▶Part 6◀

1.3K 97 1
                                    

Happy Reading Everyone~

*****

Setelah mengantar teman-temannya, Mila langsung tancap gas untuk pulang tapi bukan pulang ke Rumah. Melainkan menuju ke Restoran milik kaka laki-lakinya, ya Mila memang memiliki seorang kaka laki-laki, ialah Rival. Mila ingin melepas rindu kepada kakaknya sekaligus mencurahkan semua masalah yang ia hadapi hari ini, karena disaat keadaannya yang seperti ini Mila hanya membutuhkan kakaknya untuk menghibur dirinya. karena memang Rival sudah tidak tinggal serumah dengan Mila. Rival sudah mempunyai rumah sendiri dan ia tinggal bersama istri, seorang anak dan 1 lagi calon anak mereka yang masih dikandungan istrinya.

Mila tidak peduli karena ia masih memakai seragamnya padahal hari sudah mulai senja, yang terpenting sekarang ia ingin memeluk kakaknya.

30 menit waktu berselang, akhirnya Mila sampai di sebuah Restoran yang cukup besar dan mewah. Mila sesegera mungkin turun dari mobilnya dan bergegas masuk ke dalam restoran.

ketika melihat kakaknya yang sedang berbicara dengan seorang pegawai, Mila pun langsung menghampiri mereka.

"yaudah kamu boleh pergi" ucap Rival dengan tegas kepada karyawannya. Lalu beralih menatap adik perempuannya itu.

"tumben adek mas yang paling cantik kesini, mana masih pake baju seragam lagi. Kamu bukannya pulang ke rumah dulu malah langsung ke sini!" Ucap Rival dengan nada bercanda.

"Ahhh mas mah, Mila dateng kesini malah dimarahin, ohh jadi Mila gak boleh dateng kesini nih? Tau gitu mending Mila gausah mampir ke sini tadi" Ucap Mila memanyunkan bibirnya, Dan membuat kakaknya itu terkekeh.

"bukan begitu de, tapi kan nanti takut mamah sama papah nyariin kamu karena kamu belum pulang padahal udah sore" ucap Rival, membuat raut muka Mila kembali murung karena orangtuanya lah yang membuat Mila kesini dan malas untuk pulang ke rumah.

"Muka kamu kusut banget sih de, pasti ada masalah ya?" Tanya Rival sambil mengelus pipi chubby adiknya, dan Mila hanya bisa mengangguk.

"Yaudah kita masuk ke ruangan mas aja, nanti kamu ceritain masalahnya sama mas" ucap Rival lalu merangkul pundak mila dan mengajaknya untuk masuk ke ruangannya.

Setelah masuk, mereka berdua duduk di sofa yang ada disana dan Mila memeluk sang kaka lalu meletakkan kepalanya di dada bidang milik Reyhan. Kebiasaan yang sangat disukai Mila sejak ia masih kecil.

"Hm... sebenernya kamu kenapa sih de?" Ucap Rival, yang sebenernya dia sudah tahu pasti masalahnya gak jauh dari orang tua mereka.

"Mila cape sama semuanya mas..." ucap Mila lirih, dan ia merasakan kedua pelupuk matanya memanas yang mungkin sebentar lagi akan mengeluarkan buliran air mata lagi.

"Mila cape sama hidup Mila sendiri mas... Mila pingin kaya mereka yang selalu bahagia... kenapa hidup Mila kaya gini mas? Semenjak mas punya rumah sendiri dan gak tinggal bareng sama Mila lagi, gak pernah ada yang menghibur Mila lagi disetiap denger papah dan mamah berantem, Mila kadang sedih mas kenapa mereka selalu berantem? Kadang Mila mikir mereka udah gak sayang lagi sama Mila karena mereka dengan seenaknya adu Argument tanpa mikirin perasaan Mila kaya gimana... Mila pengen semuanya kaya dulu lagi! Tapi semuanya terlalu gak mungkin untuk kembali seperti dulu lagi karena mamah dan papah yang sekarang bukan mamah dan papah yang dulu lagi mas..." ucap Mila, dan akhirnya pertahanan nya pun jebol ia mengeluarkan buliran² air itu lagi.

"Sssttt kamu jangan ngomong kaya gitu de, mas ngerti banget perasaan kamu sekarang. mas minta maaf karena mas gak bisa selalu ada disamping kamu disaat keadaan kamu seperti ini. percayalah Mil, mamah dan papah sangat menyayangi kamu namun, saat ini ego dari keduanya menyebabkan mereka berdua bertengkar" Ucap Rival sambil menghapus air mata Mila yang masih membasahi pipinya.

"mas janji, mas akan selalu berusaha berada disamping kamu disaat kamu membutuhkan seseorang untuk mengungkapkan semua isi hati kamu, kamu gak perlu sedih lagi ya de karena masih ada mas yang selalu siap buat menghibur kamu" ucap Rival tersenyum.

'Tapi kalo untuk urusan perasaan aku sama kevin... aku gak bisa cerita sama mas... biar perasaan aku ini hanya tuhan dan aku yang tahu' lirih Mila dalam hati.

"terima kasih mas, Mila sangat beruntung mempunyai kaka seperti mas" ucap Mila yang semakin mempererat pelukannya.

"Mas juga lebih beruntung de, mempunyai adek seperti kamu.. udah ya jangan nangis lagi" ucap Rival dan Mila mulai menunjukkan senyumnya.

"Mas... mila boleh nginep dirumah mas dulu gak? Mila lagi males pulang soalnya" Mila masih bergelayut manja di dekapan sang kakak.

"Boleh dong de, lagi juga si Alvin udah kangen banget sama aunty nya yang manja ini" ucap Rival yang gemas melihat sikap manja adiknya itu lalu mencubit pipi chubby Mila.

"Ahh iyaa aku juga kangen banget sama si endut itu, btw kak Rindu udah berapa bulan mas?" Tanya Mila, ya... Rindu adalah nama istri kakanya yang tengah mengandung anak kedua mereka.

"Udah jalan 6 bulan de, yaudah yukk kita pulang! Soalnya kalo kemaleman si Alvin pasti ngambek sama mas. Nanti kamu pake baju kak Rindu aja yaa" ucap Rival.

"Iyaa mas, aku juga gak sabar mau nyubit pipinya yang udah luber maksimal itu" ucap Mila terkekeh, mengingat keponakannya yang sangat gendut tapi selalu menggemaskan menurutnya.

Lalu keduanya beranjak dan bergegas menuju parkiran untuk meluncur ke rumah kaka Mila, Rival memilih untuk memakai mobil Mila dan mobilnya biar dia tinggal saja di Restoran.

To Be Continue...



























Please, Don't forget for vomment guys!!!

Tanggerang Selatan,
06-April-2016

"LOVE in Silence"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang