Part 3

672 84 17
                                    

Meera's POV

Raj.. Raj Aryan Malhotra.. semoga kita bisa bertemu lagi..

Kejadian memalukan tadi masih terbayang jelas di pikiranku. Aku berusaha mengenyahkannya dan kembali fokus bekerja. Tapi di sudut hatiku, aku berharap bisa bertemu dengannya lagi.

"Meera!" Panggil Freya. Aku masih terdiam. "Meera!!" Ulangnya. Aku langsung menoleh kepadanya dan menunjukkan tatapan bertanya.

"Ponselmu berbunyi! Cepat angkat sebelum membuat satu butik memperhatikanmu dan Harshdeep datang mengomel lagi! Cepat!" Perintah Jiya -- kawanku. Aku buru-buru mengubrak-abrik isi tasku. Kulihat ada 6 kali missed call. Di sana tertera display name si penelpon.

Ishoo!

Astaga! Aku lupa dia akan pulang cepat hari ini karena sekolahnya akan digunakan untuk keperluan syuting. Aku segera mengangkat telepon sambil keluar butik.

"Halo?" Jawabku pelan.

"Didi!! Berapa kali aku meneleponmu?! Kau tinggal ke mana ponselmu?" Amuk Ishoo 3 detik setelah aku berkata "Halo".

"Maaf, Ishoo. Butikku sibuk. Aku juga lupa kamu pulang cepat hari ini. Maaf," mohonku. Kudengar helaan nafas kesalnya di seberang sana.

"Aduh! Ya sudah. Tolong kau cepat jemput aku didi. Di sini sudah agak sepi dan kru film sudah mulai bersiap," ujarnya.

"Haan. Sebentar, aku izin dulu. Jangan ke mana-mana,"

"Haan, Didi. Alvida,"

"Alvida," aku segera mematikan sambungan telepon dan mengambil kunci mobil.

"Freya, Reshami, aku pergi dulu. Kalau Harshdeep tanya aku di mana, bilang aku menjemput adikku sebentar," pesanku. Mereka hanya mengangguk.

Aku segera memacu mobil menuju sekolah Ishoo. Baru setengah jalan, tiba-tiba mobilku berhenti. Aku terkejut sekaligus panik. Kulepas seat belt dan keluar. Kulihat kap mobilku mengeluarkan asap.

"Ya ampun! Kenapa kamu bermasalah di saat tidak tepat, mobill?? Kyu 11? " erangku. Aku mengacak-acak rambut kebingungan.

"Ishoo.. Ishoo.." gumamku mencari kontak Ishoo. Tiba-tiba..

Dreepp.

"Shit!"  Layar handphoneku mati. Aku baru sadar bahwa aku lupa mengchargenya semalam. Aku semakin kesal. Kenapa seakan-akan kesialan sangat dekat denganku hari ini.

Aku melihat keadaan sekitar. Aku mencoba meminta tolong pada beberapa orang yang lewat, tapi mereka bilang bahwa sepertinya mobilku rusak berat dan harus dibawa ke bengkel. Aku yakin Ishoo di sekolah pasti sedang mengentakkan kaki kesal sudah menunggu terlalu lama.

Dewa tolong aku!!

***
Ishita's POV

"Ishita.. kamu masih belum dijemput?" ; "Ishita, aku pulang dulu ya. Kamu tidak mau pulang bersama?" Sudah beberapa kali aku mendengar kalimat yang sama dari teman-temanku yang heran melihatku berdiri di dekat gerbang selama bermenit-menit sambil menggenggam HP dengan kesal. Dan dengan halus aku menolak mereka dengan alasan.

Untitled LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang