Author Pov
Mata indah itu tertutup dengan rapat tertutupi rambut yang menutupi wajahnya, tidurnya sangat pulas tanpa terdengar dengkuran sedikitpun.
Terlihat sangat damai namun berbalik dengan hatinya yang terluka oleh orang yang ia cintai. Di saat air mata itu sudah mengering di sekitar pipinya, namun bibirnya masih dapat membuat simpul senyuman menandakan bahwa gadis, ralat! Wanita itu sangat tegar dan kuat dalam menghadapi cobaannya.
Tidurnya terganggu oleh angin pagi yang menerpa kulit telanjangnya, tubuh mungilnya bergerak kesana kemari mencari kenyamanan yang dapat menghangatkan tubuhnya yang tertutup oleh selimut tebal. Tapi tak cukup untuk mengurangi suhu udara sepagi ini
"Hoamm". Mata itu kini terbuka, memperlihatkan pancaran sinar khas dirinya dari bola mata itu.
Seketika sinar itu redup dengan air mata yang menggenang nyaris akan keluar dari batas pelupuk matanya.Tumpahlah air mata itu di sertai isakan tangisnya, kedua tangannya menggenggam erat selimut yang menutupi tubuh polos yang sudah di penuhi bercak merah di sekitar leher, pundak, dan dadanya
Ia menangis bukan karena sakit yang ia rasakan di tubuhnya, tapi rasa sakit di hatinya cukup mengilukan. Melebihi rasa ngilu saat orang yang ia cintai merebut mahkotanya dengan cara paksaan dan menjijikan itu
"Tuhan, apa aku tidak pantas di cintai dan di perlakukan baik oleh suamiku sendiri? Selama ini aku cukup tabah menghadapinya. Namun saat ini rasanya aku tak sanggup lagi
Cinta yang ku berikan terbalaskan dengan cara kotornya yang membuatku merasa seperti wanita rendahan, tapi kenapa seburuk apapun sikapnya, aku tetap mencintainya? Rasa ini melekat di hatiku yang seharusnya aku buang jauh-jauh"Syiena menyandarkan tubuhnya di antara bantal-bantal yang bertumpu di kepala ranjang. Aroma parfum leo masih melekat di tubuhnya, bahkan rasa panas tubuhnya masih bisa ia rasakan sampai sekarang walaupun leo sudah tidak ada di kamar ini lagi setelah membuka ikatan di mata dan menyelimuti tubuh telanjangnya ia langsung pergi begitu saja.
Syiena bukan tidak terima karena mahkota yang selama ini sangat dia jaga telah di renggut oleh leo, tapi syiena merasa cara leo mengambil haknya dengan tidak senonoh. Itulah yang membuat hatinya tersayat
Selama hidupnya bukan ini yang ia harapkan, menyerahkan sesuatu yang di jaganya dengan rasa cinta dari satu sama lain layaknya pasangan yang di landa atas nama cinta.
Syiena bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi dengan menyeret selimut tebal yang menggulung tubuhnya tanpa di balut pakaian sehelaipun.
Mata indah itu kini sembab yang terus di aliri air mata, hidung mancungnya memerah, kembang kempis seiring isakan tangisnya yang tenggelam oleh suara air keran yang sengaja ia nyalakan.
Air mata ini selalu lolos tanpa bisa terkendali, layaknya air hujan dari atas langit setelah terbendung di awan hitam, awan itu tak mampu lagi untuk menahannya. Turunlah air hujan membasahi sejagad raya alam bumi. Andaikan saja aku memiliki pengendali air seperi kran yang ku pegang, mungkin air mata ini tidak akan lolos tanpa permisi. Aku tidak harus susah payah membanjiri pipiku dengan air mata ini karena aku dapat mengendalikannya. Tapi aku hanya mahluk ciptaan tuhan yang tidak memiliki keistimewaan apapun, aku tergolong manusia biasa-biasa saja seperti kebanyakan orang. Karena aku memiliki banyak dosa, yang tak pantas memiliki semua itu.
♥♥
Hari ini syiena meminta izin untuk bolos ujian prakteknya di kantor daddy leo, Shara yang akan memberitahunya pada leo lansung. Noel baru saja datang dan mendengar shara mengatakan alasan syiena izin karena sakit, langsung panik dan menanyakan kondisinya saat ini, sudah di bawa ke dokter atau tidak, kapan neta dan shara akan menjenguknya. Leo yang melihat perhatian lebih dari noel untuk syiena yang menjadi istrinya, merasa risih. Tapi bagaimanapun noel belum mengetahui tentang hubungannya dengan syiena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Time
Storie d'amoreSyiena Lintang Pratiwi Gadis belia yang baru menginjak usia 17 tahun itu harus rela meninggalkan masa remajanya karena menikah dengan putra dari sahabat lama ayahnya yang memang sudah di rencanakan sejak lama dan berniat untuk mempermudah kerja sama...