15

48 3 0
                                    

From : Abyan AR
Pagi Qeena :)
Hari ini ada waktu luang ga?
Klo ada, jalan yuk?

Begitulah sekiranya pesan singkat yang diterima Qeena di hari minggu pagi ini.

Qeena pun menerima ajakan Abyan. Apa salah nya kan? Toh sudah hampir 2 bulan Qeena tidak pergi menghabiskan weekend bersama lawan jenisnya.

Abyan menjanjikan dirinya menjemput Qeena jam 10.
Dan dia pun tepat janji.

"Assalamu'alaikum. Pagi om Rino." Abyan mencium tangan ayah Qeena yang sedang duduk santai sambil membaca koran di teras rumah, sebagai tanda hormat juga sopan santun.

"Wa'alaikumsalam. Silahkan duduk." Abyan duduk dikursi sebelahnya.
"Kamu- bukannya Abyan ya? Teman Qeena semasa SMP yang juga anaknya pak Jendra itu kan?" Ayah Qeena memperhatikan wajah Abyan dalam-dalam.

"Iya om." jawabnya sambil menganggukan kepala satu kali dan senyuman yang tak pernah lupa ia perlihatkan.

"Wah sudah besar ya kamu. Bagaimana kabar papah mu? Sehat?"

"Hehe kan Qeena juga udah besar om. Alhamdulillah papah sehat."

"Sudah lama saya tidak bertemu dengan papah kamu. Dulu orang tuanya yang berteman sekarang anaknya, aduh lucu juga hahaha."
.
.
.
Saat keduanya asik berbincang, Qeena hadir dengan baju berwarna biru laut dan celana jeans, serta rambut panjang yang dibiarkan nya terurai, tak lupa juga sedikit polesan lip gloss di bibirnya. Penampilan yang terbilang simple, tapi tidak mengurangi kecantikannya sedikitpun.
"Ayo Yan berangkat." Ajak Qeena pada Abyan.

"Yah, Qeena pergi dulu ya." Katanya sambil mengecup pipi ayah nya.

"Om saya pinjem anaknya dulu ya hehe." Abyan tersenyum malu lalu kemudian mencium tangan ayah Qeena untuk kedua kalinya.

"Jagain Qeena ya By [bi]. Om percayakan Qeena sama kamu. Pulangnya juga jangan larut malam."

"Siap om. Yaudah kalau gitu kita berangkat dulu ya om. Assalamu'alaikum."

Setelah berpamitan kepada ayah Qeena, mereka pun pergi menuju salah satu mall yang biasa di kunjungi.

***
Qeena dan Abyan jalan beriringan layaknya sepasang kekasih.
Saat-saat seperti ini kadang mengingatkan Qeena pada Vando.

Dulu, hampir setiap minggu Qeena menghabiskan hari liburnya bersama Vando. Kalau tidak ke Mall ya ke taman kota.
Tempat bagi mereka tidak jadi masalah, yang penting mereka bisa tertawa bersama, mengeluarkan kepenatan akan pelajaran di sekolah.
-


"Yan ke outlet Nike dulu ya." Ajak Qeena pada Abyan. Abyan pun menuruti kemauannya.

Qeena memilih-milih sepatu yang menurutnya bagus.
Dan pilihannya jatuh pada Nike running shoes berwarna abu-abu dengan sedikit sentuhan warna hitam di bagian pinggirnya.
"Naaah." Katanya sambil tersenyum penuh keinginan.
"Sejuta lima ratus sembilan puluh." Qeena menyebutkan nominal harga yang tertera di sepatu tersebut.
"Beli gak ya?" Ucapnya lirih bahkan hampir tidak terdengar.
Namun ternyata kuping Abyan tajam sehingga dapat mendengar ucapannya itu.
"Beli aja Qeen kalau mau."

"Ngga deh, nanti aja kalau sama ayah beli nya. Sayang kalau harus pake duit sendiri hahaha."

"Ukuran sepatu lo nomer berapa?"
Abyan mengambil sepatu tersebut dari tangan Qeena.

"40-41."

Mengetahui ukuran sepatu yang sedang ia pegang sama dengan ukuran sepatu Qeena, Abyan pun pergi menuju kasir.

Qeena tak menyadari kalau sepatu yang ia inginkan itu sudah dibawa ke kasir oleh Abyan.
Dia masih saja anteng melihat-lihat sepatu yang lain, yang harganya pas dengan kantong nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang