Chapter 3

208 9 1
                                    

Foto diatas foto si saquilla ya:)

Deg!

Pemandangan itu, pemandangan yang bener bener menyakitkan buat bila. Bagaimana ia tidak sakit melihatnya? Ia melihat alfano sedang bermesraan dengan seorang wanita diujung koridor sekolah.

Melihat kejadian itu bila langsung lari meninggalkan tempat itu dan memasuki kamar mandi. Tanpa ia sadari, air mata turun dari mata cantiknya dengan derasnya.

"Kenapa sih lo bisanya bikin gue nangis doang fa? Kenapasih lo bisanya bikin gue sakit hati doang?kenapa?" Ucap kekesalan bila yang masih menangis didalam kamar mandi

Jam bel istirahat pun sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Bila terlihat tidak bersemangat untuk kekantin. Ya karna kejadian menyakitkan tadi.

"Bil kekantin yuk" ajak saquilla

"Engga ah qil gue males" jawab bila sambil memainkan handphonenya.

"Udah deh ayok ah" paksa saquilla sambil menarik paksa lengan bila.

Sesampainya mereka dikantin, mereka pun mencari meja dan ternyata hanya tersisa satu yaitu didepan meja geng nya si alfano.

"Udah deh qil mending kita balik kekelas aja yuk" bujuk bila sambil menarik narik tangan saquilla

"Kenapa sih bil? Udah ah sini aja" ucap saquilla langsung duduk dibangku

Dengan berat hati bila pun akhirnya nurut kepada saquilla. Jika boleh jujur sebenernya bila sangatlah risih harus duduk berdekatan dengan alfano. Ya walaupun beda meja. Saat bila sedang menunggu saquilla memesan makanan, dengan samar samar bila mendengar ucapan dari salah satu temannya alfano

"Eh fa gimana lo berhasil gak dapetin hati tuh cewe?" Tanya aldi

"Weh berhasil lah. Udah luluh tuh cewe hatinya sama gue" ucap alfano dengan kekehannya.

------------------------------------------------------

Br[ok]enTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang