The Hider Flavor - Story Love

Simalakama

Chae Won POV

Pandangan Mataku mengabur. Tubuhku seperti tidak dapat digerakan ketika kulihat dia bersimbah darah tidak sadarkan diri. Nyawaku seperti tertarik menyakitkan melihat Song Joong KI menutup matanya ketika kulihat dia sempat tersenyum padaku.

Yang bisa kulakukan hanya berteriak keras, agar siapa pun dapat membantu tubuh Joong Ki yang terpental menyelamatkan nyawaku. Harusnya, akulah yang tergeletak bersimbah darah ditempat dimana kini Joong Ki kesakitan. Harusnya akulah yang tertabrak. Bukan Joong KI.

Aku kembali berteriak meminta bantuan, tubuhku bergetar entah karena apa. Dadaku sesak nafas mendadak.

Pikiranku mendadak kosong, yang kurasakan adalah kini tanganku menggenggam kuat tangan Joong Ki yang pucat dan bersimbah darah. Aku serasa mati ditempat melihatnya.

"Yeoja Sial" teriak Se Yeon keras melihat tubuhku yang berada didekat tubuh Joong Ki yang kaku.

Aku bergetar, air matiku tidak bisa aku tahan untuk tidak keluar. Semakin melihat tubuh Joong Ki semakin keras aku menggenggam tangannya. Takut tangan itu akan menghilang dari pandanganku.

"Harusnya kau yang mengalaminya. Harusnya kau yang tertabrak. Kenapa harus Joong Ki?" Se Yeon menatap marah, tapi aku tidak perduli. Pikiranku masih ke tubuh Joong Ki yang mulai ditarik menjauh dariku masuk ke ruang Operasi "Kumohon, Tetap hidup untukku dan anakmu" gumamku lirih ditelinga Joong Ki.

Kini, aku memeluk kakiku sendiri, mencoba menahan tubuh yang bergetar hebat. Sungguh, perutku serasa ingin muntah menyaksikan ini semua. Pandanganku hanya bisa menatap pintu ruang operasi dengan perasaan takut dan sedih.

Se Yeon maju kearahku dengan amarah yang tinggi. Matanya menyorot penuh dendam tapi aku tidak menanggapi karena pikiranku sekarang adalah bagaimana agar Joong Ki selamat. Aku berdoa, agar Tuhan berbaik hati untuk tidak mengambil Joong Ki dariku.

"Kau memang yeoja sial, Moon Chae won. Harusnya aku tidak membuat kalian menikah. Harusnya aku tidak melibatkan Joong Ki dalam misi balas dendamku padamu" marah Se Yeon. Wajah Se Yeon memucat sama sepertiku. Aku tau dia pasti sangat takut kehilangan Joong Ki. Aku bisa dapat rasakan bahwa Yeoja didepanku ini juga begitu mencintai Joong Ki. Mencintai suamiku. Dan Joong Ki memang pria yang mudah untuk dicintai oleh siapa pun.

"Maafkan aku" aku hanya bisa menggumamkan kata maaf. Bukan kepada Se Yeon, tapi lebih kepada diriku sendiri. Karena akulah kini Joong Ki merasakan kesakitan itu. Menyakitkan hatiku. Joong Ki yang tertabrak tapi kenapa aku yang merasakan kesakitan itu?

Se Yeon menangis, tubuhnya bergetar takut. Kami sama-sama takut "Jika sampai Joong Ki tidak selamat maka kau juga tidak akan selamat Moon Chae Won. Kau harus bertanggung jawab akan semua ini. Kau penyebabnya" ancam se yeon.

Aku memegang dadaku yang terasa sesak. Ku tatap wajah Se Yeon dengan tajam dan mengangguk setuju atas perkataannya "Jika Joong Ki tidak selamat, maka kau harus membunuhku secepat yang kau bisa" balasku cepat karena jika Joong Ki tidak selamat, aku pun tidak bisa hidup tanpa dirinya.

****

Aku menatap tuan Song yang kini terduduk disisiku dengan wajah sedihnya. Pria tua itu sama sepertiku. Kami sama-sama merasakan ketakutan yang hebat akan kehilangan Joong Ki. Namun Tuan Song terlihat lebih Tegar daripada aku yang kini tampak sangat menyedihkan. Kondisiku terlihat mengenaskan dimana wajahku mendadak memucat dan tubuh yang mengurus karena beberapa hari ini tidak berselera makan. Dan mata yang bengkak karena menangis sepanjang hari melihat Joong Ki yang belum juga sadarkan diri setelah dioperasi. Dan harus menunggu ada tahapan operasi berikutnya mengingat parahnya kondisi yang dialami joong ki.