BAB 10

188K 5.2K 47
                                    

Happy reading ya guys..

****--****

Hari ini aku libur yeayyy senangnya. Hhem, bisa gak dalam satu minggu diantara hari senin sampai jumat harus ada tanggal merahnya. Hahah sangat sangat tidak mungkin bukan?

Oke untuk hari ini aku dikamar aja deh lebih enak. Mata ku belum sepenuhnya terbuka aku lirik jam "Ugh masih jam 7, lanjut tidur ah" ucapku sendiri lalu memejam kan mataku rapat rapat.

Zee

Asitt, teriakan itu sangat menganggu konsentrasi ku tidur saja. Ah mungkin itu teriakan berasal dari dalam mimpi ku kalinya. Oke lanjut tidur, semoga mimpi yang membahagiakan.

ZEEFA KAYLA MICKY

Ah menyebalkan, itu suara nyata bukan suara dari dalam mimpi ku ternyata. Dengan terpaksa perlahan ku buka mata ku yang sangat ngantuk ini dan berjalan membuka pintu kamarku dengan setengah hati. "Iya, ada apa sih, bun?" Ucapku tetap dengan mata terpejamku.

POV'S GERRAL

Jadwal hari ini aku melakukan pembelian baju untuk acara tunanganku dengan Zee. Ya otomatis juga Zee harus ikut bersama ku. Mama dan bunda memaksa ku pergi ke Bandung ya karna disana adalah butik langgangan mama dan bunda kata mama ku sih.

Sekarang aku sudah siap untuk pergi. Aku langsung menyambar kunci mobil ku dan segara keluar dari kamar.

"Mau berangkat sekarang, Ral?" Tanya mama ku sekarang aku sudah ada lantai dasar rumah ku dan disini diruangan keluargaku. Disana disofa sudah ada papa dan mama ku lagi bersantai ria menikmati hari libur ini.

"Ya, ma. Biar pulangnya gak larut malam" jawabku dan langsung mencium punggung tangan papa dan mama ku.

"Oke, kamu hati hati ya Ral. Bawa mobilnya jangan ngebut juga" ujar papa ku.

"Iya pa, ma. Gerral berangkat dulu" ucapku berlalu dan segera menjalankan mobilku menuju kerumah Zee.

25 menit sudah berlalu sekarang aku sudah ada didepan pintu rumahnya Zee. Aku segera menekan Bel rumah Zee.

"Eh ada nak Gerral, jadi hari ini kamu mau ngajak Zee nyari bajunya?" Ujar seorang wanita yang sangat mirip dengan Zee ya siapa lagi kalo bukan bunda nya Zee.

"Iya bun, mumpung hari libur. Gerral sama Zee kan sama sama sibuk dikantor gak ada waktu bun nanti malah gak sempat" ucapku sambil mencium punggung tangan nya bunda Zee.

"Baguslah. Ayo masuk nak" ujar bunda Zee mengajakku masuk kedalam dan aku mengikuti.

"Kamu tunggu disini dulu ya, bunda panggil Zee dulu" ujar bunda Zee dan cuma ku angguki plus senyum tanda setuju. Bunda Zee pun berlalu memanggil Zee.

Gak lama bunda Zee kembali menghampiri ku dan berkata "aduh gimna ya, Zee ya belum bangun nak Gerral. Tapi tadi udah bunda teriakin nama nya kencang kencang mungkin sebentar lagi tuh pintu kamarnya kebuka. Samperin kesana aja kamu nak" ucap bunda Zee sambil menunjuk ke arah kamarnya Zee.

"Iya bun, Gerral keatas dulu ya" ucapku sopan dan berlalu menuju ke lantai dua kamarnya Zee.

Ku lihat disana pintu kamar Zee ternyata berwarna coklat dan ada huruf Z berwarna merah muda. Sekarang aku sudah ada didepan pintu kamar Zee dan betapa terkejutnya aku saat pintu kamarnya terbuka.

"Iya, ada apa sih, bun?" Ujarnya dan ku liat matanya masih terpejam. Menggemaskan, sangat malahan. Ujarku dalam hati sambil tersenyum.

Cup

Tanpa sadar aku mencium pipi kanan Zee. Aistt, apa yang ku lakukan ini, kenapa jadi mencium pipi Zee pagi pagi begini.

"Ah bunda kalo bangunin Zee cuma buat cium Zee aja gak usah sepagi ini juga kali" ucapnya kesal dan berlalu meninggalkan ku didepan pintunya tapi pintunya tidak ditutupnya kembali.

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang