"Cinta. 1 kata penuh rahasia. 1 kata tetapi mampu membuat orang lupa diri.
Cinta. Tak bernyawa tetapi bisa hidup.
Cinta itu anugerah yang tidak dapat kita hindari.
Hidup tanpa Cinta bagaikan smartphone tanpa kuota. Bagaikan pelangi tak berwarna. Bagaikan laut tak berair. Bagaikan masakan tanpa Royco / Masako.Hai kamu, putri cantik jelita yang duduk di kursi ini. Bolehkah aku mengenal mu? Mendekati mu? Dan mengetuk pintu hati mu?
Sejujurnya aku telah lama mencintai mu tetapi sayang nya kamu sudah mempunyai kekasih. Seorang pangeran berwajah pas-pasan.
Namun, saat ini aku kembali memperjuangkan cinta ku setelah ku tahu kau dan dia sudah tak lagi bersama. Dan aku ingin bersama mu.Adakah satu ruang kosong di hati mu untuk aku singgahi wahai putri cantik? sebagai pengganti pangeran berwajah pas-pasan itu.
Aku tunggu perizinan hati mu untuk ku tempati."Love you Ryszarda Saqeenarava♥♥♥
By : Secret Admirer
"Ini dari siapa sih Nad?" Tanya Qeena saat dia telah selesai membaca sepucuk surat yang tergeletak begitu saja di atas mejanya beserta setangkai mawar dan coklat.
"Mana gue tau. Orang gue dateng aja udah ada. Emang apa sih isi suratnya?" Balas Nadmi. Kemudian Qeena memberikan secarik kertas yang berisi tulisan curahan hati si Secret Admirer tersebut.
"Aneh ya orang, ngungkapin perasaan tapi ga di-serta-in namanya. Ya mana gue bisa buka hati gue buat dia? Tau aja nggak."
"Hahahahahahahaha yaudah sih lo cari tahu sendiri aja."
"Eleh, ogah Nad. Yang butuh cinta kan dia bukan gue."
"Hahahahahaha."
"Lagian nih ya gue ga bakal buka hati gue buat siapapun. Cukup Vando aja. Karena gue yakin Vando bakal balik lagi ke gue."
"Idih. Najis. Demi cowo bajingan kaya Vando lo rela nutup pintu hati lo buat lelaki di luar sana yang mungkin lebih baik dari Vando?" Nadmi menatap Qeena dengan tatapan kesal bercampur jijik.
"Ck. Pokoknya lo liat aja deh nanti. Gue sama Vando bakal balikan lagi."
"Serah lo Qeen." Dia menaruh kembali surat yang di pegang ke atas meja Qeena.
"Eh lo mau mawar nya ga? Kalau mau ambil aja tuh." Qeena melirik mawar yang masih dalam posisi seperti semula. Mawar itu belum dia sentuh sama sekali.
"Mauuuuuuuu... Mau coklat nya maksud gue." Dengan sigap, Nadmi mengambil coklat yang juga masih tergeletak dan belum Qeena sentuh.
"Enak aja. Gue juga mau kali coklat nya." Qeena merebut kembali coklat yang sudah berada di tangan Nadmi.
"Bagi-bagi lah." pinta Nadmi dengan kedua tangan dirapatkan di depan dada.
"Tar istirahat."
"Masih lama."
"Ya sabar."
"Kalau istirahat nanti di pintain Bara the gengges Qeen."
"Bawel ya lo! Jones sih jadi ga pernah makan coklat."
"Tai." Ekspresi Nadmi tiba-tiba berubah menjadi cemberut.
"Hahahaha ngambek." Qeena tertawa melihat ekspresi Nadmi.
***
Kantin SMA GG hari ini sangat ramai, sampai-sampai gerombolan Bara dan Qeena nyaris tidak kebagian tempat. Untung saja ada Mas Tejo -penjual siomay- yang berbaik hati menyediakan 2meja yang disatukan menjadi 1 dan 9 kursi, karena Mas Tejo telah hafal dengan mereka. Kata Mas Tejo, mereka adalah pelanggan sejati.Bara sedari tadi memperhatikan sekeliling kantin dari ujung kanan sampai ujung kiri "Ada apa sih hari ini, tumbenan amat kantin penuh."
"Noh ada angsa kawin." Agung mengarahkan jari telunjuk nya pada 2 patung angsa yang ada di kolam tengah-tengah kantin.
"Jadi angsa enak ya bisa kuda-kudaan dimana aja." Sambung Devian
"Angsa-kuda. Udah jadi angsa bisa jadi kuda-kudaan juga. Hebat ya." Dengan polos nya Rommy berkata seolah-olah tak mengerti maksud dari kuda-kudaan yang diucapkan Agung.
Mendengar perkataan dia seperti itu, membuat Abyan menoyor kepalanya keras "Tai pura-pura polos lo!!""Gue emang masih polos Yan masih bocah belum baligh. Muka aja masih imut gini nih." Ucapan Rommy yang ke dua kali ini mengundang tangan Abyan, Bara, Agung dan Devian untuk memukul, menampar, dan menoyor nya.
"Oh iya Qeen tadi pagi gue liat ada bingkisan di meja lo. Apa tuh?" Tanya Sheren yang memang menyadari sesuatu di atas meja Qeena.
"Surat, bunga, coklat. Dari secret admirer." Balas Qeena dengan mengeluarkan coklat yang ia janjikan kepada Nadmi untuk membagi nya saat istirahat.
"Tadi pagi pas gue dateng gue liat Edo keluar dari kelas kita. Mungkin itu dari Edo, Qeen." Ucap Rommy dengan satu jari di kening nya.
"Edo kelas mana?"
"Ipa 3 kalau ga salah."
Mendengar itu Qeena hanya manggut-manggut saja. Menurut dia tak penting mengetahui lebih jauh -misal bertanya bagaimana orang nya? Rumah nya dimana? Darimana dia tau kalau dirinya dan Vando sudah putus?- tentang nya.
Ya karena Qeena memang tak memperdulikan itu, cukup tahu siapa nama dan kelas nya saja."Qeen kata lo coklat nya mau dibagi-bagi. Siniin dong." Ucap Nadmi.
"Nih ambil nih."
Nadmi, Agneta, dan Sheren memakan coklat yang sebenarnya untuk Qeena. Padahal dia sendiri belum memakan coklat itu sedikitpun.
Melihat perilaku mereka Rommy menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Dasar cewek-cewek jomblo yang ga pernah dikasih coklat.""Nanti Nadmi gue kasih. Ya ga Nad?" Bara menaik turun kan alis nya. Mencoba menggoda Nadmi.
Tetapi yang digoda hanya menatap nya secara horor.
Melihat tatapan dia seperti itu semua nya tertawa."Bara jelek mau nya sama Nadmi. Ya ga bakal bisa lah hahahaha." Abyan mengolok-olok Bara. Alhasil kepalanya terkena pukulan dari Bara.
"Sakit anying.""Najis dipukul pake sendok aja sakit. Kelamin lo perlu dipertanyakan tuh. Lo cowo apa banci? Lemah iyuuuhh" Kini Bara yang mengolok-olok Abyan.
Abyan tersenyum kemudian berdiri, tangannya sudah siap untuk membuka belt nya. "Mau liat?"
"Abyan tolol!"
"Yan aduh plisss."
"Najis ih hahaha."
"Yan ga usah balik bareng gua." Ucap Qeena yang langsung saja membuat Abyan kembali duduk.
"Heran gue sama Abyan, suka nurut gitu sama Qeena. Jangan-jangan lo suka ya sama Qeena?" Agung menyipitkan matanya seolah olah mengintrogasi.
"Gue sama Qeena udah lama temenan. Dia udah nganggep gue kaya abang nya sendiri. Gue juga udah nganggep dia kaya ade gue sendiri." Jelas Abyan.
Mendengar penjelasan Abyan, Rommy menggelengkan kepala
"Ade abang zone ternyata. Kasiiihaan.""Gapapa sih sekarang ade abang zone, kali aja udah gede jadi suami istri. Ya gak Yan Qeen?" ucap Neta melirik Qeena dan Abyan secara bergantian.
Abyan hanya tersenyum sedangkan Qeena memukul lengan nya pelan "Ngaco aja lo Nete!"-----------------------------------------------------------
"Cinta bukan berarti harus bersama kan? Yang penting dapat membuat nya bahagia ☺"

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken
RandomRyszarda Saqeenarava : Mungkin ini jalan terbaik yang tuhan beri. Aku hanya bisa mencintai mu dari alam yang berbeda saja.