Part 5

600 71 7
                                    

[Jangan lupa Vote sehabis baca]

------------------------------------------------

Meera's POV

"Kamu lagi?"

Astaga. Kenapa harus dia lagi sih? Apa belum cukup bertemu dengannya hari ini?

Nah nah, dia tersenyum menatapku. Dan, oh, senyumannya benar-benar manis.

"Meera? Wah, kebetulan sekali. Jadi benar kan yang kubilang tadi?"

"Lho, kalian sudah saling kenal?" Priya menunjuk kami bergantian.

"Haan, Meera yang tadi kumaksud, adalah Meera yang ini," jelas Raj. Dia menatapku hangat.

"Wah, dunia ini sempit sekali ternyata. Oke, kalau begitu, nikmati pestanya ya," Priya melambaikan tangan dan menghampiri tamu-tamu lain.

"So, mungkin kita memang jodoh?" Kata Raj dengan penuh percaya diri. Alisku langsung bertautan mendengarnya.

"Jangan sok tahu ya," aku mengambil cocktail dari baki yang disodorkan salah seorang pelayan lalu meninggalkannya begitu saja.

Yah, sekarang aku malah kebingungan sendiri harus melakukan apa. Aku sudah menyapa beberapa teman lama tapi sisanya aku tidak kenal sama sekali. Aku pun berakhir memandangi suasana kota Mumbai yang tampak indah dari rooftop ini.

Saat aku berbalik, aku menabrak seseorang. Untunglah minumanku sudah habis.

"Aduh, maaf maaf. Aku tidak sengaja," kudongakkan wajahku menatap pria itu. Aku tersenyum memaksa.

"Eh, tidak apa-apa. Ini salahku juga. Maaf,"

"Oh ya, namaku Dev. Dev Anand Kapoor," dia mengulurkan tangan dan kusambut baik.

"Meera. Meera Aarohi Sharma,"

"Meera, kau tidak terluka kan? Maksudku mungkin kakimu terkilir. Kulihat wedgesmu cukup tinggi,"

"Its okay. Maaf tadi aku tidak melihatmu,"

Dev tersenyum. Ya Dewa, dia tampan sekali. Hampir sama tampannya dengan Raj.

Apa aku barusan memuji Raj si penguntit itu? Yang benar saja!

"Kau teman Priya saat kapan?" Tanyanya memecah keheningan.

"Eh, ehm. Teman sebangkunya saat SMP," aku menoleh ke arah Dev. "Kau sendiri?"

"Dia calon tunanganku," jawabnya. Mataku membulat seketika.

"Calon tunangan?"

"Iya. Masih calon. I meant, masih dalam tahap pengejaran hehe," dia terkekeh. Aku ber-oh ria. "Kau datang sendiri?"

"Aku.." jawabanku terputus saat kurasakan seseorang merangkul pinggangku. Ya ampun, Raj!

"Dia datang bersamaku," Raj semakin merapatkan diri kepadaku "Kenapa kau baru datang, Dev? Kan kita menyiapkan pestanya bersama"

"Aku ada meeting mendadak. Yah, kira-kira setengah jam lalu aku sampai di sini," Dev menepuk pundak Raj dengan riang. "Sudah pelit berbagi cerita, eh?" Bisiknya.

Entah Raj membisikkan apa, kulihat Dev manggut-manggut dan sesekali terkikik.

"Oke, Raj. Aku ingin menemui Priya. Have fun," Dev mengedipkan mata ke arah Raj yang dibalas anggukan "Meera, aku duluan ya,"

Untitled LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang