Menggapai Bulan

215 4 0
                                    

Memilikimu hanyalah sebuah angan-angan yang tak pernah dapat di capai..
Sama seperti manusia yang menggapai bulan
Itu hal yang mustahil untuk di lakukan

Hanya dapat menggenggamnya dari kejauhan
Tanpa dapat di sentuh dari jarak yang dekat

Gadis itu mendekap kedua kakinya yang di lipat sampai bersejajar dengan dadanya. Mata hitam legamnya menatap langit malam yang ditaburi bintang-bintang dan bulan stabit terlihat begitu menakjubkan

Ingin rasanya ia menggapai bulan itu setelah di coba tangan gadis itu seolah-olah menggenggam bulan, tapi hanya dapat menggenggamnya dari kejauhan

Lalu gadis itu tersenyum kecut menyadari tentang perasaannya yang beberapa hari ini telah mengguncangkan gejolak cinta yang begitu kuat. Perasaan itu hanyalah untuk seseorang yang pernah ia tolak mentah-mentah, tapi sampai pada akhirnya ia harus bersamanya dan meninggalkan kekasih hatinya

"Loving you it was my favorite mistake" gumamnya dengan perasaan lelah. Hatinya seperti terbebani dengan perasaan takut. Entah apa yang di takutkan olehnya

Benar apa yang di katakan neta, teman dekatnya yang selalu mengetahui isi pikarannya. Jatuh cinta dengan suaminya adalah sebuah bencana yang sangat besar. Ia harus menanggung resiko yang akan menyakiti hatinya

Jika boleh meminta, syiena ingin menghapus perasaan ini
Mengapa harus dia yang menjadi pilihan hatinya? Lelaki di luar sana yang sudah jelas tulus mencintainya padahal banyak
Seperti matthew, lelaki yang pernah dikaguminya dalam diam namun berakhir dengan penolakan darinya. Syiena memang terkesan sebagai orang yang memberi harapan palsu setelah di incar lalu di abaikan begitu saja

Ada johan teman sekelasnya yang selalu memberinya setangkai bunga mawar merah di mejanya tanpa di ketahui siapapun. Setelah di tanya alasannya apa ternyata johan menyimpan rasa untuknya

Ada edward yang selalu melindunginya dari gangguan mona dan kawan-kawan di sekolahnya  setelah kepergian matthew, edward lah yang menjadi pelindung untuknya
Di balik kebaikan yang selalu di berikannya edward sama saja seperti lelaki lainnya yang mengharapkan balasan rasa cinta dari syiena. Tapi lagi-lagi syiena menolaknya setelah itu hubungan mereka jadi kaku dan jarang melakukan kontak bicara lagi

Syiena tidak bisa memaksakan kehendak, ia takut jika harus melukai perasaan lelaki yang selalu mengejarnya bila mereka tahu syiena hanya berpura-pura menerima mereka. Lagipula ada benteng yang menghalangi syiena untuk memiliki alasan menolak mereka, statusnya tidak lagi seperti dulu yang masih bebas memilih lelaki manapun

Walaupun leo menganggap pernikahannya hanya sebuah hal yang sepele untuk tidak di hiraukan, tapi bagi syiena tidak. Ia sudah berjanji pada bundanya untuk selau berbakti kepada suaminya dengan situasi yang merumitkan sekalipun syiena akan tetap ada dan bertahan.

"Sayang kok melamun di sini?" Suara halus itu membuyarkan lamunan syiena. Wanita ini walaupun terlihat begitu lemah tapi tidak pernah memudarkan senyuman untuknya. Syiena selalu merasa hatinya menghangat jika bersama maminya leo

"Suasana pemandangan di malam hari jika di lihat dari sini ternyata sangat indah ya mam" mami leo semakin mendekat kearahnya seraya mengeratkan baju hangat berbahan wol yang menghangatkan tubuhnya yang sedang tidak baik itu. Mami leo sedang sakit dan syiena sengaja menemaninya karena bryan yang memintanya karena ia harus balik lagi ke jerman untuk melanjutkan belajarnya di sana

"Sebenarnya yang indah itu suasana hatimu sayang. Mami yakin kamu sudah seringkali melihat pemandangan seperti ini dirumah kalian". Memang benar yang di katakan maminya itu. Syiena jadi malu mami leo mengetahui suasana hatinya
Bagaimanapun dia kan manusia yang memiliki perasaan dan pastinya mami leo lebih senior berpengalaman soal cinta

"Terkadang kita di lema di saat mencintai orang yang sudah bahagia bersama yang lain. Tapi kita juga ingin bahagia bersamanya, menurutmu apa salah jika kita memperjuangkan kebahagiaan kita? Hidup di dunia ini hanya sekali" Syiena jadi bingung sebenarnya apa maksud yang dikatakan mami leo? Apa dia sedang menyinggungnya? Tapi bagaimana dia bisa tahu.

"Aura perasaan cintamu sangat kentara di wajahmu saat kamu mendengar leo tidak bisa menginap di sini. Kamu terlihat sangat kecewa padahal kamu ingin berbagi sesuatu yang menurutmu berarti kan?" Good, mami leo sepertinya orang kedua yang bisa membaca pikirannya setelah neta. Syiena hanya mengangguk pasrah dia tidak bisa mengelak dari ucapan maminya. Memang semua yang dikatakannya benar

"Mami bahagia perlahan kamu bisa menerimanya. Perjuangkanlah perasaanmu ingat hidup di dunia hanya satu kali. Walaupun banyak rintangan yang menghadang, bukankah kebahagiaan akan hadir setelah merasakan kesulitan dalam hidup kita?"

Mami leo pergi meninggalkannya dalam suasana hati yang berkecamuk. Akankah ia bisa memperjuangkannya? Mendapatkan kebahagiaan bersamanya?

Syiena kembali ke dalam kamar leo dan menutup rapat pintu, beserta jendela besarnya.
Tubuhnya di rebahkan di king size bad leo yang sudah lama tak pernah di pakai namun masih menyisakan aroma tubuh leo di bantal yang syiena gunakan. Aroma ini pernah syiena rasakan saat pertama kali tidur satu ranjang dengan leo itu pun hanya sekali saja.



★★★


Mata hitam legam nan indah itu terbuka saat sinar matahari menelusup masuk dari celah jendela kamar sehingga membuat tidurnya terganggu.

Gadis itu menguap sebelum menuruni ranjangnya, dan nampaknya ia belum sadar jika ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Lalu gadis itu sibuk membereskan tempat tidur yang bentuknya sudah berantakan karena ulahnya sendiri, selimut yang sudah terhempas di lantai, bantal-bantal berada di ujung kasur, guling yang nyaris jatuh ke lantai karena posisinya yang menggantung di atas kasur, serta bad covernya yang hanya sebagian menutupi spring badnya


"Kalau begini setiap hari mungkin kasurku akan cepat rusak" Ucap seseorang dengan decakkan kesalnya. Syiena menoleh ke sumber suara, ia hampir saja melemparkan bantal yang sedang di genggamnya karena kaget melihat leo berada di kamar ini

"Kamu ngapain di sini?" Tanyanya polos

Leo membuang pandangannya ke arah jendela.
"Ngapain? Ini kan kamarku" jawabnya angkuh.

Syiena menepuk jidatnya, betapa bodohnya ia dengan melemparkan pertanyaan konyol itu. "Maksud aku, sejak kapan kamu di sini?"


"Sejak kau bangun tidur dan memberiku dengan tayangan acara menguapmu". Leo pergi begitu saja tanpa menghiraukan ekspresi syiena yang sedang tercengang karena ia melihatnya sedang menguap lalu terganti dengan perasaan dongkol.

"Baru aja kemarin dia baik padaku, sekarang balik lagi ke awal" rutuknya dalam hati


Syiena memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah merapihkan ranjang leo, lalu tangannya menyalakan shower yang akan mengguyur seluruh tubuhnya bagaikan air hujan. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk berlama-lama di kamar mandi dan menghabiskan waktu di bath up untuk bermain busa sabun. Ini rumah mertuanya bukan rumah leo, Walaupun rumah itu resmi atas namanya dan nama leo tapi syiena tetap menganggapnya rumah itu milik leo. Sebelum syiena mendapatkan hatinya syiena tidak akan mengambil apapun yang leo miliki termasuk rumah itu. Menurutnya selama ini ia hanya menumpang di rumah itu, karena keberadaannya masih di anggap orang asing oleh leo. Mungkin?






Over TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang