6 : Qeena's POV

65 0 0
                                    

1 Bulan Kemudian.....

Malam ini begitu dingin hingga tulang-tulang ku pun merasakannya. Aku berdiri di balkon kamar ku, menatap bintang dan bulan yang begitu tenang di langit sana. Berbanding terbalik dengan hati ku yang sedang bergemuruh hebat dengan masa lalu.

Tak ada kata lelah bagi mata ku menangisi dia. Entah mengapa. Aku sendiri pun tak tahu.

Semakin malam aku semakin terhanyut dalam memori masa lampau ku. Dimana aku menemukan kebahagiaan bersama nya.
.
.
.
FLASHBACK•
Aku dan dia sedang menghabiskan weekend bersama di taman dekat balai kota. Sejak kecil aku menyukai taman ini, di sini banyak bunga dan aku sangat sangat sangat suka bunga.

"Na aku metik bunga nih buat kamu." Dia datang dengan kedua tangannya dibelakang.

"Pasti mawar merah ya kan?" Aku mencoba menebak bunga apa yang dia bawa.

"Bukaann. Basi kali kalau mawar merah. Terlalu mainstream." Sekarang dia berdiri di hadapan ku masih dengan kedua tangannya di belakang.
Aku mengamati sekeliling ku mencoba mencari tahu bunga apa yang ia petik untukku.

"Nih...." dia menarik ke dua tangannya ke depan dan memperlihatkan bunga yang baunya sungguh tak ku sukai.

"Buang bunga itu atau lo yang bakal gue buang" aku menutup hidung ku. Sungguh, bau itu mengganggu indra penciuman ku. Aku tak suka bunga yang berbau menyengat.

"Ngga mau, kamu harus cium dulu bunga ini"

"Vando buang!"

"Ngga!"

"BUANG!"

"Ga!"

"Reynande Navando yang tampannya kebangetan ngalahin justin bieber, buang bunga itu ya. Atau lo yang bakal gue buang dari hati?"

"Na, ini wangi. Cium deh. Aku pengen kamu suka sama bunga ini supaya bunga ini bisa jadi seperti namanya. BUNGA KENANGA. Bunga ini bunga kenangan kita. Karena aku yang udah bikin kamu suka sama bunga ini."

"Alay ih Vando hahahahahahaha"
Aku tertawa lalu kemudian mencium bunga kenanga itu. Ternyata wangi nya enak , setelah aku berusaha berkali-kali mencium bunga tersebut.

"Harum juga Van hehe"

"Nah kan. Suka nih jadi nya?"

"Mmmmmm" aku mengangguk cepat dan tersenyum.

"Tapi kamu jangan coba-coba kasih aku bunga Rafflesia sama bunga bangkai ya Van" lanjut ku.

"Ya ngga lah gede kaya gitu gimana metik nya."

"Hahahahahahaha" kita tertawa bersama dengan bunga kenanga di tangan ku.

"Na Na tau ga, yang manis tapi ga bisa di konsumsi?" Tanya Vando setelah tak ada tawa diantara kami.

"Gula busuk."

"Pe'a. Mana ada gula busuk?" Vando menoyor kepalaku.

"Songong lo pantat onta hahaha." Aku menampar pelan pipi Vando.

"Serius Na, tau ga? Yang manis tapi ga bisa di konsumsi?"

"Apa ya? Mmmmmm gatau deh hahaha"

"Senyum kamu."

"Alay Vando ihhh. Geli hahahaha." Aku tertawa terbahak-bahak dengan gombalannya yang gagal karena menurut ku itu tidak romantis malah terdengar menjijikan hahahaha.

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang