AN: dikarenakan setelah aku baca ulang, aku ngerasa kalau tulisan ku kacau banget disini, dan aku berniat untuk me-revisi nya, gak banyak yang berubah kok. Cuma memperbagus bias lebih enak dibaca, hehe.
oh iya kalau ada beberapa nama yang diganti itu privasi, karakternya tetap sama, cuma nama yang diganti.
---------------------------------------------------------
"Rain kakak mau bicara" Entah kenapa saat kak raffa berkata itu jantungku sangat berdegup cepat.
Aku takut ia marah.
Dengan perlahan aku turun kembali dan duduk disofa tempat kak raffa tengah duduk.
Kak raffa masih diam belum memulai perbicaraan, ia malah masih mengotak atik channel tv.
Apa hanya itu kerjaanya?
Tak lama ia mematikan tv.
"Akhir akhir ini kamu berubah rain"
Kata kata kak raffa benar benar bisa membuat aku langsung terdiam karnanya.
"Kamu sadar gak sih?" tanyanya lagi.
Ya aku memang sadar, akhir akhir ini aku terlalu sibuk dengan duniaku, tanpa aku sadar waktuku bersama kakakku selalu berkurang.
Meskipun dulunya juga begitu tapi aku selalu banyak waktu menghabiskan kebersamaan bersamaa kakakku.
Aku hanya mengangguk.
"Kakak tau ini bakalan kejadian, patah hati kamu" katanya lagi
Kata kata itu benar benar membuat jantung ku berdegup.
Dari mana dia tau.
Aku masih terus menunduk.
"Kamu percaya gak adanya kontak batin yg kuat dari kakak adek?"
Aku hanya menganggu.
"Itu yang kakak rasain ke kamu, kamu harus tau setiap kamu sedih kakak juga ngerasa sedih, kalau kamu bahagia begitupun kakak. Tanpa kamu kasih tau kakak kalau kamu sedih bahagia atau engga kakak bisa kok ngerasainnya" ucapnya tenang namun tegas.
"Kakak juga udah tau kok semuanya, apa yg akhir akhir ini buat kamu uring uringan"
"Ini bukan tentang aga, kakak tau kamu ada perasaan ke dia tapi kamu gak pernah segalau ini karna dia"
"Maksud kakak?" tanya rain pelan.
"Dari awal kakak tau kok kamu sukanya sama aldi, dia cinta pertama kamu, di sahabat kamu, dan juga bisa dibilang dia selalu ngelindungi kamu kaya kakak kan?"
"Trus waktu dia pindah, kamu ngerasa setengah hari hari kamu hilang"
Aku sangat terkejut mendengar perkataan kak raffa, bagaimana bisa dia tau?
Tanpa aku sadar air mataku juga perlahan jatuh dari tempatnya.
"Dan semenjak dia balik lagi kesini, kamu jadi rain yg selalu ceria dan bahagia, tapi kamu juga sering sedih karna aldi yang dulu selalu ngasih semua waktu dan perhatiannya ke kamu kebagikan? Karna dia suka sahabat kamu"
Kata kata kak raffa yang satu ini berhasil membuat air mataku terus mengalir.
"Trus tadi mereka jadian kan? Makanya tadi kamu langsung kekamar tanpa hiraukan kakak"
"Maafin rain kak, rain..." ucapku lirih.
"Kamu gak salah kok, jatuh cinta itu wajar tapi kamu juga harus nerima resikonya kalau akhirnya cinta kamu patahin hati kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Raffa [On REVISI]
Teen Fiction[TAMAT] Ceritanya ada yg diprivat gitu, follow gw dulu yashhh. Raffa sangat menyayangi adiknya raina, begitu juga dengan raina. Mereka kakak beradik yang kurang kasih sayang dari orang tuanya. Namun mereka memiliki banyak alasan untuk selalu bahagia...