No, don't give up on life
This endless battle
-------------------------------------------------------------------------------------~diluar jam kerja~
"Kerja bagus Mulyessa" tersenyum sambil mengusap rambut Mulyessa.
"Terima Kasih ka" membalas senyuman manis milik Dimitri.
"Apakah besok sore kau ada acara?" tanya Dimitri
"Hmm... Sepertinya tidak, ada apa ka?"
"Aku ingin mengajak mu pergi ke suatu tempat"
"Oke, memangnya ingin pergi kemana?"
"Itu rahasia" tersenyum meledek
"Hfft.. Baiklah" menjawab dengan wajah tertunduk
"Kau tak perlu menunduk seperti itu, kau akan tau besok" mengusap rambut Mulyessa
Keesokan harinya, Mulyessa pun sibuk memilih baju yang cocok.
Baju yang cocok yang mana ya?
Dan akhirnya pilihan Mulyessa jatuh kepada sweater berwarna putih dengan celana panjang berwarna hitam yang sedikit digulung hingga mata kaki, lalu menggunakan sepatu kets berwarna putih dan rambutnya yang panjang diikat ke belakang. Mulyessa memang seorang wanita yang sedikit tomboy.
Sedangkan Dimitri menggunakan kaos berlengan panjang berwarna cokelat dengan celana panjang berwarna hitam serta menggunakan sepatu kets berwarna hitam dan pada bagian poninya sedikit dinaikkan keatas.
Tepat pada pukul 16.00 Dimitri menjemput Mulyessa di apartement nya, Tak lama kemudian Mulyessa keluar dari kamarnya.
"Hmmphh.." menahan tawa
"Ada apa ka? Kenapa kaka menahan tawa seperti itu? Apakah ada yang lucu?" tanya Mulyessa bingung.
"Tidak, tidak ada apa-apa" tersenyum
"Lalu, kenapa kaka tertawa?"
"Kau itu unik, baru pertama kali aku melihat seorang perempuan yang akan jalan bersama dengan seorang pria menggunakan pakaian yg simpel" jelasnya.
"Lalu, apakah aku harus mengganti pakaian ku?" tanyanya polos.
"Tidak, tidak. Kau sudah terlihat sangat cantik dengan pakaian seperti itu. Tetapi lain kali, cobalah menggunakan dress saat aku mengajak mu jalan bersama"
"Untuk apa aku harus menggunakan dress saat jalan bersama kaka?" tanyanya meledek
"Tidak usah dibahas lagi. Ayo kita berangkat" ajaknya tersenyum kecil
~setelah sampai~
"Untuk apa kita ke taman bermain ka? Kita ini bukan lagi anak kecil" bertanya keheranan
"Hoo.. Ternyata adik ku yang manis ini sudah dewasa ya?" meledek
"Tentu saja bukan? Umurku itu sudah 23 tahun, dan kaka sudah 26 tahun"
"Aku mengajak mu kesini dengan tujuan agar kamu bisa sedikit menyegarkan pikiran mu. Kamu itu sudah terlalu banyak menangani kasus yang sulit"
"Heh.. Ternyata kaka ku yang tampan ini perhatian juga yaa. Baiklah, terimakasih ka"
"Sama-sama" tersenyum.
A/N:
Hai hai haii :D
Author kembalii.. Ini dia chapter 7 nya, sebenernya sih author belum selesai UKK :v tapi berhubung malem minggu update aja deh.. In sya Allah minggu depan chapter 8 di upload yaa!! Jangan lupa vote sama comment nya yaa readers
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tragic Of 10 Years Ago (REVISI)
Mystery / Thriller"Sebenarnya dia adalah pelaku pembantaian di waktu 10 tahun yang lalu dan aku mengetahuinya" "apa maksud mu bahwa dia adalah pelaku pembantaian itu? Bagaimana mungkin?" Laki-laki tersebut hanya diam, tanpa memberikan penjelasan sampai akhirnya ia m...