Dalam Kesendirianku

175 3 1
                                    

Haii.. apa kabar semuanya?? Semoga baik-baik aja. Aku sedih banget kesusahan mikir bikin cover buat cerita ini, karena aku belum ahli bikin begituan, bikin cerita aja masih amburadul. Ya kan? Pantes aja viewersnya masih dikit hihi..

Jadi kalo ada yang mau bantu buat bikinin covernya dengan senang hati aku terima. Nanti kalo cocok aku langsung pasang deh.

Udah gitu aja😁

Sebelum dan sesudahnya aku ucapin terima kasih..

🌀🌀🌀

Author Pov






Gadis itu terus mengembangkan senyuman di bibirnya memperhatikan satu-persatu gambar yang di berikan Dr.Rosma selaku pemeriksa perkembangan janinnya setiap dua minggu sekali. Jika di lihat dari usia nya gadis itu memang seperti gadis, tapi sebenarnya ia bukanlah seorang gadis lagi. Kini ia sudah menjadi seorang calon ibu dari janin yang ada di dalam kandungannya. Siapa yang menyangka jika dia bukanlah seorang gadis lagi, para kerabat baru nya saja tidak ada yang mengetahui akan statusnya itu. Bahkan sahabatnya sendiri tidak percaya jika dia tengah mengandung.

Flasback

"Oliev". Gumam wanita itu menatap punggung seorang gadis yang sedang membelakanginya bersama wanita seumuran dengan suaminya yang tak kunjung datang untuk menjemputnya. Hh! Sudahlah, dia tidak mungkin sudi menjemputku di sini. Kata wanita itu dalam hati.

Tidak di duga, si gadis itu menoleh kepadanya dan membelalakkan matanya lalu sedetik kemudian menubruk tubuh wanita itu sampai terdorong ke tembok.

"Syiena!! Kau masih hidup huh?". Pekiknya dengan histeris. Semua mata tertuju pada kedua sejoli ini yang sedang saling berpelukan menyalurkan rasa rindu yang sudah lama terpendam satu sama lain. Selama ini Oliev selalu mencarinya dan menghubungi nomor ponsel sahabatnya itu, Ya! Mereka memang menjalin persahabatan sejak duduk di bangku SMP. Dan Oliev lah yang memperkenalkan Darel kepada Syiena saat menghadiri acara peresmian kakak oliev yang di angkat jabatan perusahaannya saat itu yang kebetulan keluarga Darel hadir di acara tersebut.

Namun apa daya, Syiena amat sulit untuk di hubungi. Berkali-kali ia bertanya kepada tetangga yang lain yang ia dapatkan hanyalah kedikan bahu. Suatu ketika Oliev pernah mengunjungi rumah kediaman keluarga Syiena, Tapi tidak ada satu orang pun di dalam sana. Masyarakat setempat memberi tahu jika ayah Syiena tengah menjalani perawatan medis di Negara Singapore. Oliev pikir Syiena dan ibunya pasti di sana menemani ayahnya.

"O-ow santai sist, kau hampir saja melukai dia". Kata Syiena pelan membelai perutnya yang sedikit membesar. Oliev menatapnya heran melihat gerakan tangan sahabatnya itu mengusap lembut perutnya.

"Syiena, jangan bilang kau menghilang gara-gara kau--". Syiena mengangguk. Dan Oliev menggelengkan kepalanya seraya menutup mulutnya dengan tangan. Ini tidak mungkin terjadi padanya. Suara hati Oliev berteriak

"Apa ini perbuatan Darel?". Tanyanya hati-hati, Tangan Syiena berhenti membelai perutnya sendiri saat mendengar nama itu terucap kembali. Sudah lama ia tak mendengarnya. Lalu menatap wajah Oliev sendu.

"Bukan, kami sudah mengakhiri semuanya". Jawab Syiena cepat

"Lalu, yang di perutmu itu?"

"Nanti saja ku ceritakan semuanya sampai tak terlewatkan sedikitpun. Oh ya ngomong-ngomong kau sedang apa di sini? Apa kau ingin sepertiku juga memeriksa kandungan?". Goda Syiena mengalihkan topik pembicaraan, Oliev melemparkan tatapan tajam yang di balas gelak tawa keduanya.

"No.. no! Aku mengantar kakakku check up". Jawab Oliev setelah berhenti tertawa, Syiena hanya ber-oh- ria.

"Berapa usia kandunganmu?". Kata Oliev bertanya, sebelah tangannya memegangi perut Syiena dengan lembut. Mata Syiena menatap gerakan tangannya. Rasanya ingin sekali jika Leo yang melakukan ini untuknya. 'Nanti, ada saatnya di mana daddy akan membelaimu seperti ini' hiburnya sendiri.

Over TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang