5. sadness feeling

7K 289 6
                                    

AN: dikarenakan setelah aku baca ulang, aku ngerasa kalau tulisan ku kacau banget disini, dan aku berniat untuk me-revisi nya, gak banyak yang berubah kok. Cuma memperbagus bias lebih enak dibaca, hehe.

oh iya kalau ada beberapa nama yang diganti itu privasi, karakternya tetap sama, cuma nama yang diganti.

---------------------------------


"Gombal lo kak" kata raina, aga terkekeh sebentar ---- "Tulus ini mah" jawab aga ringan.

Raina menahan kedutan dikedua pipinya, rasanya seluruh darah nya sekarang berkumpul dipipinya. Atau mungkin saja sekarang pipinya sudah memerah, "Yaudah sih, rain kekelas duluan ya kak udah kelar ni" raina berdiri karena memang sedari tadi udah selesai beresin studio.

"Oh yaudah perlu ni diantarin kekelas?" kata aga, menawarkan dengan senyum menggodanya, raina hampir salting dibuatnya "Gausah deh kak" katanya kikur, lalu keluar dengan menunduk jaga jaga kalau saja aga melihat pipinya yang sudah seutuhnya memerah.

Fabian POV

Rain lagi dihukum beresin studio pasti dia cape ya kan, jadi gue bawain minuman buat dia, dan pas gue udah didepan pintu studio gue lihat rain.. Ya kayanya sih ketawanya lepas banget ya lo semua harus tau rain itu ketawa lepas bareng kak aga, tau gak sih gimana sakitnya hati gue---- "Ah shit, kenapasih gue keduluan mulu ah rain!" gerutuku.

"Nahh lo kenapa bi?" aku sontak terkejut, Sabrina tiba-tiba saja mengagetkanku dengan menepuk bahuku ----- "Jangan bilang.... Lo cemburu lihat rain bareng kak aga?!!" ucapnya keras

Mampus dah gue

"Gak ah sotoy lu mah" kata gue asal kalap dah gue.

End fabian POV

"Lo semua harus tau tadi gue parah cape banget beresin tu studio! untungnya ada kak aga bantuin gue kalau gak mah mati gue" raina baru saja duduk dikursinya, ia sudah memutar badannya kesamping untuk siap mengeluarkan unek-unek pada teman-temannya.

"Lah sumpah lo?" kata dilla, ia duduk dimeja tempat raina--- "Sumpahh kali dil gue gak bohong" raina mengacungkan jarinya berbentuk 'peace' pada dila.

"WOW ITS AMAZING NEWS GENG" kata ulfa dengan ekspresi berlebihannya, yang lain memutar bola matanya jengah--- "DAN LO SEMUA JUGA HARUS TAU TADI GUE LIHAT BIAN DIDEPAN PINTU STUDIO LIHATIN LO BARENG KAK AGA RAIN! KAYANYA DIA ENVY OMG!" sabrina gak kalah gilanya.

Mendengar itu semua, yang lainnya jadi makin antusius, kecuali ayu yang langsung berubah raut wajahnya, raina yang menyadari perubahan wajah ayu seketika menjadi makin tidak enak.

"OMG, seriusan?" pekik dini---- "Ih apaan sih sabrina ngomong direm dikit ngapa" kata raina kesal "Ih gapapa kali rain" ucap ayu yang raina tau dia berdusta.

-pulang sekolah-

Raina POV

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua murid berhamburan untuk pulang dan ku dapati kakakku yang sejak tadi menungguku, aku tersenyum senang sambil berjalan kearahnya--- "Rain, kakak mau ngomong deh sama kamu" katanya, ia tersenyum penuh arti sambil merangkulku, aku menyeringit bingung melihat senyumnya yang mencurigakan itu "apaan sih kak?! Senyum-senyum gaje gitu ih!" kataku, cemberut, ia tertawa lepas "Kamuu suka ya sama agaa?!" ucapnya.

Seketika aku seperti mati kutu, rasanya aku ingin berteriak didepannya bilang kalau aku tidak suka dengan kak aga, tapi aku malah salah tingkah, aku juga bingung sih sama perasaan aku ke kak aga tapi gatau kenapa deket dia nyaman, gak mungkin kan baru kenal aku langsung bisa menjatuhi perasaan ke kak aga? Aku rasa jatuh cinta gak akan secepat itu, jadi dapat aku simpulkan mungkin aku belum suka pada kak aga, mungkin.

My Brother Raffa [On REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang