XXXX

751 69 15
                                    

"Mom, yah besok amy mau ke bandung ya, mau ke rumah daddy" sekarang amy dan keluarganya sedang makan malam bersama.

"Sama siapa?" Tanya naya kepada anaknya.

"Kenan. Besok dia jemput amy pagi-pagi, tadi amy udah telfon dia" kata amy dengan nada lesu.

"Gue perhatiin lo sama kenan deket banget my, kalian punya hubungan khusus?" Tanya rama.

"Dia belahan jiwa gue" kata amy dengan nada datar. "Gimana mom, boleh ga? Lagian sekolah kan 1 minggu libur dulu buat kelas 12" amy mengalihkan topik.

"boleh sayang. Asal kamu hati-hati disana" kata naya tersenyum kepaksa ke arah putri sematawayangnya.

Naya takut apa yang dikatakan Nash waktu terakhir kali amy main ke rumah Nash bulan lalu terjadi.

"saya akan mengajak amy tinggal di america nay, saya lihat hubungan dia dengan keluarganya yang baru kurang baik."

"Jangan nash, kamu tau kan dia sumber kebahagiaan saya?!" Bentak naya.

"Tapi nay. amy anakku juga, dia berhak bahagia. Saya tidak akan memaksa dia, tapi kalo dia ingin ikut ke america bersamaku kamu tidak boleh melarangnya nay. Dia berhak memilih jalannya sendiri"

Tiba-tiba sekelebat percakapannya dengan nash kembali muncul. Apa amy nanti akan pergi ke america bersama nash? aku lihat hubungan dia dengan kenan lebih baik daripada hubungan dia dengan regan, rama, maupun rasya. Batin naya sendu.

"Ya tuhan, apapun yang terjadi kepada amy semoga engkau selalu menyertai langkahnya" doanya dalam hati.

Disisi lain regan tertegun dengan perkataan amy yang tiba-tiba ingin ke bandung dan menyebut kenan sebagai belahan jiwanya.

Apa gue udah terlambat? Batin regan.

----

Amy's POV

Pagi ini aku akan ke bandung bersama kenan yang sudah dari jam 6 pagi nangkring di rumahku. Tapi, mommy sepertinya tidak mau melepas kepergianku ke bandung. Aneh banget sih si mommy.

"Mom, amy cuma 5 hari disana ga lama ko. Mommy jangan nangis ah" kataku sambil memeluk mommy.

"Mommy cuma terharu aja, karena anak mommy sudah besar. Kamu jangan tinggalin mommy ya" kata mommy sambil memelukku erat.

Aku tidak menolak pelukannya dan kami larut dalam acara perpisahan yang menurutku tidak perlu dilakukan karena aku hanya akan pergi 5 hari ke bandung. Bukan ke luar negri dan berlama-lama.

"Yaudah mom, amy berangkat ya. Yah, amy berangkat. Semuanya, dadahhh" kataku melambaikan tangan kepada mom, ayah, rama, rasya dan cika.

Regan?

Entahlah, aku sudah tidak perduli dengan makhluk satu itu. Dia sungguh kurang ajar, mempermainkan perasaanku dengan seenaknya.

------

"Udah sampai nyonya tidur" kata kenan ketika aku membuka mata.

"Hoammm. Udah nyampe? Cepet amat" kataku sambil mengusap wajahku pelan.

"Cepet da lunya tidur. 2 jam loh lu tidur gue dikacangin nyupir sendiri, berasa supir" kata kenan kesal.

Aku menatap pria di depanku dengan wajah khas orang bangun tidur, kemudian entah keberanian dari mana aku me ncium pipinya pelan sambil mengucapkan kalimat 'terimakasih' dan keluar dari mobilnya.

"Sialan, air liur lu nempel di pipi gue!!!" Teriak kenan dari mobilnya.

Aku hanya cekikikan mendengar teriakan kenan dan berjalan masuk ke dalam rumah daddy.

I Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang