'This pain is alright with me'
-------------------------------------------------
--------------------Perempuan dewasa tersebut bernama Asline Zelferd, ia memiliki seorang adik laki-laki yang umurnya tidak jauh berbeda bernama Dimitri Zelferd. Setelah cukup lama tertidur dipelukan Asline, Mulyessa dipapah oleh Dimitri menuju salah satu kamar yang ada di panti tersebut. Kamar dengan nuansa classic berwarna putih dan coklat serta perabot yang berbahan dasar kayu itu menjadi kamar yang akan ditempati oleh Mulyessa,
Sesampainya di kamar, Dimitri meletakkan Mulyessa di tempat tidur dan langsung berlalu keluar membiarkannya untuk beristirahat sedikit lebih lama. Caroline yang memalsukan namanya menjadi Mulyessa terbangun tak lama setelahnya, ia merasa cukup bingung mengenai kenyataan bahwa dirinya sudah berada di sebuah kamar. Mulyessa sedikit melamun, kemudian ia mulai berpikir bagaimana caranya agar dia dapat menemukan pelaku pembunuhan tersebut, dan berharap dapat membalaskan dendam keluarganya dikemudian hari.
Pagi pun telah datang. Saat Mulyessa terbangun dari tidurnya ia terkejut ketika melihat seorang pria ada di depan matanya yang berumur sekitar 20 tahun.
"Si-siapa kamu? Sedang apa kamu di sini?"
Pria itu menaruh nampan yang berisi makanan ke atas meja di samping kasur milik Mulyessa, lalu menoleh dan tersenyum.
"Ahh, maaf. Nama saya Dimitri Zelferd. Saya di sini karena saya ingin mengantarkan sarapan pagi"
"O-oh begitu. Ma-maaf saya telah salah paham. Nama saya Mulyessa"
Mulyessa yang sedikit merasa tidak enak hati karena telah salah paham dan berpikir bahwa Dimitri adalah orang jahat itu membungkuk dan meminta maaf.
"Iya, saya sudah mengenal mu melalui kakak saya"
"A-ah baik, terima kasih karena telah memberikan izin kepada saya untuk tinggal di tempat ini"
"Tidak perlu berterimakasih, anggap saja tempat ini adalah rumah baru mu dan kami adalah keluarga mu. Tidak perlu merasa sungkan, apabila ada yang diinginkan panggil saja kakak ya. Sekarang, habiskan sarapan milikmu"
Dimitri duduk disamping Mulyessa untuk memastikan bahwa makanan yang ia bawa dihabiskan, sesekali tersenyum dan mengusap kepala Mulyessa layaknya adik kandungnya sendiri.
*****
Setelah makanan milik Mulyessa habis, Dimitri dan Mulyessa mulai membicarakan berbagai macam hal. Mulyessa menyukai hal tersebut, karena ia seolah dapat merasakan berbincang dengan keluarga kandungnya sendiri. Teringat akan kakaknya, lagi dan lagi Mulyessa menitikan air mata miliknya. Dimitri yang melihat hal tersebut, menarik Mulyessa ke dalam pelukannya dan memberikan ketenangan kepada Mulyessa, mengusap kepalanya lembut dam menepuk nepuk pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tragic Of 10 Years Ago (REVISI)
Mystery / Thriller"Sebenarnya dia adalah pelaku pembantaian di waktu 10 tahun yang lalu dan aku mengetahuinya" "apa maksud mu bahwa dia adalah pelaku pembantaian itu? Bagaimana mungkin?" Laki-laki tersebut hanya diam, tanpa memberikan penjelasan sampai akhirnya ia m...