2. Who is she?

4.6K 428 6
                                    


"ALDII!" Panggil seorang wanita ber make up tebal yang tadi bersama Leston.

"Sayang, dia siapa?"

"Aku gaktau. Tapi tadi dia sama papa sama orang tuanya juga."

"Aldiii." Perempuan itu langsung mengamit lengan Aldi.

"Ih siapa lo, gandeng-gandeng suami gue!"

"Mama.. Tara takut." Tara langsung memeluk (Namakamu). Sementara Cliff dan Kezia berlari menuju meja orang tua mereka.

"Gue? Calon pacarnya Aldi."

Calon pacar? But wait...

"Heh! Gue bini nya! Lo siapa ngaku-ngaku?"

"Oh jadi lu bini nya? Mending lo cerai aja sama Aldi. Karena Aldi bakal jadi milik gue."

"Heh! Gue aja gak kenal sama lo. Tiba-tiba lo ngaku-ngaku. Pergi gak lo!"

"ALDI! DIA SIAPA?!" Tanya (Namakamu) dengaa berapi-api.

"Aku gak tau sayang."

"Bohong."

"Serius aku gak tau."

"Ayo Tara." (Namakamu) langsung mengangkat Tara ke gendongannya.

"(Namakamu), kamu mau kemana?"

Sementara di meja Iqbaal, Kiki, Kanya, dan Zidny...
"Baal, kamu disini ya. Aku mau nyusul (Namakamu). Aku bawa Clif." Ujar Zidny.

"Aku juga ya, bang."

"Yaudah. Kalian hati-hati ya."

Zidny dan Kanya menyusul (Namakamu) sambil menggendog buah hati mereka.

"LO LIAT? LIAT PERBUATAN LO! SEKARANG ISTERI SAMA ANAK GUE PERGI. GARA-GARA LO! CEWEK YANG GUE GAK TAU ASAL USULNYA DARIMANA" Bentak Aldi pada perempuan itu. Namun perempuan itu hanya menyeringai.

"ALDI! CUKUP!" Pekik Leston.

"Apasih pa?! Aldi pusing."

"Ikut Papa." Leston menarik lengan Aldi menuju mobil yang ia bawa bersama Melina
Aldi meninggalkan pesta ulang tahunnya yang berantakkan dengan beribu tanda tanya bagi para hadirin.

°
"Pa, cewe itu siapa sih sebenernya?"

Leston melirik ke arah Melina.

"Jawab pa." Ujar Melina.

"Dia anak temen papa yang bakal papa jodohin ke kamu."

"APA? Papa gila? Aldi udah nikah sama (Namakamu). Bahkan Aldi udah punya anak pa!"

"Papa terpaksa di! Perusahaan papa punya hutang besar sama keluarga dia. Untuk ngelunasinnya, Papa harus nikahin kamu sama anak perempuan dari keluarga itu."

"Gak mau pa! Sampe kapan pun, Aldi ga bakalan mau nikah sama perempuan itu. Cinta Aldi cuma buat (Namakamu)." Aldi keluar dari mobil dan hendak kembali ke gedung.

"Gimana nih ma?"

"Kenapa? Baru ngadu sekarang kan papa? Dulu kan mama bilang, gak usah pake pinjam-pinjam uang segala!"

Leston mengacak rambutnya.

◆■◆

Saat Aldi hendak kembali ke gedung, ia ditahan oleh kedua sahabatnya.

"Mau kemana lo?" Todong Kiki

"Mau masuk lagi lah."

"Percuma! Tamu-tamu udah pada pergi." Ujar Iqbaal.

"ARGHH!"

"Lo mau kemana sekarang?"

"Anter gue pulang Baal, bang."

"Yaudah. Lo bareng Bang Kiki aja. Gue bawa mobil sendiri."

◇◇◇

"Di, lo kenapa sih?" Tanya Kiki sambil menatap kemacetan di jalan raya Jakarta.

"Papa gila!"

"Hah?"

"Dia nge jodohin gue bang! Terus Tara sama (Namakamu) mau dikemanain?"

"Eh gila! Demi apa lo di!"

"Serius gua bang. Cewe yang bedaknya tebel tadi, dia yang mau dijodohin sama gue. Gak mau gue bang."

"Kenapa bokap lo gitu amat?"

"Dia ngelakuin ini juga terpaksa bang!"

"Maksudnya?"

"Biar hutang perusahaan nya lunas sama keluarga cewe itu."

"Astaga di. Gak tega gue sama (Namakamu) harus ngerawat Tara yang masih kecil, di.",

"Lo aja gak tega, apa lagi gue bang!" Aldi mengacak rambutnya gusar.

...

Mereka tiba di dalam rumah (Namakamu) dan Aldi.

Aldi sudah menatap wajah (Namakamu), namun (namakamu) membuang muka. Tak ingin menatap wajah Aldi.

"(Nam..), maafin aku.." Aldi memeluk (Namakamu) dari belakang, namun (Namakamu) menepis tangan Aldi.

"Sayang, please... bahkan aku gak tau nama cewek itu siapa. maafin aku."

Sayang nya (Namakamu) tak menggubris, ia malah melangkah ke kamar dan mengunci pintu rapat-rapat.

"Papa..." Panggil Tara. Pipi nya terlihat basah, dan matanya pun sembab dan merah.

"Iya sayang."

"Tante yang tadi itu siapa pa? Tara takut sama tante yang tadi." Tara memeluk Aldi erat-erat.

"Papa juga gak tau sayang." Aldi menggendong Tara.

"di, kita pamit pulang ya." Ujar Iqbaal

"Kalian selesain masalah berdua ya. Semoga bisa cepet selesai." Kiki menepuk bahu Aldi.

"Makasih bang."

Ini adalah yang ketiga kalinya Aldi mengetuk pintu kamarnya dan kamar (Namakamu). Namun masih saja tak ada jawaban.

"Sayang, please...." pinta Aldi untuk yang kesekian kali nya.

percuma saja. (Namakamu) tak membuka pintu.

Aldi memutuskan untuk tidur di kamar Tara saja.

Aldi mengetuk pintu kamar Tara.

"Tara?"

"Iya papa?" Jawab Tara dari balik selimutnya.

"Tara belum tidur, sayang?" Aldi berjalan menuju tempat tidur Tara dan duduk disebelah Tara.

"Tara gak bisa tidur pa..."

"Kenapa?"

"Tara takut sama tante yang tadi, pa. Mukanya serem." Tara bergidik lalu memeluk Aldi.

"Hihi. Papa tidur disini ya, Tara?"

"Beneran papa mau tidur disini?"

"Iya sayang."

"Kalo gitu, ada syaratnya pa!"

"Apa syaratnya?"

"Papa harus dongeng in Tara! Dongeng yang selalu Mama dongengin buat Tara."

"Tara mau di dongengin?"

"Iya pa."

"Okey."

"Pada suatu hari...." Aldi mulai mendongeng.

Dan 15 menit kemudian, puterinya tertidur.

Aldi tersenyum menyaksikan wajah Tara yang terlihat saat menyenangkan saat tertidur itu.

"Good night, little princess." Aldi menyelimuti Tara dan mengecup keningnya.

--

Khusus hari ini gue mau double update? Boleh kan? Walau pendek gapapa yak?

[2]My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang