▶Typo Everywhere
▶Happy Reading Everyone ;)
⬇⬇⬇
Satu hari setelah Mila dirawat di rumah sakit dan perdebatan yang terjadi diantara ia dan orangtuanya sampai akhirnya Mila pingsan karena tidak sanggup dengan keadaannya sekarang, tetapi dokter mengatakan kalau Mila baik-baik saja. Mila hanya kelelahan dengan kondisi yang belum pulih ditambah beban dipikirannya terlalu berat, sehingga membuat dirinya lemah sampai akhirnya pingsan. Setelah kejadian itu berlalu, Mila sudah diperbolehkan pulang. Sepulangnya Mila dari rumah sakit Kevin sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya, bahkan ketika Mila sudah ingin pulang ke rumahnya ia malah tidak muncul, perasaan tanya menyeruak dihatinya dengan sikap Kevin yang seperti ini. Padahal baru kemarin ia merasakan kebahagiaan karena perlakuan Kevin, tapi Mila sadar sekarang kalau Kevin bersikap seperti itu hanya merasa kasihan kepada dirinya! sekali lagi kevin hanya kasihan terhadap dirinya! -itulah hal yang Mila pikirkan sekarang- setelah pulang ke rumah, Mila harus tetap bedrest dulu untuk dua hari kedepan agar kondisinya yang benar-benar pulih total. Berarti selama 4 hari Mila tidak diperbolehkan untuk sekolah meskipun ia sangat ingin bersekolah tapi sang mamah melarang agar kondisinya tidak kembali drop. lagipula hanya tinggal 1 hari, nanti setelah itu Mila sudah mulai untuk masuk sekolah.
Ketiadaan Mila di sekolah membuat teman-temannya merindukan kehadiran Mila padahal baru 3 hari mereka tidak bertemu Mila, namun berasa ada yang kurang aja ketika salah satu dari mereka tidak ada. tadinya mereka ingin menjenguk Mila di rumah sakit hari ini setelah pulang sekolah namun ketika diberitahu Mila kalau ia sudah pulang kerumah akhirnya mereka menjenguk Mila dirumahnya, dan disiang ini lah mereka sudah betengger di rumah Mila untuk menjenguknya.
"ahhh Milaa.... kenapa bisa sampe sakit kaya gini sihh?" ucap Rheina yang pertama memeluk tubuh Mila yang masih lemas kemudian di ikuti yang lainnya.
"Iya Mil, kenapa lu bisa sampe masuk rumah sakit? Perasaan paginya lu sehat-sehat aja dehh" timpal Sheila dengan mimik mukanya yang sedih.
"Sumpah kangen banget kita sama lu, padahal baru 3 hari lu gak masuk tapi berasa kaya lama banget tau gak" tambah Amel, dan membuat Mila terkekeh.
"alay lu, orang gue gapapa cuma gue malemnya keujanan makanya paginya langsung demam tinggi, untung Kevin langsung bawa gue ke rumah sakit" ucap Mila yang membuat semua temennya menatap kearahnya dengan lekat dan mereka kompak mengernyitkan dahinya.
"what the.... Kok bisa Kevin yang bawa lu ke rumah sakit? Emang lu lagi dimana?" Tanya seila yang mewakili pertanyaan teman-temannya yang lain.
"Kayanya lu utang cerita nih sama kita" ucap Kayla.
"Iya Mil, pokoknya lu harus cerita se-detail mungkin!" Tambah Reina dan disetujui yang lainnya.
"Cepet mil cerita gak!" Ucap Amel, dalam hal ini memang mereka harus ekstra membujuk Mila. karena diantara mereka yang paling susah untuk bercerita sesuatu adalah Mila. Tapi kali ini ia harus bercerita!.
"Selo selo mbak, Gue ngerasa kaya terpidana yang lagi di sidang tau gak! Lu pada niat ngejenguk gue atau cuma mau tau cerita gue doank sih" ucap Mila memanyunkan bibirnya.
"Dua-duanya!!" Ucap keempat temannya berbarengan. Dan malah membuat Mila menatap kesal mereka.
"Kayanya kalian kerja sama buat nyudutin gue" ucap Mila memutar bola matanya kemudian ia tetap menceritakan kejadiannya namun, tidak secara detail. Ada beberapa yang ia sembunyikan dan tidak mungkin ia ceritakan kepada teman-temannya. "Nah sampe akhirnya gue berakhir disini dengan keadaan kaya gini" ucap Mila mengakhiri ceritanya. sepanjang bercerita teman-temannya memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama.
"Kenapa lu bisa ada ditaman malem itu? Terus kenapa lu gak pulang aja, udah tau mau ujan" ucap Amel yang mengorek lebih dalam lagi, karena sikap keponya yang berlebihan.
"Kalo itu...." Mila terdiam sebentar,,, antara yakin dan tidak yakin jika ia harus menceritakan penyebabnya.
"Cerita aja... siapa tau bisa mengurangi beban yang ada di pikiran lu Mil..." ucap Kayla yang mengelus lengan Mila.
"Iya Mil... selama ini yang gue tau lu gak pernah ceritain masalah lu sama kita, padahal memendam sesuatu itu gak baik loh Mil..." ucap Reina yang mengenggam tangan Mila yang matanya sudah berkaca-kaca dan siap untuk mengeluarkan cairan bening yang biasa disebut dengan airmata.
"Cerita Mil... gue pengen lu membagi beban hidup lu sama kita, karena tugasnya sahabat itu bukan cuma pas lagi seneng aja tapi pas susah pun dia selalu berusaha ada untuk lu..." ucap Sheila yang mengundang airmata Mila untuk turun dengan mulus setelah ia sudah berusaha tahan sebisa mungkin namun gagal, airmata itu tetap turun dari kedua mata indahnya.
"Tuh kan lu malah nangis, makin bikin gue penasaran. Ayo mil.. yang dibilang Reina bener kok memendam sesuatu itu gak baik" ucap Amel yang menatap sahabatnya dengan tatapan perihatin namun ia juga penasaran.
Mila menghela nafasnya untuk memulai pembicaraan, berbarengan dengan itu air mata yang lain ikut turun menyusul temannya yang sudah turun duluan.
"Mamah.... dan papah... gue mau bercerai!!!" Ucap Mila yang akhirnya semakin banyak meneteskan airmatanya. Mereka tau Mila adalah tipycal orang mudah tersentuh hatinya dan juga manja kepada kedua orangtuanya, pasti hal ini akan sangat berat untuk diterima oleh Mila.
"yang sabar ya Mil... emang gak ada cara lain selain cerai?" Ucap Kayla, yang memeluk Mila berusaha menenangkannya yang sudah menangis tersedu-sedu.
Sekarang mereka paham, dibalik sikap Mila yang selalu tersenyum dihadapan mereka ternyata ia punya sisi rapuh yang membuatnya sangat tersiksa.
"Mereka egois kay... mereka cuma mentingin diri mereka sendiri! mereka sama sekali gak peduli sama gue... di dunia ini emang gak satu orang pun yang peduli dan sayang sama gue" ucap Mila lirih dalam tangisnya, membuat teman yang lain ikut meneteskan airmatanya.
"Kata siapa gak ada yang peduli sama lo Mil...? Kita semua peduli sama lu Mil..." ucap Amel yang mengelus punggung Mila yang bergetar karena ia masih terus menangis.
"Bahkan kita sangat menyayangi lo Mil..." ucap Reina kemudian dia memeluk Mila dari samping, dan disusul yang lain sampai akhirnya mereka berpelukan layaknya teletubis. sungguh mengharukan! Bahkan Mila sudah bisa mengurangi volume airmata yang keluar dari matanya karena dukungan yang diberikan oleh sahabat-sahabatnya.
"Jangan pernah ngomong kaya gitu lagi ya Mil... karena masih ada kita yang peduli dan sayang sama lu" ucap Kayla yang membuat lengkungan indah di wajah cantik Mila.
"Makasih karena kalian selalu ada buat gue dan gue sadar tanpa kalian mungkin gue gak bisa sekuat ini. Sekali lagi makasih ya guyss..." ucap Mila, kemudian mereka melepaskan pelukannya dengan kompak menunjukan senyum yang menambah kecantikan di wajah mereka.
"Sama-sama Mil... karena itu udah menjadi kewajiban kita sebagai sahabat lu, jangan sedih lagi yaa" ucap Amel yang menghapus sedikit airmata Mila yang masih tersisa di pipi chubbynya.
"Gue seneng sekarang karena lu udah mau terbuka sama kita dan membagi masalah lu sama kita" ucap Kayla yang diangguki oleh yang lainnya.
"Perasaan gue sekarang udah lega banget"
"Nah kan enak rasanya kalo udah di ceritain, lain kali jangan keseringan mendem apa yang lu rasa yaa Mil... karena itu gak akan menyelesaikan masalah lu" ucap Reina dengan senyumnya, mereka pun ikut bahagia karena raut wajah Mila sudah berubah lebih baik meskipun kedua mata sembabnya yang masih menghiasi wajah cantiknya.
To Be Continue...
Please, Don't forget for vomment guys!!!
❌Don't be a Siders!❌
Tanggerang Selatan, 15-06-2016
with Love, Afifahach
KAMU SEDANG MEMBACA
"LOVE in Silence"
DiversosAku terlalu MENCINTAINYA!! Namun, aku hanya bisa menyembunyikan semuanya dalam diam. Aku terlalu takut untuk mengungkapkan semua apa yang ku rasa terhadapnya... - Carmila Alguera Sejujurnya jauh dilubuk hatiku aku masih menyimpan perasaan itu kepada...