D.I.D

1.7K 101 5
                                    

"Tempat yang indah. Aku sangat menyukainya" gumam chae won ketika joong ki mengajaknya ke sebuah bukit.

Dibukit ini mereka bisa melihat laut dan melihat atap-atap rumah penduduk yang tampak kecil. Sungguh pemandangan yang tidak akan mungkin didapatnya di kota.

Joong ki memeluk chae won dari belakang seperti menyelimuti tubuh chae won dari udara dingin membuat chae won tersenyum.

"Menyukai tempat ini atau namja yang mengajakmu ketempat ini?" Tanya joong ki sambil mempererat pelukannya.

"Menyukai keduanya" gumam chae won malu "Termasuk menyukai si namja yang membawaku ke tempat ini. Apa kau sudah puas tuan song dengan jawabanku?" Sindir chae won melihat joong ki yang selalu menggodanya.

Joong ki tertawa "Apa kau begitu menyukai namja itu eoh?" Goda joong ki.

Chae won mengangguk "Ne, tapi sayangnya namja itu tidak pernah menyukaiku. Akulah yang memaksanya untuk menikahiku. Kurasa cintaku bertepuk sebelah tangan" jawab chae won jujur.

Joong ki terdiam. Jika saja joong ki bisa langsung mencium yeoja ini disini, akan langsung dilakukannya melihat betapa cantiknya chae won ketika yeoja itu mengungkapkan cintanya. Baru kali ini joong ki dicintai sebesar ini oleh seorang yeoja yang cintanya langsung bisa menggetarkan hati "Bagaimana kau tau jika namja itu tidak menyukaimu?" Joong ki balik bertanya.

Chae won menatap serius ke arah joong ki "Karena namja itu tidak pernah mengatakan cintanya pada sang yeoja" kembali chae won berkata.

Joong ki menatap sangat tajam mata chae won berharap dengan menatap tajam, chae won bisa merasakan bahwa ada hati yang bergetar untuknya "Apakah mendekapnya setiap malam tidak berarti bahwa sang namja menyukai yeoja itu?" Tanya joong ki serius. Baginya, dengan mendekap chae won disetiap malamnya adalah caranya mengekspersikan apa yang ada dihatinya.

"Bersikap yadong?" Tanya chae won dengan wajah polosnya.

"Memberi kehangatan pada sang yeoja" goda joong ki membuat wajah chae won memerah.

Chae won menggeleng cepat "Kurasa itu bukan cara menunjukan bahwa sang namja mencintai yeoja itu. Sang namja hanya mencari keuntungan. Bukankah namja akan bisa melakukannya tanpa ada rasa cinta?" Protes chae won.

Joong ki menghela nafas "Jika sang namja hanya mencari kepuasan, namja itu tidak akan melakukannya pada yeoja yang sama setiap malamnya. Namja itu bisa mencari yeoja lain diluar sana" gumam joong ki jujur.

Chae won menunjuk wajah kesalnya "Tapi yeoja juga butuh penegasan dalam ucapan bahwa sang namja benar-benar menyukai yeoja itu" balas chae won tidak mau kalah.

"Apa yang harusnya namja itu lakukan untuk menyakinkan sang yeoja?" Tanya joong ki dengan wajah serius.

Chae won angkat bahu "Entahlah, kurasa yang dapat menjawabnya hanya namja itu" balas chae won sambil tersenyum.

Joong ki ikut tersenyum, namun otaknya kini sedang memikirkan banyak hal. Hal-hal yang harusnya dilakukan tapi tak bisa dia lakukan.

"Sebaiknya kita pulang, karena hari sudah mulai gelap" joong ki mengajak chae won untuk pulang.

Chae won cemberut melihat reaksi joong ki "Yya, matahari juga belum terbenam kau sudah mengajak pulang" protes chae won.

Joong ki mencubit pipi apel chae won "Bukankah kita harus melakukan persiapan, akan dimana kita akan melakukannya lagi. Kamar, dapur atau?????" Joong ki seperti sedang berpikir sambil menunjukan wajah mesumnya.

"Yyyaaaa, kau ini,,,," marah chae won sambil berlari meninggalkan joong ki.

"Yya, nyonya song, aku serius. Kita akan melakukannya dimana lagi eoh?" Goda joong ki sambil mengejar chae won.

The Hider Flavor - Story LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang