30. Bestfriends.

4.1K 205 13
                                    

AN: dikarenakan setelah aku baca ulang, aku ngerasa kalau tulisan ku kacau banget disini, dan aku berniat untuk me-revisi nya, gak banyak yang berubah kok. Cuma memperbagus bias lebih enak dibaca, hehe.

oh iya kalau ada beberapa nama yang diganti itu privasi, karakternya tetap sama, cuma nama yang diganti.

---------------------------------------------------------

Ulfa POV

Gue ngerasa bersalah banget keraina, harusnya sih gue ngasih tau dia tapi ntah kenapa gakepikiran sampai sama.

Pantas ga sih gue dibilang sahabat yang baik?

Gue gamau tau ah pokoknya gue harus minta maaf malam ini juga.

Sabrina POV

Raina kayanya marah deh ke gue, malah mukanya sedih banget lagi tadi.

Gak tega banget gue! Tapi kenapa gue gak kepikiran sampai sana ya, bego banget.

Pantas ga sih gue dibilang sahabat yang baik?

End POV

Ulfa dan sabrina melirik satu sama lain "Lo mikir apa yang gue pikirin juga gak sih?" tanya ulfa kesabrina.

"Kayanya pikiran kita sama deh" jawab sabrina.

"Yaudah ayok" kata ulfa lalu dijawab anggukan oleh sabrina.

******

"Tau ah" ucap raina lalu melangkah kan kaki masuk kedalam rumah "Bagus ya kamuuu jam segini baru pulangg" ucap raffa yang tengah sibuk mengotak atik cannel tv.

"Ya maaf salahin sendi dong, rain kekamar ya" ucap raina datar enggan melihat kak raffa.

"Eh sini dulu kek temenin kakak! Woi raina!" teriak raffa saat raina berlari kearah kamar.

"Kenapa tu ya anak?" tanya raffa pada dirinya sendiri lalu tetap fokus mencari cari cannel tv yang bagus

Raina masih berlari cepat kekamarnya, rasanya air matanya tidak dapat lagi dibendungnya.

Segera dikuncinya pintu kamarnya dan naik ke ranjang sambil menekukkan kakinya.

"Gue gak boleh egois, gue gak boleh egois" ucapnya meyakinkan dirinya "Bodoh, kenapa sih lo harus jatuh! Gue gak minta lo jatuh!"bentaknya pada air matanya sendiri.

Lalu ia berjalan kearah cermin dan menatap dirinya.

Setidaknya cermin gak pernah tertawa saat aku menangis katanya pada dirinya sendiri.

"Gue kurang apa sih?"

"Kenapa sih aldi jahat banget ke gue, apa gak bisa ya dia anggap gue lebih" keluhnya pada diri sendiri.

Line
Line

Suara line di ponselnya selalu berdering, raina baru sadar kalau udah dua hari ini dia sama sekali tidak membuka ponselnya.

Lalu digesernya slide lock ponselnya.

"Banyak banget" ucapnya melihat banyak sekali notification linenya.

Aldi (58)

Lalu dibukanya dan dibacanya satu persatu chat dari aldi.

"Gue gatau lo udah ngasih tau gue, maaf deh kalau gue udah nethink duluan"

Chat grup juga banyak banget.

Dan ada juga mc yang dibuat aldi buat ngebahas tentang rencana dia.

Mungkin raina sendiri yang terlalu sibuk karena kegalauannya sampai lupa melihat linenya.

Sendi calling video call.

My Brother Raffa [On REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang