23

16.5K 533 8
                                    

Tyo pov

Iphone ku yang berada di kasur tiba tiba berdering pertanda bahwa ada telfon masuk, aku pun langsung mem pause permainan di ps ku

Incoming call from: Agnez

'Halo?'

'Kenapa nez?'

'Bisa tolong jemput gua ga?'

'Lu dimana sekarang?' Mendengar agnez yang minta di jemput aku langsung mengambil kunci mobil dari meja di kamar ku

'Gua disini--------'

'Oke gua otw, tunggu disitu' aku pun langsung menyetir mobil ku di dalam kekhwatiran
Tak seperti biasanya agnez minta di jemput di jalan raya kayak gini, biasanya di suatu tempat

Mobil ku semakin dekat dengan gadis yang sedang berdiri disana
Aku dapat melihat perbedaan dari raut wajah nya, seperti nya ia sedang marah

Tunggu, mata nya juga sembab. APA? DIA HABIS MENANGIS?
Terakhir kali kata nya ia ingin mengerjakan tugas dengan even, karin dan rio hari ini
Aku sebisa mungkin mengurungkan niat ku dulu untuk melontarkan pertanyaan pertanyaan kepada gadis yang duduk di samping ku ini

Aku sangat tau karakter nya, tak ada yang boleh untuk berbicara kepada dia yang ada malah orang itu yang mendapatkan semprotan agnez
Tidak, aku tak ingin merasakan kedinginan air itu lagi

----------------------

"Ayo lah lawan gua, siap kalah kan?" Ucap agnez dengan senyuman sambil mengambil posisi duduk dan memegang satu stick ps

"Don't lie to me" jawab ku yang menyaksikan sahabat ku masih saja menyembunyikan perasaan sakit nya

"What's?" Tanya nya bingung

"Oh pls god. We have known each other for a long time" aku masih memojokan agnez agar ia menceritakan semua nya

"Don't you know that I don't like to talk about what's hurts? How long we've known each other?"

"But maybe I can be your cure? Right? you said that I was your cure when you were sick of this life"

"Okay, it's right. You are my cure as always. But don't ask me now. I will tell you anything when I get better
Come on, just play with me and making me feel better again like you always did"

"Okay"

Ya, aku kalah dalam pertarungan kali ini. Ia sama sekali tak bisa dikutik sekarang
Aku pun menuruti permintaan nya

"Lu nginep disini ga?" Tanya ku kepada gadis yang sedang duduk disamping ku dan bermain gitar kesayangan kami berdua

"Bokap lu ada ga?" Ia balik bertanya

"Yaelah kayak gatau aja, lagi di luar kota" jawab ku dengan malas, mengapa ia tiba tiba amnesia seperti ini? Padahal dia tau semua nya tentang kehidupan pribadi ku

"Kangen dah masa gua sama bokap lu" jawab nya dengan tampang serius

"Anak nya ga dikangenin ni?" Ucap ku sambil menyeringai

Ia langsung mengambil guling lalu melempar nya tepat mengenai wajah ku dengan gitar yang masih setia di pangkuannya
Aku pun tak bisa menahan tawa, aku sangat suka waktu waktu seperti ini. Melihat nya tertawa bahagia seakan tak punya masalah yang sangat memberatkan punggung nya

Aku pun bangun dari posisi tidur lalu membenarkan posisi duduk ku
Aku mengambil alih gitar itu

"Mau lagu apa ni?" Tanya ku yang sudah siap memetik senar senar ini

"Eh ini btw grownie umur nya udah berapa tahun ya yo?" Tanya agnez

Grownie, dia adalah nama dari gitar kesayangan yang kami beli saat kelas 7 smp dengan menebok celengan ayam yang kami punya masing masing

Aku masih ingat saat kami berdua memecahkan celengan bersama sama lalu tiba tiba agnez menangis, ia masih tak rela menebok celengan dari mamah nya yang dibelikan ketika kelas 4 sd
Namun apa boleh buat, celengan nya sudah pecah sedemikian rupa dan tak mungkin di kembalikan ke bentuk semula

Dan aku masih ingat bagaimana gitar cokelat ini bergilir berada di rumah siapa minggu ini
Tak jarang kami bertengkar karena hal itu

Papah agnez yang mengetahui inisiatif kami bangga bukan main, mamah nya pun begitu namun tak seheboh papah nya bahkan bisa di bilang biasa saja
Dan itu adalah kenangan manis terakhir agnez dengan papah nya karena seminggu kemudian papah nya meninggal karena kecelakaan mobil

"4 tahun mungkin" jawab ku sambil mengira ngira

"Oiya, gua inget banget tuh pas gua nangis tiba tiba gara gara gua khilaf ngikutin kata kata lo buat nebok celengan ayam kesayangan gua" ucap agnez sambil terkekeh

"Yeh, itu mah lo nya aja yang lebay kali!" Jawab tyo sambil melempar guling yang tadi agnez lempar ke arah nya

"Grownieeeeee" ucap nya seperti anak kecil sambil memeluk gitar yang masih ku pegang ini

Dengan cepat aku menjauhkan pelukannya dari gitar

"Ih jijik tau ga" ucap ku ketus

Asli, agnez sungguh berbeda. Ia masih seperti anak kecil kalau bersama orang orang yang sudah dekat dengan nya. Berbeda dengan di sekolah, ia terkenal sangat dingin. Sangat. Aku pun masih bisa merasa kedinginannya saat ia sedang kesal walaupun alasannya bukan diri ku

--------------------

Haiiii
Vomment yaapp

Broken GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang