"Ya tuhan....... Ganti Zee ganti!"Mendengar suara dan kata-kata itu berhasil membuat Zee mengeram kesal. Pasalnya, itu sudah berlangsung mulai mereka -Gerral & Zee- sampai di butik langganan ibu mereka. Sekarang mereka melakukan fitting baju. Dengan Gerral yang sudah duduk adem karna sudah mendapatkan baju yang pas untuknya dan tentunya dengan Zee yang sudah beberapa kali keluar masuk ruang ganti. Itu karna olah sang calon suami, Gerral.
Ah, ingin rasanya Zee menendang jauh orang yang dengan tanpa perasaan mengomentari ini itu dan menyuruhnya mengganti gaun yang lain. Zee sangat menyesal memilih gaun pengantin ditemani oleh sang calon suami. Lebih baik dia pergi sendiri atau ditemani oleh bunda atau mama daripada dengan calon suaminya.
"Zee udah ganti gaun sebanyak 5 kali. Kakak tau? Itu capek!" geram Zee dengan muka kesalnya.
Bunuh sana orang yang sedang duduk dengan tampang yang tidak merasa bersalah sedikitpun itu, tuhan. Batin Zee geram sendiri menyaksikan kepolosan wajah calon suaminya itu. Seolah-olah dirinya tidak salah sama sekali.
Pengen aku mutilasi. Batin Zee lagi.
"Gaun yang kamu coba itu terlalu terbuka sayang, bahu kami terlalu ter-ekpos, terus yang sebelumnya punggung kamu terlalu ter-ekpos, terus yang sebelumnya dibagian dadanya terlalu kebawah, terus yang sebelumnya ............ Blablabla"
Tuhan......... Fix Zee benar-benar ingin membuang jauh-jauh seorang Gerral saat ini. Kata-kata Gerral barusan itu sudah berlangsung sejak tadi saat Zee memcoba gaun yang dia pilih.
"Mbak ada pisau gak?" tanya Zee kepada pegawai butik.
"Hhmm maaf pisau tidak ada, cuma ada gunting. Untuk apa?"
"Yaudah siniin. Sekarang saya lagi pengen bunuh orang." ujar Zee yakin. Gerral yang mendengar itu lantas langsung mendekati Zee dengan pandangan yang....... Syok.
"Kamu mau bunuh siapa sayang, ya tuhan." ucap Gerral sambil menangkup kedua pipi Zee dengan tangannya dan menatap Zee dengan fokus.
"Mau bunuh Gerral Jushoa Denial" ujar Zee ketus.
Mendengar itu, sontak Gerral langsung memandang Zee dengan tatapan tidak percaya "sayang, kita mau nikah. Masa kamu mau bunuh calon suami kamu sendiri. Terus nanti kamu jadi janda sebelum dinikahin dong. Kamu mau begitu?"
"Ya habisnya kakak bikin Zee emosi. Zee pakai gaun ada aja kurangnya. Inilah itulah blablabla...... Sekalian aja kakak aja yang menghadiri resepsi nanti, Zee dikamar aja." kata Zee sebel.
"Kakak cuma gak mau kamu jadi pusat perhatian pria-pria hidung belang. Aku gak mau milik aku dilihat sama oranglain. Aku gak mau kamu dilirikin oleh orang lain. Aku gak mau" suara Gerral terdengar lirih. Zee yang mendengar itu seketika memandang Gerral dengan sayang.
Ahh mereka ini memang saling mencintai. Author jadi iri😂
"Yaudah, sekarang kakak aja yang milih gaun untuk Zee." kata Zee mendekati Gerral.
"Seriusan kamu sayang?" tanya Gerral dengan mata yang berbinar. Karna sejujurnya sejak masuk di butik ini mata Gerral sudah tertuju dengan gaun yang cocok untuk Zee. Tapi berhubung setelah sampai tadi Zee sudah sangat antusias memilih sendiri, jadi Gerral urungkan.
"Iya kak. Dari pada Zee milih sendiri terus kakak komentari ini itu." jawab Zee setengah kesel.
Ingatkan aku kalau mau beli baju, jangan bawa kak Gerral. Batin Zee.
Respon Gerral langsung pergi dari hadapan Zee menuju gaun yang dari awal sudah Gerral cocokan untuk Zee.
"Mba, tolong bawa yang ini ya." kata Gerral ke pegawai butik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan
RomanceMau gimana lagi aku tolak juga gak bakalan bisa toh papa nya dia teman dari ayah ku dan mulai aku baru daftar smk papa nya udah mau mengikatkan aku dengan anaknya. Dan apabila ketemu diacara acara seperti resmi maupun acara keluarga atau cuma sekeda...