1

1.8K 176 22
                                    

Banyak hal yang dibenci Choi Seungcheol. Salad, kekurangan uang, pakaian berbahan woll, kalung rantai, dan salju. Atau jika Yoon Jeonghan, kekasihnya, selalu bercanda saat mengobrol atau tidak menganggap serius perkataannya.

Berbicara tentang Yoon Jeonghan, dia adalah malaikatnya Korea National University of Arts. Laki-laki, tapi sangat cantik dengan kulit halus dan rambut panjang berwarna cokelat terang yang indah. Seungcheol hanya butuh waktu sepersekian detik untuk mengincar Jeonghan jatuh ke dalam pelukannya. Tidak butuh banyak usaha, karena Jeonghan juga mengalami apa itu cinta pandangan pertama.

Tapi daripada itu, hal yang paling Seungcheol benci adalah seorang pemuda manis yang dikucilkan di sekolahnya. Hong Jisoo. Tak lain merupakan sahabat karib Jeonghan sejak mereka masih di Amerika. Status mereka sebagai etnis asia yang minoritas di sekolah menengah, membuat pertemanan mereka sangat erat. Tidak. Jisoo itu bukan nerd yang selalu ada di tiap angkatan di tiap sekolah. Oke. Sebenarnya iya, tapi hanya menyukai buku. Bukan bertingkah seperti 'kutu'. Tidak juga pemuda freak otaku atau semacam itu. Dia hanya dikucilkan. Dikucilkan karena kesalahannya sendiri.

Penyebabnya adalah saat musim dingin di bulan desember tahun lalu, pemuda manis itu malah membuat masalah bagi Seungcheol di minggu terakhir kuliahnya sebelum liburan musim dingin datang.

Hong Jisoo sudah 2 tahun lebih sejak kepindahannya ke Korea dan melanjutkan studi di KARTS bersama Jeonghan. Sejak itu ia selalu memusatkan perhatiannya pada seorang pemuda yang langsung memikatnya dalam sekali kedipan.

Choi Seungcheol.

Pemuda itu mempunyai paras yang tampan, bibir merah, dan tubuh yang mempesona. Jisoo bukan menyukai sosok luar Seungcheol, bukan juga menyukai sikap Seungcheol yang notabene biang onar. Namun Jisoo hanya jatuh cinta. Jatuh cinta pada pandangan pertama. Meskipun Jisoo sangat mengetahuinya dengan pasti, jika pemuda yang mulai dicintainya adalah kekasih sahabatnya sendiri.

Saat itu salju turun cukup lebat.

Flashback

Jisoo berdiri gelisah di depan pagar kampus. Matanya berkali-kali melirik gerbang, menunggu kedatangan Seungcheol. Tak butuh waktu lama hingga mobil Seungcheol melewati gerbang. Melaju cepat ke arah tempat parkir dimana Jisoo berdiri dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

Seungcheol menghentikan deru mesin mobilnya. Ia membuka pintu dan memutar, membuka pintu mobil kanannya untuk Jeonghan. Mereka mendapati Jisoo yang tengah berdiri gugup di depan mobil Seungcheol. Yoon Jeonghan pamit terlebih dahulu untuk mengurus sesuatu di gedung dekanat. Sebelum pergi, ia menyuruh Seungcheol menemani Jisoo karena kebetulan mereka juga satu peminatan.

Pemuda itu mengangkat alisnya, meminta alasan dari sosok kurus di hadapannya yang tampak canggung setelah kepergian Jeonghan. Tidak biasanya Jisoo diam. Oke. Dia memang orang yang pendiam, namun biasanya Jisoo akan cukup aktif ketika mereka bertiga dengan Jeonghan.

Snow Song [Cheolsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang