19. Kehilangan

4.4K 203 0
                                    

AN: dikarenakan setelah aku baca ulang, aku ngerasa kalau tulisan ku kacau banget disini, dan aku berniat untuk me-revisi nya, gak banyak yang berubah kok. Cuma memperbagus bias lebih enak dibaca, hehe.

oh iya kalau ada beberapa nama yang diganti itu privasi, karakternya tetap sama, cuma nama yang diganti.

---------------------------------------------------------

Pagi ini sangat cerah, apalagi senyum bi yati yang selalu menghangatkan saat menyendok nasi goreng untuk sarapanku dan kak Raffa, Bi yati sudah pulang dari tadi malam, katanya ia tidak bisa meninggalkan kami dirumah lama-lama, andai mama dan papa berpikiran seperti itu aku pasti senang.

 "selamat pagi non hujan" katanya, aku tertawa mendengar julukannya itu, bi yati terkadang suka begitu, katanya rain itu bahasa inggris, dia orang indonesia jadi terkadang non hujan, hehe. "selamat pagi bibi! terimakasih!" aku tersenyum ceria, bi yati mengelus kepalaku lembut, "makan yang banyak toh, biar dikelas pelajaran nyantol semua" aku mengangguk, "kak Raffa dimana bi?" tanyaku.

Tapi orangnya sudah berdiri dibelakangku, "cie kangen? nyariin mulu"

aku hanya berdegik geli mendengarnya.

ah pagi ku.

*****

Tak butuh waktu yang lama untuk sampai disekolah.
Dan apalagi hari ini hari senin, kebanyakan anak sekolahan sangat membenci hari senin. Tapi tidak denganku.

Aku sangat menyukai hari senin.

Dan pasti semua anak sekolah benci untuk upacara.

Tapi aku suka upacara.

Jangan tanyakan alasannya.

Alasannya karna aku bisa ngelihatin 'dia'

HAHAHA.

"Pulang barengkan? tungguin ya! jangan kemana-mana!" kak Raffa menepuk kepalaku pelan, aku sedikit cemberut, dia berlari kecil melambaikan tangannya, aku juga membalas

Aku  tersenyum melihatnya.

Eh tunggu dulu.

Tak jauh dari pagar, aku melihat dua orang yang sangat aku kenal, mereka berjalan bersisiran memasuki perkarangan sekolah.


Aldi. Khansa.

Mereka tampak akrab, kata khansa aku harus percaya padanya, ia tidak akan menyukai aldi,

Tapi apa yang kulihat sekarang?

Khansa sedang bercanda mesra dengan aldi.

Hah, harusnya aku tak boleh cemburu kepada sahabatku sendiri,lalu akupun segera masuk kekelas seolah tak melihat apa apa "Rain, gue ramal, lo pasti udah siap dong PR matik?" tanya dini, aku memutar bola mata jengah, "Udah" jawabku singkat.

"Contek donggg"  dini langsung mengambil buku didalam tasku, aku hanya mendengus, memang itu sudah kebiasaan teman-temanku,

"Please deh, masih pagi bu jangan ditekuk mukanya" Kata dilla, ia ikut menyalin PR ku bersama dini.

Dari tadi tak ku dengar suara brisik dari ulfa dan sabrina.

"Bi, ulfa sm sabrina kemana?" tanyaku pada bian

"Mereka izin sakit" jawab bian yang juga mencontek pr mtk ku.

Lalu aku mengambil ponselku dan mengirim pesan line ke ulfa dan sabrina.

Raina Ardra : sakit apaan lo pada kok kompakan curut!

Ulfa Adisty : gue males sebenarnya sekolah.telat bgn.

My Brother Raffa [On REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang