"Mamaaa, tolongin Fanya... hahaha"
"Papa udah haha... Fanya geli, pah .... hahaha"
Teriak anak kecil dari ruang tengah. Tak lupa terdengar berisik gelak tawa di disana. Berisik yang sering kali membuat aku bahagia. Kebahagiaan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Tapi inilah yang aku rasakan sekarang. Bahagia dengan perasaan bangga yang tidak henti-hentinya aku ucapkan syukur kepada Tuhan. Tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata betapa bahagianya yang ku rasa.
Berada didapur menyiapkan makan malam untuk keluarga kecilku. Seperti biasa...
"Bi, Zee ke ruang tengah dulu ya, bibi lanjutin aja."
Aku berjalan mendekati suara gelak tawa yang sejak tadi masih sangat terdengar.
"Pah, sudah kasian tuh Fanya nya udah kelelahan" ucapku sambil mengambil jas yang ada dipergelangan tangannya. Jelas dia baru pulang dari kantor dan pastinya juga setiap pulang dari kantor dia langsung bermain bersama Fanya. Dia adalah Gerral.
Si cowok manja dulu sekarang benar-benar menjadi hot papa. Dan Fanya Princes Denial, dia adalah anak kami yang sudah berusia 5 tahun.
Fanya langsung mendekati aku -mama- nya dan memelukku erat sambil menghapus sisa air mata yang ada dikelopak matanya. Akupun mensejajarkan tinggiku dengannya sambil menghapus air matanya. Meskipun Fanya mengeluarkan air mata, tapi tetap terlihat dimatanya bahwa dia senang bermain bersama papa nya.
"Papa nyebelin banget mama.." ucap Fanya Lucu sambil mengedip ngedipkan matanya.
"Apa Fanya bilang?" tanya Gerral sarkas sambil bersiap ingin mengelitiki Fanya kembali.
"Eh tidak tidak tidak, tidak papa... haha" Jawab Fanya lucu dan langsung berhambur kepelukan Gerral.
"Okay okay dimaafkan. Cium papa dulu."
"Yang, kamu mandi dulu gih. Fanya juga sudah saatnya mandi"
"Fanya mandi sama aku aja, yang. Kamu istirahat dulu aja" jawab Gerral sambil mengusap pipi ku dengan lembut.
"Ayo Fanya mandi bareng Papa" Kata Gerral begitu semangat.
"Satu... Dua... Tiga...." hitung Gerral.
"Lets Goooooooooo" ucap Fanya dan Gerral bersamaan dan diiringin dengan derai tawa mereka bedua, juga aku. Mereka langsung pergi ke kamar kami. Aku mengikuti mereka dari belakang sambil terus terus bersyukur.
Sambil menunggu mereka selasai mandi, aku menyiapkan baju Fanya juga Gerral.
POV GERRAL
"Mama...." teriak Fanya heboh setelah keluar dari kamar mandi.
"Shutttttt.... Mama tidur sayang" kataku sambil menaru telunjuk tangannya kemulutnya yang diikuti oleh Fanya juga dengan cekikikannya.
"Okay papa, tulunin Fanya, Fanya mau kekamal Fanya" Kata Fanya sambil tidak sabaran untuk turun dari gendongan ku. Aku segera menurunkannya. Tapi sebelum itu, Fanya mencium ku terlebih dahulu. Dan mendekati Zee, Fanya juga mencium Zee dengan cekikikannya dan langsung keluar dari kamar kami menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan
RomanceMau gimana lagi aku tolak juga gak bakalan bisa toh papa nya dia teman dari ayah ku dan mulai aku baru daftar smk papa nya udah mau mengikatkan aku dengan anaknya. Dan apabila ketemu diacara acara seperti resmi maupun acara keluarga atau cuma sekeda...