▶Part 11◀

1.7K 117 15
                                    

Typo Everywhere

Happy Reading Everyone ;)

                         ⬇⬇⬇

Perlahan-lahan Mila membuka kelopak matanya dan ia langsung menatap ruangan sekeliling yang bernuansa putih Dan bau obat yang sangat menyengat membuatnya tersadar kalau ia sedang di rumah sakit. Mila merasa tangannya digenggam oleh seseorang, ketika ia sedang menoleh ke orang itu, dia menunjukkan senyum bahagia nya untuk Mila.

"Akhirnya lu sadar juga Mil..." ucap Kevin yang bernafas lega sekaligus bahagia karena melihat Mila yang sudah sadar.

Sama halnya dengan Mila, ia merasakan kebahagiaan yang tiadatara manakala Melihat tangannya di genggam dengan sangat erat oleh Kevin, Lelaki yang selama 2 tahun ini dicintainya dengan sepenuh hati.

"Ehmm... kenapa gue bisa ada disini?" Tanya Mila dengan nada yang agak lemas karena memang keadaannya yang belum pulih total.

"Tadi demam lu tinggi mil... jadi gue bawa ke rumah sakit takut lu kenapa-napa" ucap Kevin yang masih belum melepaskan genggamannya dan membuat sebuah lengkungan di wajah cantik Mila. Baru kali ini dia melihat laki-laki yang dicintainya perhatian dengan dirinya, namun Mila tidak ingin kegeeran dulu jadi dia mencoba untuk bersikap tidak berlebihan. Dan Baru kali ini juga Kevin tidak bersikap sedingin biasanya ketika berbicara dengan dirinya, ternyata dari kejadian sakit seperti ini Mila jadi mendapat hikmahnya, huh... Tapi perhatian Kevin Ini mengingatkan dia kepada seseorang di masa lalunya, ahh Mila jadi kangen dia... tapi mungkinkah Kevin yang sedang berada di depannya sekarang ini adalah orang yang sama(?) Walaupun nama mereka sama tapi belum tentu dugaan Mila benar bukan?

"Gue juga udah kabarin orangtua lu tadi, mereka udah on the way kesini" ucapan Kevin membuat Mila kembali menunjukkan ekspresi murungnya, ia tidak siap jika harus bertemu dengan kedua orangtuanya sekarang. Apalagi perasaan Mila masih belum stabil ditambah kondisinya yang sedang tidak dalam keadaan baik dan itu semua membuat dirinya seperti orang yang paling menyedihkan!

seperti sadar akan sesuatu, dengan sesegera mungkin Kevin melepaskan tangan Mila dengan cepat secara Refleks dan itu membuat Mila meringis kesakitan.

"Aduhhh maaf mil... tadi gue gak sengaja, maaf yaa udah pegang tangan lu tanpa izin" ucap Kevin yang memegang kembali tangan Mila dan mengelus-elusnya. Perlakuan Kevin saat ini membuat Mila merasa sangat bahagia, sekali lagi... senyum itu tak pernah lepas dari wajah cantiknya, biarlah walaupun masalah yang sedang menimpanya sangat berat, yang terpenting ada hal lain yang membuatnya bisa melupakan masalahnya walaupun hanya sementara.

"Gapapa vin gapapa gak terlalu sakit juga kok" ucap Mila, sebenernya masih terasa sakit tapi ia harus mengelak agar tidak membuat Kevin semakin khawatir.

"Lagian lu sih kemaren ujan-ujanan, udah tau kalo lu keujanan dikit aja langsung sakit juga" Ucap Kevin yang membuat Mila mengernyitkan dahinya.

"Dari mana lu tau kalo gue keujanan pasti gak lama setelahnya langsung sakit?" Tanya Mila yang membuat Kevin bingung menjawab pertanyaan Mila.

'Ett kenapa bisa keceplosan gini sih? Lu kan harus jaga sikap dan ucapan lu Vin kalo di depan dia' gerutu Kevin dalam hatinya, ia bingung harus menjawab apa sampai akhirnya pintu ruangan terbuka dan disana sudah ada Papah dan mamah Mila serta Rival, kakak Mila. Kevin bisa bernafas lega karena mereka datang di waktu yang tepat.

"sayang, gimana keadaan kamu dek? Kenapa kamu bisa sampe sakit kaya gini? mama khawatir banget dek... sama kamu" ucap mamah Mila yang sudah berlinangan air mata.

"Iya dek,,, dari tadi malem kita nyariin kamu, kamu kemana? Kita semua khawatir sama kamu dek..." Rival sekarang yang berucap sebagai kakak Mila.

"Buat apa kalian khawatir sama Mila? kalian aja sama sekali gak sayang sama Mila" ucap Mila dengan nada yang terbilang datar, meskipun tangannya sudah di genggam sang mamah namun, ia tak membalas genggaman itu.

"LOVE in Silence"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang