#Twelve : Persiapan Dinner pertama

2.8K 185 2
                                    

Perlahan-lahan Prilly mulai membuka matanya. Ia menengok ke kanan dan ke kiri, ternyata ia berada di mobil Ali. Sorotan matanya menangkap Ali yang tengah menghampirinya. "Ali."

"Hei, kau sudah sadar, aku tadi sangat panik tiba-tiba kau pingsan? Ini pasti karena kau menerobos hujan. Bagaimana keadaanmu, apa ada yang sakit?" Tanpa sadar Ali memeluk Prilly dengan sangat kuat, merasakan aroma tubuh masing-masing. Rasa kerinduan mereka sudah sangat terobati.

"Tidak, aku baik-baik saja." Senyum Prilly mengembang. Kali ini hanya Ali... Ali dan Ali yang ada dibenaknya.

Akhirnya Ali mengantarkan Prilly pulang, selama diperjalanan mereka saling mengajukan pertanyaan.

"Kau kemana saja selama dua minggu lebih ini? Aku menghubungimu tapi kamu tidak mengangkatnya, bahkan sms ku tidak kamu balas." Prilly menengokkan kepalanya ke arah Ali yang sedang berkonsentrasi menyetir mobil.

Ali menghentikan laju mobilnya di pinggir jalan. Sudah bisa ia tebak, pasti Prilly akan menanyakan hal tersebut padanya. "A-Aku waktu itu ada urusan mendadak, maaf ya karena tidak sempat mengabarimu. Sekali lagi maaf ya." Ali berbohong, dan menutupi apa yang sebenarnya.

"Iya tidak apa-apa." Prilly sedikit ragu dengan jawaban Ali yang gugup seperti itu.

Tidak terasa mereka sudah sampai didepan rumah Prilly, rumahnya begitu mewah dan bersih, sudah pasti di dalamnya juga seperti itu.

"Terima kasih ya, kau sudah mau mengantarku." Saat Prilly akan keluar dari mobil Ali, Ali malah langsung menahan Prilly. Tangannya kini memegang dengan lembut tangan Prilly, Prilly yang sadar langsung melihat tangannya. Kemudian Ali melepaskan genggamannya.

"Maaf... aku tidak bermaksud."

"Tidak apa-apa."

"Aku ingin mengajakmu Dinner malam ini, ku harap kamu tidak ada acara apa-apa, dan mau menerima ajakan aku ini."

Prilly sedikit berfikir. "Emm... iya." Senyum keduanya mengembang karena merasa senang.

"Sebentar  malam aku akan menjemputmu." Ali melambaikan tangannya dari balik kaca mobil, lalu kembali melajukan mobilnya.

***

"Jadi, kau sudah bertemu dengan Ali? Dan dia ngajakmu Dinner?" Gritte melonjak kaget tidak percaya dengan apa yang dikatakan sahabatnya itu. "Kamu akan datang kan?"

Prilly mengangukkan kepalanya dan menaikkan alisnya.

"Pokoknya kau harus tampil beda, kau harus tampil lebih cantik lagi. Sekarang aku akan menemanimu membeli pakaian untuk kau kenakan." Inikan Prilly yang diajak Dinner, tapi jangan salah dulu. Gritte yang paling heboh dan cerewet, dia memang seperti itu dari dulu, apapun yang membuat sahabatnya senang dia pasti akan ikut senang. Sahabat yang baik😘.

***

Pukul 17.25 WIB..
Gritte mengajak Prilly pergi ke salon, dan mempercantik dirinya. Sebenarnya Prilly sangat-amat tidak suka jika harus seheboh ini, tapi karena tidak mau mengecewakan Ali di Dinner pertamanya kali ini, akhirnya ia menuruti semua yang dikatakan Gritte.

"Mbak tolong dandani sahabat saya ini, tapi make up nya gak usah tebal-tebal ya. Tipis aja, satu lagi rambutnya tolong di beri model yang membuatnya sedikit beda. Pokoknya buat dia cantik...tik...tik." Gritte memerintah pegawai yang ada pada salon itu, ini semua demi Prilly. Semenjak kepergian Varel baru kali ini Prilly terlihat senang ingin datang ke sebuah pesta, biasanya ia hanya terlihat murung dan bete sendiri.

Satu jam kemudian ...
Prilly keluar dari salah satu ruangan.

"Gritte."

"Astaga... Prilly, ini kau?" Gritte melototkan matanya, ia pangling melihat Prilly yang secantik bidadari, tampilannya benar-benar berubah. Ia terlihat lebih cantik dengan make up tipis di pipinya dan model rambut yang membuatmu semakin cantik.

"I-iya, kenapa ada yang salah ya?"

"Gak, sama sekali gak ada yang salah. Kau cantik banget Pril, percaya deh kalau Ali ngeliat kau pasti dia pangling." Gritte begitu memuji Prilly.

***

Malam harinya Ali menjemput Prilly, setelah sampai dirumah Prilly ia meng-klakson mobil nya. Setelah itu menunggu tepat di depan pintu rumahnya.

"Pril, Ali udah dateng tuh." Gritte mengintip di cela-cela jendela yang ditutupi oleh gorden.

"Bagaimana penampilanku?" Prilly terlihat grogi ingin bertemu dengan Ali.

"Kau sudah sangat cantik. Ya sudah sekarang kamu temui Ali jangan buat dia menunggu lama."

Saat Prilly membuka pintu dengan Perlahan, ia mendapati Ali yang membelakanginya.

"Ali."

Akhirnya Ali membalikkan tubuhnya, matanya melotot tajam mendapati seorang bidadari yang tengah berdiri tepat di hadapannya

"Kenapa? Apa ada yang salah dengan penampilanku? Aku mengganti nya saja kalau begitu." Baru saja Prilly akan berbalik dan melangkah masuk tangan Ali langsung mengenggam pergelangan tangannya.

"Tidak usah, kau sudah cantik seperti ini. Apapun yang kau kenakan selalu cantik di mataku, pakai make up atau tidak sama saja kan."

Kata-kata itu mengingatkan Prilly kembali pada Varel, dulu setiap kali mereka jalan bersama Varel selalu mengatakan hal yang sama yang dikatakan Ali. Mungkin ini hanya kebetulan saja, Varel dan Ali jauh berbeda dari segi fisik. Sudah berkali-kali dia tegaskan pada hatinya kalau Ali dan Varel orang yang berbeda.

"Kau kenapa melamun? Lebih baik kita pergi sekarang."

***

Bagaimana Dinner pertama Ali dan Prilly? Apakah akan berjalan dengan lancar atau bahkan ada kendala atau... atau?
Penasaran?
Yuk vote and add your library😍

Pergi dari HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang