-004-

515 84 19
                                        


A week later

Waktu memang terasa begitu cepat. Hari ini Nayeon diundang untuk menyaksikan penampilan anak didiknya dalam acara perpisahan sekolah di Sunhwa Arts School. Nayeon mengenakan setelan jeans dan sweater hitamnya ditambah dengan sepasang sepatu boots cokelat.

Kedekatannya dengan Chansung juga sudah semakin baik. Tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka. Hari ini pun Nayeon mengikutsertakan Chansung dalam menghadiri acara di sekolah seni Sunhwa. Chansung berencana akan menjemput Nayeon, jadi Nayeon menunggunya di apartemen setelah semua siap. Nayeon juga sudah menyiapkan satu buah buket bunga tulip besar untuk dihadiahkan kepada anak didiknya. Perasaannya sangat senang, seperti benar-benar menjadi seorang Ibu yang menghadiri acara perpisahan sekolah anaknya.

"Nayeon-ah!" terdengar Chansung mengetuk sambil menyerukan nama Nayeon. Akhirnya dia datang juga.

"Jamkkanman-yo!" balas Nayeon dari dalam.

Segera saja Nayeon membukakan pintunya, dan mereka pun berangkat. Chansung masih menggunakan motor besarnya, dan itu menambah kegagahan Chansung. Nayeon yang sudah terbiasa dengan Chansung pun tidak segan lagi untuk memeluknya dari belakang saat sedang menaiki motor besar itu.

Berbicara soal hati, Nayeon belum juga merasakan sesuatu yang mendebarkan hatinya bila berada di dekat Chansung. Perasaannya masih sama saja seperti hari-hari sebelumnya. Hanya saja memang dia tidak lagi canggung. Nayeon berusaha menjaga hubungan baik yang seperti ini.

Sesampainya mereka di sekolah, mereka langsung menuju ke hall, tempat dimana acara diselenggarakan. Nayeon melihat bagaimana bahagianya para orang tua akhirnya melihat anaknya semakin tumbuh menjadi sosok yang lebih baik. Bahkan Nayeon membayangkan begitu saja, seandainya dia menjadi seorang Ibu nanti, apakah dia akan seperti ini.

Nayeon tidak mengira bahwa dia dan Chansung diberikan tempat dibaris depan bersama para staf sekolah dan guru-guru. Mereka mendadak menjadi tamu spesial di sana. Sambil memangku buket bunga tulipnya, Nayeon tidak sabar menunggu giliran anak didiknya untuk tampil.

"Kau gugup?" tanya Chansung tiba-tiba.

"Tidak. Aku hanya merasa sangat senang. Tidakkah kau merasakannya?" jelas Nayeon sambil menatap Chansung. "Aku jadi ingat, rasanya seperti baru kemarin aku melakukan perpisahan sekolah seperti ini."

Chansung hanya tertawa sambil mengusap rambut lembut Nayeon. Untuk satu hal itu, Nayeon sangat suka bila seseorang mengusap rambut atau kepalanya seperti yang dilakukan Chansung. Bagi Nayeon, itu benar-benar menenangkan dan menyenangkan. Nayeon merasa seperti didekap erat.

Acara pun dimulai dengan diawali sambutan dari kepala sekolah Sunhwa Arts School. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan para wali kelas. Dan begitu wali kelas anak didiknya memberikan sambutan, sosok wali kelas itu mengingatkan Nayeon dengan Ibunya. Bagaimana lembutnya suaranya, cantik rupanya, dan sikap tenangnya. Nayeon hanya mampu tersenyum tanpa bisa melakukan atau mengatakan apapun.

Setelah dinanti-nanti, anak didik Nayeon pun naik keatas panggung. Sebelum mereka tampil, ternyata Michael, anak Amerika itu, dia meminta ijin untuk mengatakan sesuatu di depan sana.

"Annyeonghaseyo. Joneun Michael ibnida," katanya sambil membungkukkan badannya. "Sebelum kami tampil, aku mewakili teman-teman yang lain ingin sekali mengucapkan sesuatu kepada seorang guru dan teman yang sangat kami cintai, yaitu Nayeon sonsaengnim."

Mendengar itu, Nayeon sontak membuka mata dan telinganya lebar-lebar, dia ingin memastikan bahwa dia tidak salah mendengar, bahwa Michael baru saja menyebut namanya. Chansung pun langsung tersenyum kepada Nayeon yang saat itu tidak sekalipun mengalihkan perhatiannya dari anak didiknya.

U GOT ME [FanFiction]Where stories live. Discover now