"Thanks ya fa buat hari ini" ujar bila ketika hendak masuk kedalam rumah
"Iyabil sama sama. Gue balik dulu ya. Night"
"Night too" balas bila ditambah dengan seutas senyuman. Setelah alfano pergi dari rumahnya, ia langsung masuk kedalam dan menuju kamarnya.
"Gnight bil" - Rey
"Too" sent
Balas bila sebelum memutuskan untuk tidur. Karna merasa sangat lelah, bilapun tidur tanpa mandi terlebih dahulu.
------------------------------------------------------
Kini bila tengah berdandan didepan cerminnya. Ia hari ini akan menepati janjinya untuk main kerumah rey.
Tin
"Itu pasti rey" kata bila langsung mengambil slingbagnya dan turun untuk menemui rey
"Mau kemana bil?" tanya mama yang sepertinya sedang membaca majalah.
"Mau kerumah rey ma. Aku berangkat dulu ya, rey udah nungguin didepan" pamit bila kepada mamanya
"Yaudah hati hati ya. Titip salam buat tante marisa" teriak angeline ketika anaknya sudah berjalan keluar pintu
"Yuk" ucap bila kepada rey yang telah menunggu didepan mobilnya
"Eh yuk" ujar rey dan membukakan pintu mobilnya untuk bila
Sepanjang perjalanan bila hanya sibuk bermain handphonenya. Sedangkan rey fokus menyetir mobil. Karena bila terlalu asik chatan dengan alfano, ia sampai tidak sadar bahwa mereka telah sampai.
"Lo gamau turun?" kata rey sambil mematikan mesin mobilnya
"Eh" lalu bila melepaskan seatbeltnya dan turun mengikuti rey.
"Assalamualaikum"
"Kak bilaaaaaaaaaaa" ucap raka berlari kearah bila ketika bila mengucapkan salam
"Hai raka. Apa kabar?" kata bila sambil membalas pelukan raka. Sungguh raka sangatlah lucu. Dengan pipinya yang gembul dan tubuhnya yang agak gemuk, membuat semua orang gemas melihat bocah satu ini.
"Baik. Kakak apa kabar? Ko gapernah kesini lagi sih? Apa karna raka bandel?" kata raka dengan suara khas anak kecil
"Eh engga ko raka. Kabila kemarin lagi sibuk sekolah jadinya gak sempet main kesini" balas bila sambil mencubit kedua pipi raka dengan gemas
"Oh kirain karna raka bandel" ucap raka menunjukan giginya yang ompong
"Eh bila udang dateng" kata tante marisa keluar dari kamarnya
"Eh iya tante" ujar bila berdiri dan tersenyum ketante marisa "oh iya tante mama nitip salam" lanjutnya
"Iya? Salam balik ya. Nanti kapan kapan tante main kesana" kata tante marisa dan bila hanya membalasnya dengan anggukan. "Rey mama mau arisan dulu dirumah temen mama. Nitip raka ya" ujar tante marisa ke rey
"Iya mah tapi pulangnya beliin aku minuman manis manis ya hehe" kata rey kepada mamanya
"Iyaiya. Jagain adeknya yang bener. Eh iya bil tante tinggal dulu ya"
"Eh iya tante hati hati"
Dan tersisalah bila, rey dan raka disini. Ayahnya rey sedang berkantor, sedangkan kakaknya sedang bertugas diluar negeri.
"Bil sini duduk" ucap rey melihat bila yang masih berdiri dan menepuk nepuk sofa agar bila duduk disebelahnya
"Tante marisa makin cantik aja ya" basa basi bila
"Iyalah apalagi anaknya yang satu ini. Mangkin ganteng aja" kata rey dengan sangat pdnya
"Ew pd" balas bila dengan melirik rey malas
"Hahaha becanda bil. Lo.... Lo gak kangen sama gue?" ucap rey yang membuat bila menjadi diam seketika
"Hem? Ya kangenlah kan kita udah beberapa lama gaketemu. Yakali gue gakangen sama temen gue sendiri"
Rey POV
"Hahaha becanda bil. Lo.... Lo gak kangen sama gue?" tanya gue yang mengharapkan balasan 'kangen banget reeeyyy' sambil meluk gue
'Plis bilang lo kangen gue bil. Plis bilang lo kangen kita yang kaya dulu'
"Hem? Ya kangenlah kan kita udah beberapa lama gaketemu. Yakali gue gakangen sama temen gue sendiri"
"Cie kangen gue" kata gue sambil mencubit pipi chubbynya
'Ternyata lo ngaggep gue gak lebih dari seorang temen. Gue kira lo masih cinta sama gue bil. Ternyata engga'
"Apaan si lo nyubit nyubit sakit tau gak!" ucapnya geram
"Lu masih sama kaya dulu ya bil. Marahnya lucu kalo gue cubit"
"Biarin" balasnya jutek
"Yeh bil jangan ngambek. Abis gue geregetan sama pipi lo. Gue kangen nyubit pipi lo"
"Bodo amat" ucapnya lalu sibuk bercanda dengan raka.
'Huh dasar raka! Kenapa gak kekamar aja sih biar gue bisa berduaan sama bila. Gangguin aja!'
Bila lagi asik ngeliatin raka main game.
"Bil"
Gak direspon
"Bil"
Gak direspon lagi
"Bila"
Dia nengok kegue dan akhirnya
Cup
Bibir dia dan bibir gue menyatu. Awalnya gue sama dia diem aja. Mungkin dia kaget kali ya. Dan akhirnya guepun mencoba melumat bibir mungilnya. Dia tetep gak ngebales lumatan gue. Dia malah ngelepasin, dan ngejauhin wajahnya dari gue. Gue cuma bisa natap wajahnya yang juga menatap wajah gue.
"Sorry" ucap gue yang bisa dikatakan sebuah bisikan
Dia gak ngebales perkataan gue dan langsung balik fokus keraka lagi yang masih asik bermain game disebelahnya.
"Bil"
"Hem?" balasnya tanpa menengok kegue
"Gue boleh ga tiduran dipaha lo?"
'Plis boleh bil. Gue kangen ngelakuin hal itu sama lo kaya dulu'
"Boleh sini" balasnya sambil menepuk nepuk pahanya
Yes!
"Raka, kamu keatas sana. Mainnya diatas aja ya" raka pun akhirnya langsung naik keatas. Dan tinggalah gue sama bila disini.
Gue pun meletakan kepala gue diatas pahanya dan mulai memejamkan mata.
Baru beberapa menit gue memejamkan mata, setengah sadar gue denger bila ngomong sesuatu yang lebih tepatnya berbisik
"Rey, lo kenapa sih waktu itu mainin gue? Lebih milih cewe itu trus ninggalin gue gitu aja. Lo gatau disitu gue lagi sayang sayangnya sama lo? Gue terpuruk berbulan bulan karena ulah lo. Nangis setiap malem yang ngebuat kantong mata gue jadi membesar. Bahkan saat itu gue bener bener ngerasa gamau kenal lagi sama yang namanya cinta. Tapi sekarang, pas gue udah berhasil ninggalin kesedihan gue lo malah dateng lagi" ucap bila sambil mengelus ngelus rambut gue.
'Maafin gue bil. Gue emang tolol saat itu. Gue sangat bodoh ninggalin seseorang yang gue sayang demi seseorang yang gue suka. Dan gue sadar sekarang betapa bodohnya gue ninggalin cewe yang bener bener sayang tulus kegue'
Tbc