-016-

232 42 10
                                        

Tokyo, Jepang

Langit kota Tokyo sedang mendung tak karuan. Tetesan air hujan menghantam tanah ditemani awan kelabu. Sepagi ini, Gongchan dan Mina masih menjaga tidur dan melawan kantuknya.

"Kau masih belum ingin pergi tidur?" tanya Gongchan yang membiarkan Mina berbaring di pangkuannya di atas sofa.

"Mmm," Mina menggelengkan kepalanya. "Aku belum terlalu mengantuk. Aku masih ingin terjaga seperti ini bersamamu."

"Lain waktu kita bisa melakukannya lagi, Mina. Kita sudah menghabiskan tiga buah film untuk ditonton, dan saatnya untuk tidur, arra?"

"Arasseo."

Gongchan menggendong Mina dan membawanya ke dalam kamar. Tempat tidur mereka pun alhasil menjadi terasa dingin, sama seperti cuaca di luar apartemen. Mina dan Gongchan pun menarik selimut hingga menutupi badannya.

Seoul, Korea Selatan

"Himchan-ah!!"

Himchan menghentikan langkahnya, dan menengok ke belakang, ke arah sumber suara yang meneriakkan namanya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Himchan.

"Apa kau tidak melihatnya dari pakaianku? Aku sedang berolahraga. Tapi, memang tidak biasanya aku pergi jogging sendirian," jelas Nana.

Lagi-lagi gadis yang dijumpai Himchan kali ini adalah Nana. Entah sebuah kebetulan atau memang sengaja, Nana selalu ada di sana saat Himchan sedang mengalami suatu masalah.

Terkesan sedikit menyebalkan bagi Himchan, karena dia ingin sendiri bersama dengan pikiran-pikiran kalutnya, tapi dia juga harus berterima kasih karena Nana melonggarkan pikirannya.

Mereka berjalan berdampingan dalam diam. Hanya terdengar kicauan burung dan beberapa langkah pejalan kaki lainnya di sekeliling mereka. Nana berulang kali melirik Himchan, dia sama sekali tidak tahan dengan sikap Himchan yang menjadi sangat pendiam seperti ini.

"Ya!" gertak Nana pelan, tapi membuat Himchan langsung menolehkan pandangan ke arahnya.

"Wae?"

"Kenapa jadi pendiam seperti ini?"

"Aku memang pendiam. Memangnya, kau tahu apa tentangku?"

"Aku memang belum lama mengenalmu, tapi aku yakin kau adalah seseorang yang pasti punya banyak hal untuk diceritakan."

Tanpa merespon perkataan Nana, Himchan kemudian menarik tangan Nana dan membuat mereka berjalan sedikit lebih cepat. "Kajja!"

****

Himchan membawa Nana untuk melanjutkan perjalanan paginya ke Changdeokgung. Changdeokgung adalah sebuah villa royal kedua yang dibangun setelah Gyeongbokgung. Tempat itu merupakan istana bagi banyak raja-raja dari Dinasti Joseon.

"Eyy, ternyata kau suka pergi ke tempat-tempat bersejarah seperti ini juga." Nana tidak sadar bahwa Himchan masih menggandeng tangannya. Bahkan dia sengaja tidak mengingatkan Himchan untuk melepaskannya. Nana menginginkan kedekatannya dengan Himchan seperti ini sejak lama.

"Dulu aku sering pergi menghabiskan waktu di tempat ini bersama dengan seseorang."

"Seseorang? Siapa?"

"Itu tidak penting untukmu." Himchan kemudian ingat bahwa tidak seharusnya dia masih menggandeng tangan Nana seperti ini. "Oh, mian."

"Eh?"

Mereka pun duduk di sebuah bangku taman tidak jauh dari danau. "Aku juga sering pergi ke tempat ini dengan seseorang." Nana memandangi cincin yang terpasang di jari manis tangan kirinya dan memutar-mutarkannya.

U GOT ME [FanFiction]Where stories live. Discover now