#5 : Melawan Troll

101 17 0
                                    

"Kau tau? Wajahmu sekarang seperti
tomat busuk! Hahaha" Cibir Michael sambil tertawa kencang - kencang.
Aku tidak membalas perkataannya. Aku terus mengucapkan sumpah serapah dalam hati.
"MICHAEL! BUKAN WAKTUNYA BERTENGKAR SEKARANG. AWAS DI DEPANMU!" Seru Gabriel sambil melempar api kepada Troll. Namun hasilnya nihil. Troll berhasil mengenai Michael. Michael pun kesakitan karena baru saja ia terkena pukulan dahsyat dari Troll. Karena aku kasihan pada Michael, akupun menggunakan anugerahku. Semuanya berhenti bergerak dalam sekejap. Rose tengah sibuk menyembuhkan Michael sementara Gabriel tengah sibuk membuat api dari anugerahnya.
"Aku punya ide" Ucap rose yang tengah memberi perban di kaki Michael. Entah dari mana perban itu, tiba tiba muncul saja di tangan Rose. Aku yakin, anugerah Rose bukan saja mengeluarkan makanan&minuman, melainkan mengeluarkan sesuatu barang apa yang Rose perlu.
"Apa idemu, Rose?" Ucapku
"Victoria, Kau bisa memberhentikan waktu bukan? Dan kau Michael, Ku dengar anugerahmu itu bisa menimbulkan jerawat bukan?"
"Bukan. Bukan jerawat saja. Aku bisa menimbulkan apa saja di dalam diri lawanku. Contohnya saja mengeluarkan kecoa dari mulut lawanku, itu juga bisa" Michael menjelaskan. Aku rasa itu lebih jijik di bandingkan jerawat yang ia timbulkan tadi padaku. Tapi tetap saja aku tidak menyukai aroma strawberry dan menurutku itu lebih jijik dari apapun.
"Jangan sombong, Michael. Anugerahmu cukup payah di bandingkan dengan anugerahku. Hahaha!"
"Victoria cukup! Berhentilah berdebat dengan Michael. Dan kau Rose --" Ucap Gabriel sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah Rose.
"-- Aku penasaran dengan idemu, Apa idemu Rose?" Ucap Gabriel. Kurasa itu adalah kata - kata terpanjangnya selama aku mengenal dirinya. Selebihnya aku hanya mendengar kata terbata - batanya saja.
"Baiklah, Kita gunakan kemampuan anugerah kita masing - masing. Yang pertama, kau Michael buatlah para Troll besar ini menjadi demam dan mengeluarkan bisul yang mengembung lalu meletus di seluruh badannya. Otomatis Troll akan beralih pikirannya dengan penyakit yang berada di badannya. Yang kedua. Gabriel, saat Victoria akan memberhentikan waktu, manfaatkan anugerahmu untuk membakar para Troll. Aku yakin kali ini bisa karena troll dalam posisi diam dan tidak bergerak. Setelah api sudah membakar setengah dari badan Troll, Aku akan mengeluarkan 4 Kapak untuk kalian hancurkan kaki Troll"
Ucap Rose menjelaskan panjang lebar. Tak salah jika ia masuk ke Penyihir Biru. Penyihir yang isinya orang - orang pintar dan ber-ide cemerlang.
"Baiklah Rose! Idemu cukup bagus" Ucap Michael. Aku baru mendengar ia memuji orang lain. Ternyata Michael baik juga walaupun ia sedikit -- agak ngeselin menurutku.
Lalu kami segera melakukan rencana Rose tadi.
"Benar Rose! Kamu benar! Kita bisa mengalahkan para Troll besar ini!" Ucapku sambil kegirangan. Lalu teman - temanku tersentak kaget melihatku. Kurasa bukan melihatku, melainkan melihat--
"AWAS VICTORIA" Ucap Michael dan Michael segera mendorong tubuhku ke depan. Lalu Michael mengibas kapaknya dan mengenai kaki Troll. Lalu Troll menjadi abu karena api yang berada di kakinya. Aku kaget ketika Michael menolongku. Ia baik sekali dan kurasa ia bisa dibilang cukup tampan. "Tidak. Tidak Victoria. Apa yang kau pikirkan?" Ucapku dalam hati
"Mengapa kamu menggeleng - gelengkan kepalamu Vict? Ayolah luka di kakimu cukup bengkak. Kita harus membawanya ke Unit Kesehatan sekolah karena Rose tidak bisa menyembuhkan luka itu" Aku tersenyum kepada Michael sambil berkata "Terimakasih, Michael."

"--"

"Bagaimana keadaanmu Vict?" Ucap Michael. Aku sekarang berada di Unit Kesehatan Sekolah. Disini ada Michael, Rose, Gabriel, dan tentu saja Professor Albyrn dan Professor Jordan.
"Baik" Aku tersenyum kepada Michael. Ini suatu keajaiban ketika aku dan Michael tidak bertengkar.
"Kalian tau? Aku membuat hukuman ini untuk apa?"  Ucap Professor Albyrn. Aku tau. Jelas aku sangat tau. Agar kami berteman akrab bukan?
"Saya yakin kalian tau apa maksud dan tujuan saya. Professor Jordan. Terima kasih" Ucap Professor Albyrn lagi. "E-eh iya Professor Albyrn, terima kasih telah membuat mereka menjadi akrab dan tidak bertengkar lagi " Ucap Professor Jordan sambil terbata - bata. Lalu, kami semua tertawa.

Hari ini aku mendapat 2 pelajaran walaupun aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk menghabisi para Troll besar daripada belajar di ruang kelas.
Yang pertama, Jangan bertengkar. Berpikir dingin dan kalian akan mendapatkan jalan keluar dari masalah kalian.
Yang kedua, Aku mendapatkan teman -- maksudku sahabat baru. Yaitu Michael.

Half - Blood(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang