Ok gue tau gue php. Sebenernya, chap ini harusnya Thomas Sangster. Tapi karena gue mampet (pikiran gue ok) jadi malah dapet ide cerita Louis:
Ok, leave feedback ya cintah!!! Vote-komen itu berarti sekali *cium dari jauh* Enjoy the story!
***
9.45PM
"Wey hey kembali lagi di young Heart Radio! Dengan aku, Louis Handsome Tomlinson sebagai penyiar malam ini. Apa ada yang merindukanku?" Louis terkekeh sendiri, dia membenarkan posisi headphone nya yang sedikit melorot. "Hm, kuharap kalian merindukanku ya, listeners! Sebelum aku menerima request lagu kalian, aku akan memutarkan lagu dari The 1975 berjudul Sex. Uh, jangan salah paham dengan judul lagunya, haha. Tapi jika aku boleh jujur, lagu ini sangat keren. Aku ingin kalian mendengarnya!"
"Seperti biasa, jika kalian ingin request lagu, kalian bisa kunjungi site kami di weareheartsofyoung.co.uk lalu isi form disana dan mengapa aku harus memutarkannya untukmu atau untuk siapa lagu ini ditujukan."
"Alternatif lainnya, jika kalian terlalu malas membuka internet kalian bisa menghubungiku di 4075-330-821. Ya, call me on my cellphone, late night when you need my love. Haha astaga, oke, oke. Ini dia The 1975, Sex. Selamat mendengarkan!"
Pun Louis memutar lagu dari The 1975, dia memilih untuk memejamkan matanya sebentar sebelum memutuskan untuk menyesap kopi hitam yang isterinya–Danielle, buat untuknya dari rumah. Louis tidak terlalu keberatan dengan jadwal siaran hingga tengah malam yang didapatnya, dia sangat mencintai para pendengar. Banyak pendengarpun jatuh cinta dengan Louis. Awalnya, Louis tidak mengira bahwa dia memenangkan gelar sebagai penyiar shift malam terfavorit di website stasiun radio tempat dia bekerja. Polling pendengar yang ia menangkan adalah 345 orang, dia lebih unggul lima suara dari Railey–si lelaki berambut hijau nyentrik itu. Lagu baru berjalan sampai di menit ke dua, belum memasuki pengujung lagu. Jadi, Louis mengeluarkan ponselnya dan memutar video rekaman puteranya–Freddie, yang masih berusia enam bulan. Meskipun masih berusia enam bulan, Freddie mampu mengucapkan beberapa kata seperti 'papapa' atau ayah, dan 'nanana' yang memiliki banyak artian bagi Louis. Louis tertawa kecil melihat rekaman itu, kadang dia mencium layar ponselnya jika dia neeasa sangat gemas dengan puteranya. "Ekhem. Sepertinya, penyiar favorit kita merindukan anaknya di rumah."
"Vena! Jack! Kalian mengagetkanku, sialan." Vena dan Jack hanya tertawa menanggapi Louis. Vena dan Jack adalah salah satu pegawai di stasiun radio ini, mereka merupakan pasangan kekasih sekaligus sahabat Louis. "Kalian akan pulang? Jadi malam ini, aku benar-benar sendirian? Hanya dengan petugas keamanan di bawah?"
"Ah ya, maafkan kami berdua bung. Biasanya kami selalu menemanimu kan? Sebenarnya kami memiliki alsan sendiri mengapa kami tidak bisa menemanimu." Jack melingkarkan tangannya di pinggang Vena, membuat perempuan berambut cokelat itu tersenyum. Louis menaikkan sebelah alisnya, bingung. "Vena sedang hamil bung, apa kau tega menyuruhnya untuk ikut begadang? Aku sih, mau saja menemanimu. Tapi perempuan disebelahku ini manja sekali, begitu pulang aku harus memasakannya makanan Korea entah apa itu namanya."
"Astaga, benarkah? Selamat kalian berdua! Akhirnya Freddie akan mendapat teman main secepatnya." Louis berdiri, ia memeluk kedua sahabatnya yang sedang berbahagia ini. "Maaf aku tidak bisa mengobrol lebih lama, aku harus on karena lagunya barusaja selesai. Hati-hati di jalan, kalian berhutang traktiran!"
Jack dan Vena berlalu, meninggalkan Louis sendirian di dalam studio yang beberapa dinding sekelilingnya dibuat dari kaca, jadi dia bisa melihat dengan jelas bahwa kantor ini sudah sangat sepi dan gelap. Hanya tersisa dirinya sekarang di lantai dua ini. "Hello all! Louis is back! Oke layanan curhat malam ini telah dibuka. Bagi kalian yang ingin berkeluh kesah, mungkin bisa menghubungiku. Mungkin ya, mungkin, aku bisa membantu menemukan solusi atas masalah kalian."

KAMU SEDANG MEMBACA
12:12
FanfictionKetika banyak orang hanya mengetahui tentang 11:11 'ucapkan keinginanmu, dan cepat atau lambat itu akan terkabul'. Taukah kau tentang 12:12? Ada apa dibaliknya? Mari kuajak kau membaca beberapa cerita tentang 12:12. This story is a pure fiction, bas...