Tokyo, Jepang
Sinar matahari pagi yang menembus jendela apartemen Gongchan itu akhirnya membangunkannya. Mata coklatnya mulai terlihat diantara kelopak matanya, dan dia masih saja menguap. Mina menghampiri Gongchan dan menarik kedua tangannya.
"Il-eona.. (get up)"
Gongchan terduduk dan melakukan sedikit peregangan dengan mengangkat kedua lengan tangannya ke atas dan menguap selebar-lebarnya.
"Piggy back me, Gongchan-ah.." kata Mina yang pergi ke belakang Gongchan dan langsung melingkarkan kedua lengan tangannya di sekitar bahu Gongchan dengan manja.
"Arasseo. Kajja!"
Gongchan tidak pernah berpikir untuk menolak satupun keinginan Mina. Karena yang setia juga berhak mendapatkan kebahagiaan. Baginya apapun persoalannya, jika itu untuk Mina, dia akan melakukannya. Gongchan juga ingin membuat Mina merasa spesial. Gongchan ingin cinta menjalankan perannya. Cinta bukanlah sesuatu yang direncanakan, begitu juga dengan hal-hal kecil di dalamnya. Yang Gongchan tahu adalah saat cinta itu terjadi maka akan terjadi begitu saja.
"Kau ingin aku menyuapkanmu cookie?" tanya Mina yang masih berada di gendongan Gongchan.
Sesaat setelah Gongchan menganggukkan kepalanya, dia membawa Mina ke dapur dan Mina mengambil satu buah cookie dan diletakkan di gigitannya. Mina kemudian memiringkan kepalanya seperti dia ingin mencium Gongchan alih-alih menyuapkan cookie padanya. Gongchan memiringkan kepalanya ke arah berlawanan, dan TA-DAH! Gongchan sudah menghabiskan cookie itu dalam satu suapan dari gigitan Mina.
Mina tertawa geli dan mengecup pipi Gongchan. Mina berpikir bahwa setelah ini dia tidak ingin banyak berbasa-basi mengenai penentuan hidupnya. Dia hanya perlu menjalani hidup dengan sungguh-sungguh, mencintai Gongchan sepenuh hati, melindunginya, bahkan dia akan melakukan apapun asal bersama Gongchan. Keinginan Mina adalah paling tidak dia ingin melihat sunset dan menghabiskan waktu bersama di malam hari dengan Gongchan.
"Mina-ya, bagaimana kalau kita pergi berjalan-jalan? Aku ingin sekalian pergi mencari kado yang cocok untuk Nayeon. Sebentar lagi adalah ulang tahunnya." Gongchan menurunkan Mina dari gendongannya, dan mereka berdiri berhadapan.
"Sesang-e! Aku benar-benar lupa kalau tidak lama lagi adalah ulang tahun Nayeon." Mina menggembungkan pipinya.
"Kalau begitu, kita akan bertemu di sini 30 menit lagi, arra? Cepat pergi mandi!" Gongchan mendorong Mina sampai ke depan kamar mandi, dan dia mulai mempersiapkan dirinya juga.
Seoul, Korea Selatan
Pagi ini Nayeon sedang menikmati udara sehabis hujan. Nayeon menatap langit di atas sana, sambil berjalan menuruni jalanan dari apartemennya. Langit ini masih sama bagi Nayeon, masih mengingatkannya akan Himchan. Tapi, terkadang tergradasi begitu saja. Bagaimanapun, dulu Himchan memang mampu mewarnai langit hatinya, dan sekarang tugas itu sudah menjadi milik Jinyoung. Nayeon berencana pergi untuk membeli beberapa keperluan bahan makanan yang sudah habis di dalam lemari esnya.
Kelewat asyik menikmati suasananya, Nayeon bahkan tidak menyadari Jinyoung berjalan mengikutinya dari belakang. Jinyoung berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Nayeon, hal yang dilakukannya itu ternyata membuat Nayeon bergidik berulang kali. Dan Jinyoung harus berpura-pura sembunyi saat Nayeon berbalik untuk mengecek siapakah kiranya yang berani mengikutinya seperti ini.
Karena kesal, Nayeon akhirnya berhenti dan mencoba untuk berjalan mundur, selangkah demi selangkah. Kemudian dia menabrak seseorang di belakangnya. Nayeon terkejut dan membalikkan tubuhnya perlahan.
YOU ARE READING
U GOT ME [FanFiction]
Fanfiction"Aku juga terkejut sejujurnya, terkejut aku bisa seperti ini dan disebabkan oleh seorang kau. Beberapa bulan yang sudah berlalu merupakan bulan-bulan untuk bisa menyayangimu apa adanya. Belajar untuk membiarkan rasa berjalan dengan caranya sendiri...