Tujuh tahun kemudian...
Tokyo masih sama indahnya. Bulan ini adalah bulan April. Dimana seluruh bunga sakura mekar sempurna dengan keindahan warna yang menyejukkan mata. Hal ini menjadi kelahiran kembali bagi alam dan perayaan manusia di seluruh negeri.
Tok.. tok..
Terdengar ketukan dari pintu apartemen Nayeon pagi itu. Dengan segera dia pun menghampiri untuk membukakannya bagi siapa saja yang datang. Karena hari ini adalah hari pertama Nayeon tinggal di Tokyo.
"Nayeon-ah!" seru seseorang yang ternyata Mina.
Mina tampak tetap cantik dengan aura keibuan yang turut serta menghiasi wajahnya. Dalam gendongan Mina, tertidurlah seorang bayi perempuan mungil, yang telah diberi nama Im Fumiko. Dia sekarang berusia dua tahun, dan sangat mirip dengan Gongchan, suami Mina.
"Masuklah," kata Nayeon mempersilahkan kedua kakaknya itu masuk ke dalam apartemen.
"Bagaimana kabarmu?" Gongchan akhirnya angkat bicara.
"Semuanya baik-baik saja. Aku senang karena akhirnya kita tidak akan berpisah lagi," ujar Nayeon dengan tawa di ujung kalimatnya. "Tokyo akan segera menjadi rumah bagiku. Ya, seperti Seoul."
"Baguslah."
Nayeon kemudian berjalan ke dapur untuk menyuguhkan air minum dan beberapa makanan. Walaupun ini adalah hari pertama Nayeon tinggal di apartemen ini, dan semua barang-barang belum tertata rapi, tapi dia tidak lupa dengan jamuan untuk para tamu yang datang karenna kepindahannya.
"Sayang!" seru seseorang dari dalam kamar.
"Ne?" balas Nayeon. "Aku akan segera kesana."
Usai menyajikan jamuannya pada Gongchan dan Mina, Nayeon pun menghampiri seseorang yang telah menjadi suaminya saat ini. "Kurasa mereka harus segera memiliki anak," kata Mina sambil tersenyum menatap Gongchan dan Fumiko bergantian.
Tidak lama, suami Nayeon pun keluar untuk menyapa tamu yang datang. "Hyung! Noona!"
"Jinyoung-ah!" Gongchan balik menyapa suami Nayeon, Jinyoung. "Rasanya sudah lama sekali kita tidak bertemu."
"Kau terlalu melebih-lebihkan, hyung," ucap Jinyoung yang menepuk pundak Gongchan pelan. "Ah, yang ada dalam gendongan Mina noona itu adalah anakmu?"
"Ye."
"Whoaa, dia cantik sekali!" Jinyoung menghampiri Fumiko dan berusaha menggendongnya, tapi dia malah menangis.
Nayeon dan yang lain pun dibuat tertawa.
"Selamat menikmati Tokyo," kata Mina dengan penuh kegembiraan pada Jinyoung dan Nayeon.
****
Seoul, Korea Selatan
Himchan dan Nana akhirnya tetap bersama. Mereka telah bertunangan, walaupun pada akhirnya sedikit lebih terlambat dari pada Jinyoung dan Nayeon. Himchan dan Nana juga akan segera melaksanakan pernikahan mereka tiga bulan mendatang di Seoul.
"Jangan sampai kau lupa mengundang Jinyoung dan Nayeon, aratji?" Nana kembali mengingatkan Himchan yang akhir-akhir ini mudah melupakan sesuatu.
"Tentu saja. Terimakasih sudah mengingatkanku." Himchan kemudian mencium tunangannya itu, dan membuat Chansung sedikit iri. Baiklah, tidak sedikit, tapi sangat iri.
"Teruskan saja seperti itu," ujar Chansung seraya menata beberapa perabot dengan rapi di apartemen milik Himchan dan Nana.
Mendengar keluhan Chansung lantaran iri, mereka berdua pun malah tertawa geli. "Ah, kita harus segera menyelesaikan semua ini. Aku ingin apartemen ini secepatnya bisa ditinggali," ujar Nana bersemangat.
####
THE END OF THE STORY
Terimakasih buat semuanya yang sudah berkenan baca dan mengikuti fanfiction U GOT ME ini sampai akhir (part 20 [part 1&2] + Epilog).
Terimakasih yang sudah votes + comments di setiap part nya. I really appreciate that.
Mohon maaf bila jalan ceritanya kurang menarik :))
Happy reading, enjoy writing! ❤
YOU ARE READING
U GOT ME [FanFiction]
Fanfiction"Aku juga terkejut sejujurnya, terkejut aku bisa seperti ini dan disebabkan oleh seorang kau. Beberapa bulan yang sudah berlalu merupakan bulan-bulan untuk bisa menyayangimu apa adanya. Belajar untuk membiarkan rasa berjalan dengan caranya sendiri...