Sehangat Kasih Bunda

176 3 0
                                    


Tidak semua peran seorang mertua itu menyeramkan..



Syiena's pov

Di weekend ke empat aku menetap di kota angin ini tidak ada aktifitas yg berubah,hanya beres-beres rumah,menonton bibi kelly memasak,memperhatikan pak jhoe mencuci beberapa mobil leo,kadangkala aku bermain bersama molly,kucing betina milik leo.Karena disini aku tidak memiliki teman yg dekat dengan rumahku

Suasana pagi ini sangat cerah dengan pemandangan langit biru di hiasi awan yg menggumpal seperti kapas,dan pancaran sinar matahari yg memberi kesan cerah..

Aku termenung duduk di atas balkon memperhatikan rutinitas pak jhoe setiap hari minggu pagi yg selalu memandikan mobil-mobil koleksi leo yg selalu berganti-ganti memakainya selama dua hari sekali. Sebenarnya aku tidak terlalu fokus memperhatikan gerak-gerik pak jhoe,hanya pandanganku saja yg tertuju kesana tidak dengan fikiranku. Saat ini aku sangat merindukan bunda,selama aku pindah kesini ayah dan bunda tidak menelponku. Apa yg terjadi? Aku sangat khawatir kepada mereka


"Pagi-pagi sudah melamun saja"
Sontak aku terlonjat kaget setelah mendengar dan merasakan sebuah tangan menepuk bahuku pelan,ternyata mami.

"Eehh mami.."
Segera kuraih tangannya untuk bersalaman dan kucium punggung tangannya dengan sopan. Mami tersenyum dan membelai puncak kepalaku,aku bisa melihat dari sorot matanya beliau sangat tulus menyayangiku seperti anak kandungnya sendiri. Aku sangat bersyukur memiliki mertua seperti mami walaupun aku belum lama mengenalnya sama seperti antara aku dan leo,tapi aku yakin mami itu wanita yg sangat baik dan penyayang..

"Masuk yuk! Kita buat makanan,mami laper" Aku mengikuti mami dari belakang yg sudah masuk terlebih dahulu,

******************************

"Kamu bisa masak sayang?" Tanya mami lembut,tangan mami dengan lincahnya mengaduk-aduk masakan yg sedang ia buat di dapurku

Kepalaku menggeleng pelan dengan raut wajah yg sedih. Sungguh aku malu mengakui jika aku tidak bisa masak, apalagi mami yg menanyakannya. Tidak mungkinkan aku berbohong

Dia tersenyum kembali dengan membawa karya masakannya ke meja makan. Bau harum masakan mami tercium sangat menggugah selera sampai indera penciumanku, alhasil membuat perutku terasa lapar

"Tak apa,Usiamu masih muda.kan bisa minta belajar sama mami" di sodorkannya spagetthi ikan tuna saus pedas kehadapanku hmm pantas saja perutku jadi keroncongan. Ini sih makanan favoriteku!

"Thanks very much mam"
Lagi-lagi mami tersenyum hangat padaku yg memberi efek rasa kenyamanan ketika bersamanya

"Mmm..mam?"
Aku ingin mengatakan sesuatu,tapi aku malu. Sekarang kami sedang menonton acara Bbc Awards tayangan ulang minggu kemarin. Kalian tahu bagaimana posisi kami saat ini?
Mami duduk di sofa berwarna biru navy yg terletak di dekat jendela ruangan ini, sedangkan aku berbaring di antara kedua pahanya sebagai alas kepalaku. Aku nyaman dengan posisi ini, biasanya aku melakukannya bersama bunda di kamar tidurku. Sesekali mami membelai rambutku yg tergerai dengan gerakan-gerakan tangannya yg lembut.

"yaa?? Ada apa?"
Tadi aku bicara apa ya?? Belaian mami dirambutku ber efek fatal untukku. Ngantuk berat!
Sehingga aku lupa dengan apa yg kukatakan padanya

"Boleh aku mengatakan sesuatu?".err sebenarnya bukan ini yg aku ingin katakan! Tapi apa ya? Sungguh aku lupa. Yaampun lambat sekali kerja otakku ini
"Tentu boleh,katakan saja"
Nah lho, ayo syiena cari ide untuk mengatakan sesuatu! Pake acara pelupa segala siih
"Mmm..Syiena sayang mami,karena mami itu persis seperti bunda" ku lihat mami mengulum senyumnya, dan membenarkan posisi duduknya. Akhirnya kata-kata itulah yg keluar dari mulutku walaupun bukan ini yg ku maksud

"Mami lebih menyayangimu,mau tau alasannya apa? Dengan cepat aku mengangguk antusias untuk mendengarkan ceritanya

"Karena dari dulu mami sangat menginginkan seorang anak perempuan,bukan hanya mami saja. Tapi daddy juga. harapan tinggalah harapan,waktu itu mami mengidap kanker rahim yg tidak memungkinkan untuk mendapatkan seorang buah hati lagi karena rahim mami harus di angkat". Mami memberi jeda di sela-ceritanya,matanya lurus menerawang sesuatu..

"Sampai mami menemukanmu entah kenapa mami sangat ingin kamu berada di antara keluarga kami.betapa bahagianya setelah mendengar kalau ayahmu dengan daddy sepakat untuk menjodohkanmu dengan leo,dan sekarang mami sudah memiliki seorang putri sekaligus menantu dari anak sulung mami,dia ada di sini"

Akupun bahagia mempunyai seorang mertua sebaik dan sehangat kasih bundaku,sekarang mami adalah pengganti sosok bunda untukku disini

"Hati-hati ya mam".Aku mengantar mami sampai pintu gerbang untuk pulang,pak jhoe yg mengantar. Karena mami tidak membawa mobilnya
"Jaga dirimu baik-baik. Kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk mengatakannya pada leo" ujar mami sebelum memasuki mobil,aku hanya tersenyum miris menatap punggung mami yg menjauh dari hadapanku

Bagaimana aku akan bersikap normal dengan putranya itu? Sedangkan leo saja jarang pulang ke rumah ini. Meminta bantuan padanya itu hal yg tak mungkin

Setelah mobil yg mengantarkan mami menghilang dari pelataran rumahku,segera aku menutup gerbangnya kembali dan melangkahkan kaki ku untuk masuk ke dalam rumah

Over TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang