! RAMA!"

"SEMANGAT RAMAAAAA"

"KALAHIN REGAN YA RAMAAAA"

"KAMU PASTI BISAAAAA RAMAAA"

"RAMAAAAAAAAA!!"

"PAK KETOSSSS PAK KETOSSSS"

begitulah kira-kiranya teriakan-teriakan siswa dan siswi SMAku sekarang di sekitar lapangan basket. Ternyata berita tentang battle regan x rama udah kesebar luas ke seluruh sekolah jadi di lapangan itu udah banyak yang nonton battle kali ini.

"Hey ngelamun aja. Ada masalah?" Kata rama menghampiriku dengan membawa anduk dan air mineral di tangannya.

"Eh ram. Engga, aku cuma khawatir aja sama kamu. Nanti kalo kamu kalah, regan bisa jelek-jelekin kamu di depan anak-anak. Mana banyak lagi" kataku mengedarkan pandangan ke seluruh lapangan.

"Tenang aja my" kata rama sambil memberikan handuk dan air mineralnya ke tanganku. "Aku pasti menang" lanjutnya sambil tersenyum ke arahku.

Aduh ram, gapake senyum boleh?

"Eh?" Kataku tersipu malu.

"Hahaha. Lucu kamu" kata rama mengacak rambutku gemas. Rama emang punya kebiasan mengacak rambutku kalo dia sedang gemas.

Katanya kalo dia ngacak rambut aku itu tandanya aku lagi lucu. Ah aku jadi malu kalo inget ucapan dia yang itu.

"Pipi merah" kata rama mencolek pipiku. "Hahah yaudah doain ya supaya aku menang" katanya sambil menunjukan ototnya.

"Iya bawel" kataku sambil tersenyum.

"OMG REGANNNNN"

"GANTENG BANGET GILAAA"

"REGAN AKU PADAMU"

"KALAHIN RAMA GAN"

Seketika seluruh lapangan mengalihkan tatapannya ke regan yang sedang berjalan ke dalam lapang. Dia pake baju basket warna merah dan hitam. Dia pake bandana putih yang membuat rambutnya kebelakang, sehingga tidak menutupi pandanganya. Keren.

Eh apaan sih my!

"Weh ternyata neta ngedukung regan" kata rama tiba-tiba. Aku mengikuti pandangannya ke arah neta yang memegang handuk regan dan duduk di deket regan.

"Eh? Aku kira dia bakal ke sini" kataku.

"Biasa lah, orang jatuh cinta pasti gitu" kata rama mengedikkan bahunya.

"Loh? Kamu tau neta suka regan?" tanyaku penasaran.

"Ketauan lah. Waktu itu aku liat-liat hpnya, banyak banget foto si regan." Kata rama mendengus pelan.

"Oh" kataku yang masih melihat ke arah regan.

"Yaudah aku kesana dulu" kata rama menepuk puncak kepalaku pelan.

Sikapnya rama yang lembut bikin aku nyaman deket sama dia, beda banget kalo deket sama si regan. Perasaannya mau meledak muluuuu.

Rama berjalan ke tengah lapang yang sudah ada seorang anak laki-laki pemain basket yang sering aku lihat ketika rama latihan basket, dia kayaknya jadi wasitnya deh. Beberapa detik kemudian regan juga maju ke tengah lapang. Aku duduk di kursi atlet yang bersebrangan dengan kursinya neta.

"Siap?" Teriak wasit.

Rama dan regan mengangguk bersaman, setelah itu wasit meniup peluit dan melempar bola ke udara, rama yang lebih tinggi sedikit dari regan berhasil menangkap bola itu dan mendrible bola itu ke ring regan. Regan ga tinggal diem dia mengejar rama dan berusaha mengambil bola dari tangan rama, tapi tak berhasil.

I Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang