Chapter 20

26 1 0
                                    

     Mulyessa yang terkejut atas perlakuan Dimitri hanya bisa terdiam sebab ia tak bisa menggerakkan tangannya yang ditahan oleh Dimitri juga merasakan perasaannya menghangat atas apa yang dilakukan oleh Dimitri kepada dirinya tersebut. setelah 5 detik lamanya, akhirnya Dimitri menjauhkan wajahnya dari wajah Mulyessa dan melepaskan tangan gadis tersebut seraya menatap tajam manik mata di depannya.

     Keduanya terdiam dan tak ada yang ingin memutuskan kontak mata terlebih dahulu. kemudian sebelah tangan Dimitri terangkat membelai rona merah yang tampak pada pipi Mulyessa seraya tersenyum, Mulyessa yang tersadar dengan apa yang terjadi pun mengalihkan pandangannya ke arah depan.

"maksud kaka apa?"

"hm? apanya yang apa?"

"itu, yang baru saja terjadi. apa maksudnya? kenapa kaka melakukan itu?" tanya Mulyessa gugup.

"aku....."

Mulyessa masih terdiam menunggu penjelasan Dimitri sehingga setelah beberapa saat terdiam, Dimitri bangkit dari duduknya.

"ayo kita pulang, sudah larut malam" ucapnya sembari meninggalkan Mulyessa dibelakang.

     Mulyessa yang tahu bahwa kakanya tersebut enggan memberikan penjelasan pun  akhirnya ikut bangkit dan mengikutinya dibelakang menuju ke mobil. selama perjalanan pulang tak ada satupun yang berbicara. keduanya tenggelam dalam pikirannya masing-masing. hingga saat tiba di depan pintu apartement milik Mulyessa, Dimitri menahan tangan Mulyessa yang hendak membuka pintu.

"untuk yang tadi maaf, aku.. aku tidak tahu mengapa aku melakukan hal tersebut. maaf" ucap Dimitri dengan wajah tertunduk.

"kalau begitu, bisakah kaka tolong lepaskan tangan ku? aku ingin istirahat" suara Mulyessa terdengar kecewa.

Kalau memang benar kakak tidak tahu mengapa, lalu untuk apa kakak lakukan.

maaf Mulyessa, aku tidak bisa bilang bahwa sebenarnya aku mencintai mu karena aku takut jika nanti kau akan menghindari ku dan menjauh secara perlahan.

****

     Keesokan harinya saat di Kantor, selama seharian penuh Dimitri tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja dikarenakan Mulyessa menghindari dirinya. Dimitri pun tidak berniat untuk mencari dan menjelaskan semuanya kepada Mulyessa sebab ia belum siap dan mungkin tidak akan pernah siap. 

     Saat mengusut kasus pun keduanya hanya bicara seperlunya saja, lalu setelah itu kembali diam sehingga beberapa teman satu tim mereka bingung dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, sebab biasanya mereka terlihat akrab, bahkan amat sangat akrab. Rasanya sangat aneh melihat kedua kakak beradik itu tidak saling melontarkan obrolan, bahkan saling tersenyum pun tidak.

see you next chapter~

kritik dan saran sangat dibutuhkan :)

The Tragic Of 10 Years Ago (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang