"Nanti kita bikin kue lagi ya, Oma?" Suara Tara terdengar memasuki ruangan ini.
"Iya sayang. Makanya Tara sering-sering ajak Mama sama Papa main kesini, biar kita bisa bikin kue lagi." Melina membawa Tara dalam gendongannya ke ruang keluarga, tempat Aldi dan Leston berada.
"Beres Oma!"
"Kalian abis ngapain?" Tanya Aldi lalu menyalami Melina dan mencium pipi kanan dan Kiri Melina.
"Kita abis bikin kue, papa. Tara tadi abis nyobain, enak banget!"
"Kamu bantuin Oma bikin, atau bantuin makan doang?" Goda Aldi sanbil nenoel hidung Tara yang mancung.
"Ih papa gak percaya banget sih. Tanya aja sama Oma. Tara tadi bantuin bikin kue kan oma?"
"Iya, Tara tadi bantuin cuma pas hias kue nya aja. Tara dateng waktu kue nya udah dipanggang sih."
"Iya-iya.. papa percaya."
"(Namakamu) kemana, di? Kok gak kelihatan?" Tanya Melina.
Seketika raut wajah Aldi yang tadinya terlihat riang, kini berubah menjadi murung.
"(Namakamu) kemana di?" Tanya Leston.
Aldi mengela nafas.
"(Namakamu).....-
"Selamat siangg!!" Sapa seorang wanita cantik dengan riangnya.
"Mama!!!" Tara menghambur ke pelukan (Namakamu).
"Taraa!! Maafin mama ya tadi nyuekin." (Namakamu) membalas pelukan Tara.
Sementara Aldi tersenyum. Rupanya (Namakamu) membaca notes yang ia tulis tadi.
"(Namakamu)!! Kamu darimana?" Tanya Melina lalu memeluk menantu nya.
"Tadi (Namakamu) ketiduran ma. Terus aku liat ada notes dipintu kulkas, kalo Aldi sama Tara lagi ada disini. Yaudah aku nyusul." Jelas (Namakamu).
"Oh gituu."
"Perut kamu....?" Melina mulai curiga dengan perut (Namakamu) yang sudah kempes. Tidak mungkin kan (Namakamu) melahirkan diusia kandungan 4 bulan?.
"Maafin (Namakamu) Ma, pa. (Namakamu) gak bisa jaga cucu kedua mama sama papa." (Namakamu) menunduk, menyembunyikan tangis nya.
"Maksudnya?"
"(Namakamu) keguguran pa. Dan itu semua gara-gara Bella! Dia yang udah nge dorong (Namakamu) sampe jatuh!" Sambar Aldi. Karena ia tau, (Namakamu) tak sanggup menjelaskan semua nya.
TIN!!
Tok.tak.tok.tak
Terdengar pula buyi ketukan heels pada lantai, seperti bunyi heels syahrini *eh bukan. Seperti......
"Hai Aldi, aku kangen kamu!!" Pasti kalian sudah bisa menebak sendiri siapa orang ini.
"Apasih lo! Jiji gue." Aldi menepis lengan Bella yang tadi langsung mengamit lengannya.
"Ih kamu kok gitu sih! Aku bilangin papi nih." Bella sudah bersiap untuk memanggil papa nya yang masih ada di mobil.
"Panggil aja gue gak takut."
"PAPIII!!!" Bella menjerit sekuat mungkin membuat siapa saja yang mendengarnya menutup telinga.
"Ada apa sih bell? Berisik."
"Aldi tuh pi! Rese banget."
Kemudian Kemas, ayah Bella menatap Leston tajam.
"Anda masih ingat perjanjian kita?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]My Family
FanfictionSequel of "Pembalap Motor Cantik Baper" "Gue gak nyangka bisa bangun keluarga yang manis bareng sama si manis, Aldi:)" -(Namakamu) Mikaela Kimberly Ananda- "Gue gak nyangka, si pembalap tomboy dan bandel bisa jadi ibu yang baik buat malaikat kecil g...