18. Ngidam

3.8K 327 12
                                    

>><<

Belum afdol rasanya jika ketiga keluarga ini tidak berkumpul bersama. Mereka pasti selalu meluangkan waktu untuk berkumpul.

Rumah yang saat ini sedang dijadikan tempat kumpul kali ini adalah rumah Kiki. Karena apa? Karena rumah ini sangat nyaman. Bukan berarti rumah Iqbaal dan Aldi tidak nyaman, tapi selain rumah nya lebih luas, dekorasi yang bergaya Eropa menambah kesan nyaman di rumah ini.

Seperti biasa, Kezia,Cliff, dan Tara selalu bermain bersama di saat berkumpul seperti ini.

sementara orang tua mereka memperbincangkan suatu hal yang layak untuk dperbincangkan. Seperti Iqbaal, Aldi dan Kiki yang selalu membincangkan bola,video game ataupun film action terbaru. Jangan salah, walaupun sudah usia yang terbilang sedikit menua, ketiga pria dewasa*lha ini masih memiliki selera layaknya ABG dijaman sekarang.

atau seperti Zidny, (Namakamu) dan Kanya yang tak kalah heboh nya membahas tentang pertumbuhan buah hati mereka. Sesekali mereka bernostalgia. mengingat bagaimana mereka dan suami mereka dapat membangun keluarga semanis ini.

Setelah beberapa jam, sepertinya mereka sudah mulai kehabisan topik untuk diperbincangkan hingga mereka tak sadar, suara berisik yang dihasilkan Tara, Cliff, dan Kezia saat bermain telah lenyap dan menghilang seperti ditelan bumi.

"Anak-anak kemana ya?"

"Iya ya? bukannya tadi mereka ribut banget."

Kemudian pandangan mereka teralih pada pintu kamar Kezia yang terbuka lebar. Menampakkan Kezia dan Tara tertidur pulas di tempat tidur. Sementara cliff terlihat berbaring nyaman di lantai. Diduga Cliff terkena sepakan maut dari 2 anak perempuan tersebut.

"Astaga. Anak gue tertindas." Canda Iqbaal.

"kamu itu pea atau somplak, sih? Anak nya begitu malah dibecandain." Sewot Zidny.

"Eh." Kemudian Iqbaal menggendong Cliff keluar.

"Kayaknya kita duluan deh ya? Soalnya masih ada pekerjaan yang harus di urus." Pamit Iqbaal. Ya, Iqba kini meneruskan bisnis textil milih Ayah dan bunda nya bersama Zidny.

"Yaudah. Hati-hati ya kalian."

Sepeninggalan Iqbaal, Zidny dan Cliff, mereka yang tersisa kini kembali mengobrol mencari topik baru yang layak di perbincangkan.

---------

Aldi dan (Namakamu) sedang memantau Tara yang sedang belajar bersama guru home schooling nya di rumah. Semenjak Tara home schooling, Aldi dan (Namakamu) lebih merasa tenang. Tidak ada lagi berita Tara yang diculik atau semacamnya.

"Tara ngerti kan?"

"Iya ngerti, Miss."

"Nah, Tara kerjain sendiri ya? Besok miss liat."

"Okay miss."

"Bu (Namakamu), Pak Aldi, saya pamit dulu ya? Masih ada murid yang harus saya datangi." Olla, guru home schooling Tara berpamitan.

"Baiklah. Terimakasih ya."

"Iya bu, saya permisi."

setelah berjabat tangan dengan (Namakamu) dan Aldi, Olla berlalu dari pandangan Aldi dan (Namakamu).

"Tara gimana tadi?"

"Gimana apa nya, pa?"

"sekolahnya."

"Enak tau pah. Gausah pake seragam. Tara bisa belajar sambil makan." Cetus Tara.

"Tara janji sama mama dan papa ya? Kalau Tara mau belajar yang rajin?" Aldu mengacungkan jari kelingking nya di ikuti dengan (Namakamu).

[2]My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang