Pagi begitu gelap, hujan tak juga reda. Qinsy melambaikan tangan kepada seorang bocah laki-laki yang kira-kira berusia 10 tahunan di balik kaca besar sebuah bandara. "Take care ya nuggie, aku akan sangat merindukanmu. Sangat". Lirih Qinsy amat pelan, Nuggie lelaki itu membalikkan badannya dan menatap Qinsy "sekarang kau boleh membuka kadonya Qin". Katanya setengah berteriak. Qinsy mengacungkan jempolnya.
Sesampainya di rumah ia langsung meraih sebuah benda persegi yang di bungkus kertas kado bergambar kartun mickey mouse warna biru muda. " waaah lucu sekali, dia sangat tahu seleraku". Tangan Qinsy mengangkat sebuah boneka kecil mickey mouse yang memakai syal berbahan wol merah maroon melilit di sekitar leher boneka itu. Tanpa sengaja perut bonekanya tertekan sampai menimbulkan suara musik bertema 'Happy Birthday' mengalun sangat menenangkan. Dan matanya beralih pada secarik kertas yang dililit pita merah. Qinsy mulai membacanya.
Dear Qinsy Saverio Fergia
Terima kasih telah menjadi teman baikku, walau kurasa kita lebih banyak berargumentasi di setiap harinya daripada memilih berdamai. Namun itulah ciri khas dari kita tiada hari tanpa membuat mommy mu berteriak jengkel karena ulah kita. Dan sekarang aku mengucapkan selamat tinggal, mungkin aku akan lama kembali lagi tapi tenang saja aku tidak akan pernah melupakan keluarga ini. Tolong sampaikan ucapan terima kasih yang amat sangat banyak kepada mom and dad yang sudah menerimaku layaknya anak kandung di keluarga kalian dan satu hal lagi---------
Bilang pada Qeisy, aku mencintainya.
Nuggie Shaka Pranaja
Kertas yang Qinsy pegang basah menyebabkan tulisan tangan asli Nuggie yang---- ewwh terlihat seperti ular melingkar di pagar. Entah alasan apa ia harus menitikkan air matanya. Mungkinkah Qinsy bersedih atas kepergian Nuggie? Namun dari jauh hari ia sudah tahu dan siap tapi setelah mengetahui fakta bahwa Nuggie menyukai kakak kandungnya tiba-tiba hati Qinsy terasa sesak dan perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Time
Любовные романыSyiena Lintang Pratiwi Gadis belia yang baru menginjak usia 17 tahun itu harus rela meninggalkan masa remajanya karena menikah dengan putra dari sahabat lama ayahnya yang memang sudah di rencanakan sejak lama dan berniat untuk mempermudah kerja sama...