AN: dikarenakan setelah aku baca ulang, aku ngerasa kalau tulisan ku kacau banget disini, dan aku berniat untuk me-revisi nya, gak banyak yang berubah kok. Cuma memperbagus bias lebih enak dibaca, hehe.
oh iya kalau ada beberapa nama yang diganti itu privasi, karakternya tetap sama, cuma nama yang diganti.
---------------------------------------------------------
Dan saat pintu dibuka...
Betapa terkejutnya rain, melihat kakaknya yang tengah berdiri didepan pintu sambil ditopang oleh aga.
"YAAMPUNNN KAK RAFFA! KENAPA LAGI SIH KAK!" kata rain khawatir setengah berteriak.
"Yaampun bawel banget, biarin kakak masuk dulu kali" ucap raffa sambil mengacak2 rambut raina.
Flashback on
Author POV
Buggggg!
Bugggg!
Bertubi-tubi pukulan dari dhino menerkam tubuh raffa, tiada henti.
Dan egi? Bukannya dia tidak ingin membantu sementara tubuhnya telah diikat rantai oleh pesuruh dhino.
"Bangsat loo no! Beraninya keroyokan!"teriak egi.
Jangan tanyakan egi, dia juga sedang babak belur kali ini.
Dhino hanya menyeringai puas.
"Oke cukup, lepasin mereka" ucap dhino terhadap bodyguardnya "dasar payah" sambungnya kepada raffa.
"Banci lo" ucap raffa datar.
"Fa maafin gue fa, gue gatau kalau kita dijebak" ucap egi.
"Gapapa bro, gue kali yang minta maaf karena dia dendam ke gue, lo semua kena imbasnya"
Mereka hanya menyeringis kesakitan akibat luka pukulan demi pukulan dari dhino dan bodyguardnya.
"Hall-oo" ucap raffa terbata menelpon seseorang di sebrang telepon sana.
"....."
"Tolongin gue ga, gue di lap.suri lo bawa mobil ya soalnya ada egi juga thanks" sambungnya
"...."
Taklama aga pun datang dengan mobilnya dan berlari cemas melihat raffa yang terduduk dengan muka yang bisa dibilang bonyok parah, egi pun begitu.
"Astaga fa! Gue bilang juga tadi jangan bolos!" ucap aga khawatir lalu menopoh tubuh raffa.
"Bawel kaya rain, cepetann bantuin gue" kata raffa sambil tersenyum kecil kearah aga.
Lalu aga dan raffa pun tancap gas,motor raffa telah dibawa egi kerumahnya karna egi masih bisa membawanya.
-flashback off-
"KENAPA SIH KAKAK SELALU BUAT KESAL!" kata rain sambil menangis.
"Buat khawatir! Selalu berantem apa sih kak gak capek emg?!" celoteh rain sambil terus menangis.
Rain memang tidak berani membersihkan luka kakaknya, karna dia sendiri sangat amat takut dengan darah, alhasil aga lah yang mengobatinya.
"Kak denger ga sih?! Rain tu gabisa lht kakak kaya gini! Apasih maunya?! Bolos mulu, berantem mulu, gabisa gt jadi baik kaya kak aga?!"
Raffa hanya tersenyum melihat kekhawatiran adiknya yang sangat cerewet itu.
"Lah, masa kakak di banding2in dengan aga--- ah lo ga gak asik bgt" kata raffa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Raffa [On REVISI]
Teen Fiction[TAMAT] Ceritanya ada yg diprivat gitu, follow gw dulu yashhh. Raffa sangat menyayangi adiknya raina, begitu juga dengan raina. Mereka kakak beradik yang kurang kasih sayang dari orang tuanya. Namun mereka memiliki banyak alasan untuk selalu bahagia...