▶Part 1◀

2.9K 120 4
                                    

Happy Reading everyone:)

                      ⬇⬇⬇


Matahari telah muncul dengan cantiknya, cahayanya memasuki celah gorden kamar seorang gadis, gadis itu ialah Mila. Gadis itu pun terbangun dengan menunjukkan senyumnya yang manis, mengingat mimpinya semalam yang sangat indah karena seorang pria yang ia cintai mengungkapkan perasaannya dengan cara yang sangat romantis, namun senyuman mila sedikit memudar karena ia menyadari bahwa hal terindah itu hanyalah sebuah mimpi, sangat berbanding terbalik dengan kenyataan yang terjadi.

"Hmm... biarin deh indah nya di mimpi aja, tapi gue akan terus berusaha untuk ngebuat mimpi indah gue tadi jadi kenyataan" gumam Mila dengan sangat yakin. Kemudian dia beranjak dari kasurnya dan bergegas ke kamar mandi.

---------

Setelah siap mila pun langsung turun ke bawah, namun terdengar suara gaduh dari kamar orang tuanya.

"Pasti mereka berantem lagi, gak bisa apa sehari aja gak berantem" ucap mila lalu mendekati kamar orang tuanya. 'Brugghh' suara barang yang jatuh dari dalam kamar. Dan itu membuat mila langsung membuka pintu kamar orang tuanya, hati nya terenyuh ketika melihat mamahnya yg sudah terduduk dilantai sambil menangis, suara barang yang jatuh tadi ialah kursi yang dilempar papahnya karena melampiaskan emosinya.

"Cukup pah cukup..." ucap mila lalu memeluk mamahnya sambil berlinangan air mata.

"papah keterlaluan, gak seharusnya papah kaya gini!" bentak mila yang sudah tidak bisa lagi menahan emosinya.

"papah gak akan kaya gini kalau mamah kamu yang gak mulai duluan" ucap papah mila yang sudah dipenuhi amarahnya.

"Kenapa jadi aku mas? Yang memulai kesalahan dari awal juga mas, kenapa selalu aku yg disalahin?!" ucap mamah mila sambil menangis.

"tap..". "Cukup..." teriak mila perlahan melepaskan pelukan sang mamah. "Cukup pah,mah... Mila cape sama semuanya.... setiap hari kalian selalu bertengkar tanpa mikirin perasaan mila..." ucap mila lirih dalam tangisnya.

"Asal kalian tau, papah sm mamah itu egois! Dan gak pernah mikir dampak dari ini semua?! Sekarang terserah kalian! Kalo mau nge lanjutin berantem nya silahkan!!!" Ucap mila berlalu sambil terus meluncurkan buliran air mata. Dan membuat kedua orang tuanya mematung memandang putrinya itu.

"Mila..." panggil mamah mila namun, tak digubris oleh putrinya itu.

lalu mila mengambil tas nya dan bergegas menuju mobil kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"selama gue hidup, gue gak pernah ngerasain yang namanya bahagia, semuanya gak adil! kenapa gue gak bisa hidup kaya mereka yang selalu bahagia arrrghh..." ucap mila dengan  meremas stir mobilnya karena melampiaskan emosinya.

****

Tak lama kemudian Mila sampai disekolahnya, disana terpampang jelas plang bertulis 'Cendrawasih'. Lalu, Mila langsung menghapus air matanya meskipun matanya masih keliatan sembab ia tak peduli. Setelah turun dari mobil ia bergegas menuju kelas nya yang terletak di lantai dua.

ketika melewati koridor dengan tergesah-gesah tiba-tiba mila menabrak seorang cowo berbadan tegap dan ia menyentuh dada bidangnya.

"So..rry... so... rry kev, gue gak sengaja" ucap mila ketika mengadahkan kepalanya dan ternyata seseorang yang ditabraknya adalah seseorang yang mengisi ruang dihatinya, kevin!

"Kalo jalan lain kali matanya di pake, jangan dibuat pajangan doang!" Ucap kevin ketus kemudian pergi berlalu dari hadapan mila, Sehingga mila tak bergeming. Mila melanjutkan perjalanan menuju kelasnya. Dan langsung di sambut heboh oleh beberapa sahabat dekatnya, yaitu : sheila, kayla, Amel, dan Reina. Karena melihat raut wajah mila yg murung.

"Yaampun mil, lu kenapa? kok mata lu sembab, pasti lu abis nangis yaa? Cerita donk lu kenapa?" Tanya Amel dengan suara cemprengnya, karena diantara ber-lima dia lah yang paling comel mulutnya.

"Amel, kalo nanya itu satu-satu! si Mila jadi puyeng jawabnya" ucap kayla, Mila  dengan lesunya kemudian duduk di samping kayla.

"lu kenapa mil?" Ucap Sheila dengan lembutnya sambil mengelus-elus punggung Mila Namun, dari tadi Mila tak bergeming sama sekali dan ia  berusaha untuk menahan air matanya agar tidak jatuh di hadapan teman-temannya.

"Yaudah kalo lu gak mau cerita kita gak maksa, tapi kalo lu udah siap cerita kita pasti siap buat dengerin kok Mil" ucap Kayla. Dan Mila hanya menunjukkan senyum tipisnya. Tak lama kemudian seorang guru perempuan telah datang  dan siap untuk memulai pelajaran hari ini.

To Be Continue...













Please, don't forget for Vommentnya!!! ;)

Tanggerang selatan, 20-03-2016
Created by: afifah.a.ch

"LOVE in Silence"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang