Author Pov
Semilir angin di sore hari menerpa setiap helaian rambut coklat milik pria yang sedang menopang dagu dengan tangannya sendiri, betapa terlihat sangat letih pria itu. Matanya sayu menatap hamparan dedaunan hijau membentang luas di hadapannya. Entah sudah berapa lama ia tidak mengistirahatkan tubuhnya karena terus bersikeras tidak akan istirahat, sebelum menemukan sosok yang tengah di carinya. Tiga hari belakangan ini waktunya hanya di habiskan untuk mengintai para pesuruhnya yang tersebar ke pelosok daerah.
Drtt..drrtt
Suara getar ponsel mengalihkan pandangannya yang sedang menatap lurus pepohonan yang sedang melambaikan-lambaikan dedaunannya tertiup angin, dengan segera tangannya meraih ponsel itu dan menggeser tombol hijau pada layarnya.
"Ya, ada apa smeal?". Tanya pria itu di sertai suara hembusan nafasnya cukup panjang mengeluarkan gumpalan asap nikotin bertebaran di udara, ya kebiasaan yang sudah lama ia tinggalkan ternyata membuatnya ingin merasakan lagi. Baginya merokok adalah suatu kegiatan untuk melepas kepenatan saja, ini pun terjadi karena kepergian wanitanya entah kemana.
"Ada kabar baik sir, istri anda ternyata tinggal di sebuah villa dekat kebun teh peninggalan ayahnya yang terletak di kawasan puncak-bogor. Apa perlu sekarang anda melihat lokasinya?". Leo tersenyum puas dengan hasil kerja keras pesuruhnya yang baru beberapa jam ia sewa. Tidak sia-sia Leo menghabiskan uang cukup besar hanya untuk mendapatkan informasi keberadaan istrinya. ternyata benar yang di katakan jayvin, asistant pribadinya. Hasil kerja keras anak buahnya memang fantastic. Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Tidak perlu, kirimkan saja alamatnya melalui pesan. Dan terima kasih atas kerja kerasnya"
Leo mematikan ponselnya, tersenyum tipis dan memejamkan mata saat hembusan angin menerpa kulit wajahnya. Aku datang untuk menjemputmu!
Keesokan paginya, Leo sudah berada di lokasi yg di tunjukan oleh Smeal. Sebuah rumah besar bergaya vintage di tengah-tengah hamparan kebun teh. Disana hanya terdapat jalan setapak yang memaksa Leo harus berjalan kaki menuju rumah itu. Baru saja melangkahkan kakinya sekitar lima langkah, Leo di kagetkan dengan keberadaan seseorang di belakangnya yang sedang menatapnya dengan tatapan maut.
"Kenapa kau meninggalkan aku di daerah asing ini sendirian huh? Nanti kalau aku di culik bagaimana?". Desis pria itu dengan suara nada yang menurut Leo terdengar menjijikan, mungkin?
Leo memicingkan matanya dan bergumam pelan sebelum kembali melanjutkan aksi jalan kakinya, namun gumamannya itu sepertinya masih dapat di dengar oleh Jayvin. Ya! Asistant sekaligus sahabatnya itu sengaja Leo hubungi untuk menemaninya selama pencarian istrinya di indonesia. Ya hitung-hitung meluangkan waktu untuk refreshing lah. "Dia di culik? Yang ada dia menculik gadis di sini mungkin"
"Heyy aku mendengarnya leoo!!"
Leo tidak mengindahkan teriakan Jayvin di belakang, tubuhnya kembali berputar dengan gerakan slow motion melihat rumah bergaya vintage tadi, alangkah terkejutnya dia melihat dua orang wanita di teras rumah itu sedang bercipika-cipiki ria. Dengan cepat Leo mengumpat di balik rerimbunan semak-semak memperhatikan setiap gerak-gerik dua wanita itu. Yang satu terlihat lebih dewasa di banding wanitanya dengan memakai setelan kedokteran, lengkap dengan tas hitam sedang di genggam oleh satu tangannya.
Setelah cukup lama, wanita itu menuruni setiap anak tangga yang terbuat dari batu alam di depan teras rumah Syiena. Tiba-tiba jantung Leo berpacu lebih cepat memompa aliran darah yang membuat perasaannya tidak karuan melihat wanitanya semakin cantik dan umm.. Sexy!
Sebuah mobil yang begitu familiar bagi Leo terparkir tepat di belakang mobilnya, tapi dia lupa siapa pemilik mobil itu? Sedangkan wanita yang menggunakan seragam kebanggaan kedokteran itu masuk ke dalam sana.
"Woow itu gadismu bukan? Eh ralat maksudku wanitamu leo..". Entah sejak kapan mahluk ini sudah ada di belakang Leo (lagi)? Mengeluarkan suaranya mengenai Syiena. " semakin cantik dan---"
"Berhenti mengagumi istriku jay". Peringat Leo dengan tegas memotong ucapan Jayvin, lalu beranjak pergi keluar dari semak-semak belukar sebagai tempat persembunyiannnya itu. Di belakang, Jayvin hanya mengedikkan bahu dan terkekeh geli melihat sikap sahabatnya yang sangat sensitive jika mengenai tentang istrinya.
" lho, kau mau pergi kemana? Mengapa tidak menemui dia sekarang?". Tanya Jayvin heran melihat Leo membuka pintu mobilnya
Terdengar suara tarikan nafas yang begitu panjang, lalu di hembuskan dengan perlahan. Leo memandang rumah Syiena dengan tatapan sendu "aku belum siap jay, setidaknya sekarang aku mengetahui keberadaannya"
"Yaahh kau payah! Tunjukkan sikap gentle mu man, bagaimana jika dia ada yang... merebutnya darimu". Ledek Jayvin tanpa dosa menggantungkan kalimat terakhirnya
"Tidak akan ada yang merebutnya dariku". Jawab Leo dingin
Untuk saat ini Leo masih dalam tahap mengumpulkan mentalnya untuk menemui wanita yang amat ia rindukan.
.
.
.
Ada yg mau aku promotin cerita kalian gak??
So just coment!!Tidak ada tawaran pengulangan, so manfaatkan kesempatan ini.
Thankyou😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Time
RomanceSyiena Lintang Pratiwi Gadis belia yang baru menginjak usia 17 tahun itu harus rela meninggalkan masa remajanya karena menikah dengan putra dari sahabat lama ayahnya yang memang sudah di rencanakan sejak lama dan berniat untuk mempermudah kerja sama...